Meskipun teh hijau memiliki nama yang lebih tenar terutama dalam manfaatnya untuk kesehatan, namun teh hitam juga tidak kalah berkhasiat. Penemuan terbaru menyatakan teh hitam dapat mengurangi peningkatan gula darah.
Sebuah studi dari Department of Nutrition, Faculty of Public Health, Mahidol University, Thailand, menemukan bahwa teh hitam secara signifikan dapat mengurangi kenaikan kadar glukosa darah di antara orang dewasa yang sehat dan pra-diabetes, dalam hal ini setelah mengonsumsi minuman manis.
“Kami menunjukkan bahwa teh hitam mengurangi kadar glukosa darah setelah konsumsi sukrosa pada 60, 90 dan 120 menit dibandingkan dengan plasebo,” tulis para penulis penelitian tersebut, yang dimuat di Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition.
"Data tersebut mengkonfirmasi bahwa polifenol menurunkan respons glikemik dan mungkin bertanggung jawab atas rendahnya tingkat diabetes yang diamati dengan konsumsi teh dan kopi," kata Peter Clifton, MD, PhD., Profesor nutrisi di University of South Australia di Adelaide, yang baru-baru ini melakukan tinjauan terhadap peran polifenol makanan salah satunya teh dalam mengatur homeostasis glukosa dan sensitivitas insulin, yang diterbitkan dalam Nutrients.
"Studi baru ini mengkonfirmasi temuan sejumlah studi biologis, fisiologis, klinis, epidemiologis dan ekologis yang menunjukkan efek positif dari konsumsi teh hitam pada pencegahan diabetes dan diabetes klinis," kata Ariel Beresniak, MD, PhD., Chief executive officer dari Data Mining International di Jenewa dan penulis utama studi global besar tentang teh hitam dan kesehatan yang diterbitkan dalam British Medical Journal.
Studi itu, yang melibatkan data dari 50 negara di seluruh dunia, menemukan bahwa negara-negara dengan tingkat konsumsi teh hitam tertinggi yaitu Irlandia diikuti oleh Inggris, Turki dan Rusia dikaitkan dengan insiden diabetes tipe 2 terendah. AS berada di peringkat dekat dengan bagian bawah daftar negara peminum teh hitam.
Teh, setelah air, adalah minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Sekitar 78% teh yang diproduksi di seluruh dunia berwarna hitam dan digunakan terutama di Eropa dan Amerika Utara; sekitar 20% berwarna hijau dan sebagian besar dikonsumsi di negara-negara Asia; dan sekitar 2% adalah oolong, yang mengalami tingkat oksidasi di antara teh hijau dan hitam dan disukai di Cina dan Taiwan.
Pada 2015, 415 juta orang di dunia satu dari 11 orang dewasa menderita diabetes, menurut Federasi Diabetes Internasional yang berpusat di Brussels. Pada 2040, jumlah itu diperkirakan akan naik menjadi 642 juta. Diperkirakan 318 juta di seluruh dunia mengalami gangguan toleransi glukosa, atau prediabetes.
Baca Juga
-
7 Drama Korea Tayang Desember 2024, Ada Squid Game Season 2!
-
Transparansi Menjaga Demokrasi di Balik Layar Pemilu, Wacana atau Nyata?
-
Sinopsis Drama Korea Who Is She, Dibintangi Kim Hae Sook dan Jung Ji So
-
Ulasan Novel Semasa, Mencari Arti Rumah dalam Kisah Keluarga Kecil
-
Polemik KPU Menghadapi Tekanan Menjaga Netralitas dan Kepercayaan Publik
Artikel Terkait
-
Cara Cegah Diabetes Sejak Dini, Atur Takaran Gula Makanan Anak!
-
Jangan Disepelakan, Lapar Tengah Malam Hingga Banjir Keringat Bisa Jadi Pertanda Diabetes
-
Makan Malam Berat Berisiko Picu Diabetes? Ini Hasil Studi Terbaru
-
Cara Merawat Luka Penderita Diabetes Biar Cepat Sembuh, Wajib Bersih!
-
Jenis-jenis Diabetes dan Cara Mencegahnya, Tipe 2 Paling Banyak di Dunia!
Lifestyle
Terkini
-
7 Drama Korea Tayang Desember 2024, Ada Squid Game Season 2!
-
Transparansi Menjaga Demokrasi di Balik Layar Pemilu, Wacana atau Nyata?
-
Sinopsis Drama Korea Who Is She, Dibintangi Kim Hae Sook dan Jung Ji So
-
Ulasan Novel Semasa, Mencari Arti Rumah dalam Kisah Keluarga Kecil
-
Polemik KPU Menghadapi Tekanan Menjaga Netralitas dan Kepercayaan Publik