Kisah Pratiwi Noviyanthi, Mantan Pramugari yang Berhenti Kerja Demi Menolong ODGJ

Sosok Pratiwi Noviyanthi mulai banyak memperoleh perhatian publik sejak dirinya terlibat dalam proses evakuasi Tiko dan sang ibu yang kasusnya ramai beberapa waktu lalu. Ia menjadi panutan banyak orang karena memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Saat menjadi bintang tamu di acara YouTube 'BUND Lifetainment', wanita yang kerap disapa dengan Novi itu mengungkap sebuah fakta bahwa dirinya merupakan mantan pramugari (31/3/2023).

"8 tahun (jadi pramugari), lulus sekolah langsung jadi pramugari," ujar Novi.

Wanita kelahiran 1994 itu mengaku mulai jatuh cinta dengan aktivitas sosial yang berkaitan dengan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) saat dirinya dalam masa cuti kerja.

"Waktu pandemi aku unpaid leave (cuti), setelah itu aku pengen banget kegiatan sosial, lalu nyemplunglah aku di dunia ODGJ," tuturnya.

Lebih lanjut Novi menjelaskan bahwa semua itu berawal dari ketidaksengajaan dirinya saat mencari sebuah yayasan untuk ia berikan bantuan.

"Di situ mata baru kebuka kalau ODGJ ternyata nih nggak seram loh, mereka malah butuh bantuan kita sebagai sahabatnya, temannya, mereka butuh dukungan juga, perhatian, dan support."

Rupanya di yayasan itulah kali pertama bagi dirinya terjun langsung untuk menangani pasien ODGJ. Novi mengatakan bahwa saat itu pihak yayasan mengajak dirinya mencari ODGJ yang terlantar untuk dibawa ke yayasan. 

"(Ketemu ODGJ) di daerah Tasik, terus dimandiin, kan rambutnya gimbal, mungkin sudah nggak mandi tahunan atau puluhan tahun. Terus aku belajar juga untuk motong rambutnya, motong kuku, memandikan."

Sementara itu ada kisah unik yang pernah dialami oleh Novi. Terdapat salah satu pasien ODGJ yang tidak mau diurus oleh siapa pun kecuali Novi. Pasien tersebut merasa ketakutan dengan semua orang sampai tangan Novi digenggam dengan erat.

"Aku tau takut, mungkin selama ini diabaikan, terus tiba-tiba ada orang yang banyak mau nolongin dia, pastinya bikin dia ketakutan," ungkapnya.

Sejak kejadian itu, Novi mulai mencoba untuk melakukan pendekatan dengan pasien ODGJ. Tak hanya itu, ia juga berusaha mengenal karakter mereka. Ia pun menegaskan jika datang dengan niat yang baik, pasti akan diikuti oleh respons yang baik pula.