Tinky Winky, Dipsy, Laa-Laa, Po~ siapa sih yang tidak kenal dengan kuartet dari serial anak-anak legendaris berjudul Teletubbies? Teletubbies sendiri adalah tayangan untuk anak-anak usia prasekolah yang diciptakan oleh Anne Wood dan Andrew Davenport.
Serial yang aslinya berbahasa Inggris ini pertama kali ditayangkan BBC Two pada Maret 1997 sampai Februari 2001. Di Indonesia, Teletubbies tayang di Indosiar pada tahun 2000.
Kemudian, GTV sempat menayangkan serial ini pada tahun 2018. Tahun ini, Teletubbies akan tayang kembali melalui platform Netflix pada 14 November 2022. Cuplikannya sendiri sudah dirilis di kanal Netflix Jr. pada 18 Oktober lalu. Sambil menunggu kehadiran Teletubbies, yuk simak 5 fakta menarik tentang serial populer ini!
1. Karakter Utama dengan Ciri Khasnya Masing-masing
Para Teletubbies yang tinggal di dunia khusus bernama Teletubbyland muncul sesuai urutan saat Narator menghitung angka satu sampai empat.
Nomor satu yakni Tinky Winky yang berwarna ungu dengan antena segitiga terbalik. Ia paling tinggi dan besar serta senang memakai tas tangan merah.
Nomor dua ialah Dipsy yang berwarna hijau dengan antena lurus. Ia suka memakai topi bercorak kulit sapi. Nomor tiga yaitu Laa-Laa yang berwarna kuning dengan antena keriting. Ia suka menyanyi dan menari serta bermain dengan bola jingga besar.
Terakhir, Po yang berwarna merah dengan antena seperti alat pembuat gelembung sabun. Ia paling kecil dan senang mengendarai skuter.
2. Karakter Pendamping yang Melengkapi Cerita Teletubbies
Selain keempat teletubbies, adapula Noo-noo yakni mesin penyedot vakum yang menjaga dan membersihkan rumah. Lalu, Terompet Suara yang sering muncul memberitahukan sesuatu di luar maupun di dalam rumah.
Narator yang membantu para Teletubbies dan pemirsa selama tayangan berlangsung, Matahari berwajah bayi dan suara menggemaskan, serta para kelinci flemish giant yang bermain di rerumputan.
3. Bermanfaat untuk Perkembangan Anak-Anak
Selain imut dan menghibur, serial ini juga dapat membantu perkembangan kemampuan fisik, emosional, dan kognitif anak-anak.
Dikutip dari situs resmi Teletubbies, manfaat yang didapat dari menonton serial ini berupa tertawa bersama, menemukan suara, akrab dengan teman sebaya, mendengarkan dan merespons, aktif bergerak, menjadi diri sendiri, berkomunikasi dan mengekspresikan diri, koordinasi, eksplorasi, serta mengetahui dan memahami.
4. Masuk Nominasi dan Meraih Penghargaan
Tidak hanya terkenal dan bermanfaat, Teletubbies ini juga berprestasi lho. Serial ini memenangkan BAFTA Children's Award tahun 2002 sebagai Best Pre-School Live Action dan BAFTA Children's Award tahun 2000 sebagai Best Pre-School.
Dikutip dari IMDb, Teletubbies juga dinominasikan dalam penghargaan Television Critics Association Awards tahun 1998 dan 1999, Online Film & Television Association tahun 1998, TV Guide Awards tahun 1999, TeleVizier-Ring Gala, Netherlands tahun 1999, dan Daytime Emmy Awards tahun 1999 dan 2000.
5. Versi Netflix sebagai Reboot Kedua
Versi yang akan ditayangkan Netflix pada November mendatang merupakan reboot kedua. Sebelumnya, Teletubbies diproduksi kembali pada November 2015 sampai Oktober 2018 dan muncul di CBeebies setelah penayangan terakhir pada tahun 2001.
Dikutip dari The Verge, Tituss Burgess akan menarasikan ceritanya sementara kuartet akan diisi suaranya oleh Jeremiah Krage (Tinky Winky), Nick Kellington (Dipsy), Rebecca Hyland (Laa-Laa), dan Rachelle Beinart (Po). Nantinya, petualangan Teletubbies dimuat dalam 26 episode yang berdurasi 12 menit di tiap episodenya.
Itulah fakta-fakta terkait serial ikonik dari dunia Teletubbyland. Meskipun barangkali kamu sudah tidak termasuk usia target penontonnya, kamu tetap boleh bernostalgia atau ikut antusias dengan kemunculan tayangan baru para penghuni rumah kubah Tubbytronic Superdome.
Bagi kamu yang tidak sabar bertemu dengan mereka, kamu bisa kunjungi akun media sosial resmi Teletubbies seperti YouTube, Instagram atau Twitter. Oh ya, saat serialnya tayang nanti, kamu mau nonton Teletubbies dengan siapa?
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
Usung Genre Horor, Anime The Summer Hikaru Died Siap Tayang Tahun 2025
-
7 Drama Korea Tayang Desember 2024, Ada Squid Game Season 2!
-
Layak Dinanti, Intip Trailer dan Jadwal Rilis One Hundred Years of Solitude
-
Squid Game 2 Rilis Teaser dan Poster, Ungkap Alasan Gi Hun Kembali ke Game
Entertainment
-
Memerankan Ibu Egois di Family by Choice, Kim Hye Eun: Saya Siap Dihujat
-
Berbau Seksual, Lirik Lagu Tick Tack English Ver. Karya ILLIT Dikecam Penggemar
-
Joko Anwar Umumkan Empat Film yang Akan Dirilis Sepanjang Tahun 2025-2026
-
Berakhir dengan Rating Tertinggi, Ini 4 Penjelasan Ending Drama Korea Family by Choice
-
Ulasan Film Exhuma, Aksi Dua Dukun Muda Menaklukkan Arwah Misterius Penunggu Tanah
Terkini
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat
-
Alfan Suaib Dapat Panggilan TC Timnas Indonesia, Paul Munster Beri Dukungan