Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Jessie YiCha
Ilustrasi Email Marketing (Unsplash/Stephen Philips).

Salah satu scope yang paling sering digunakan dalam digital marketing adalah email marketing, suatu kegiatan pemasaran melalui email dengan menyebarkan pesan pada sejumlah pelanggan potensial secara massal. Sekarang banyak perusahaan dan startup yang menggencarkan metode pemasaran ini karena efektivitasnya yang cukup bagus. Tingkat konversi dari email marketing yang baik biasanya mencapai 2 persen hingga 5 persen. Ini tentunya kembali lagi pada jenis industri dari bisnis Anda.

Umumnya, masalah yang dihadapi ketika membuat email marketing adalah open rate dan tingkat konversi yang rendah. Hal ini biasanya disebabkan karena masih ada kesalahan dalam formula copywriting dan hal-hal teknis lainnya. Namun, jangan khawatir, karena ada 5 teknik mudah yang bisa Anda terapkan untuk membuat email marketing lebih efektif dan menguntungkan perusahaan.

Tentukan Target Audiens yang Jelas

Hal pertama yang harus Anda perhatikan ketika hendak menulis email marketing adalah target audiens. Kegiatan email marketing menjangkau pelanggan potensial dalam ranah yang lebih personal, sehingga Anda harus dapat membuat mereka nyaman dan merasa cocok dengan nilai-nilai dari bisnis. Misalkan jika target audiens Anda adalah seorang pelajar SMA, tentu gaya penulisan yang digunakan akan berbeda untuk target audiens pekerja.

Tulis Subjek dan Kalimat Pertama yang Menarik

Subjek dan kalimat pertama adalah hal paling krusial yang menentukan apakah email tersebut akan dibuka atau tidak. Oleh karena itu, tulislah judul yang menarik perhatian dan menggambarkan garis besar isi badan email yang akan Anda kirimkan. Jika ingin memberi pengumuman tentang promo Harbolnas, Anda bisa menulis subjek seperti: Rayakan Harbolnas Bersama Kami! Kemudian, untuk kalimat pertamanya, Anda bisa menulis: Klaim diskon hingga 12% hanya di sini!

Jelaskan Benefit, Bukan Fitur

Psikologi marketing mengungkapkan bahwa audiens cenderung tidak peduli dengan fitur-fitur dari produk atau layanan yang Anda jual. Jadi, daripada menuliskan terlalu banyak kata-kata untuk menjelaskan fitur produk yang tidak dipedulikan audiens, lebih baik tonjolkan benefit atau keuntungan yang akan Anda berikan bagi mereka. Cantumkan pula apa yang membuat bisnis Anda lebih unggul daripada bisnis lain.

Ciptakan FOMO

Konten pemicu FOMO (Fear of Missing Out) adalah salah satu cara untuk mengajak pembaca segera melakukan action setelah menerima stimulus marketing yang Anda kirim. Anda bisa sesekali menciptakan FOMO dalam email marketing dengan memberikan keterangan tentang batas akhir promo, penutupan pre-order, dan sebagainya. Namun, tentunya Anda harus selalu menepati tanggal yang ditulis supaya tidak kehilangan kepercayaan dari pelanggan.

Buat Call to Action yang Simpel dan Persuasif

Call to Action (CTA) adalah hal wajib dalam setiap konten marketing yang Anda buat. Pastikan Anda sudah mencantumkan hyperlink supaya audiens yang tertarik bisa langsung melakukan keinginan Anda. Misalnya, jika tujuan yang ingin Anda capai dalam konten marketing adalah supaya audiens mendaftar suatu webinar, maka cantumkanlah link pendaftarannya.

Jika tujuan Anda adalah supaya audiens membeli produk, maka cantumkan link produknya. Gunakan frasa sederhana seperti click here, claim now, atau register now dalam CTA supaya mudah dipahami.

Itulah 5 teknik yang bisa dipraktikkan dalam membuat email marketing. Kombinasikan beberapa teknik supaya email marketing Anda makin efektif.

Jessie YiCha