Bagi kalian para anak kost, mungkin akan sedikit terwakilkan dari cerita yang akan penulis sampaikan pada artikel ini. Anak kost biasanya memiliki kebiasaan dan pola yang sama dalam menjalani kehidupannya. Jika kalian ingin mendengarkan kisahnya, maka kalian berada ditempat yang tepat. Di artikel ini, penulis akan membagikan rangkaian cerita tentang sedih susah dan senangnya saat ngekost.
Tentunya, kalian yang saat ini membaca kisah suka duka anak kost dan berkeinginan untuk menjadi anak kost, akan menambah modal pengetahuan kalian saat menjalani kehidupan kost nantinya. Perlu diketahui bahwa memang menjadi anak kost itu ada keunikan ceritanya masing-masing. Jadi, ketika kalian ngekost, pasti akan menemukan salah satu keunikan yang sebelumnya kalian pernah temui. Lalu apa saja suka dukanya anak ngekost ?
Sukanya ngekost:
1. Bebas pulang larut malam
Kalau dari sisi sukanya menjadi anak kost itu terkadang tidak ada yang melarang akan pulang kapan pun. Apalagi kalau kalian adalah perempuan, tentunya, pasti akan dipantau jika sudah larut malam tapi belum pulang saat masih tinggal bersama orang tua. Menjadi anak kost kita bisa bebas melakukan apapun, pulang tidak ada yang mengatur, kemana saja juga tidak ada yang melarang, boleh main sampai pagi bahkan. Tentunya, ini juga dibarengi oleh taat nilai hukum sosial dan hukum agama ya, jangan tiba-tiba kalian ngekost tidak ada yang mantau, malah bebas pergaulan dan melakukan yang tidak dibenarkan. Perlu juga untuk diingat ya bahwa bukan berarti kebebasan kalian saat ngekost itu adalah bebas dari segala hal ya!
2. Mengasah kemandirian
Kemudian juga bisa mengasah kemandirian saat menjadi anak kost, kenapa? Karena saat ngekost kalian tidak ditemani oleh kedua orang tua kalian. Kalian akan mendapati bahwa apa yang kalian lakukan selama menjadi anak kost adalah kegiatan mandiri. Membeli lemari untuk pakaian sendiri, membeli kasur sendiri, membeli perabotan rumah sendiri, semuanya serba sendiri.
Seperti lirik lagu yang menceritakan tentang makan-makan sendiri, tidur-tidur sendiri, tidak ada yang menemani. Ini juga akan membantu kalian dalam mengembangkan manajemen keuangan pribadi. Pengeluaran yang keluar dan uang yang harus ditabung. Semua itu akan mengasah kemandirian kalian secara langsung
3. Ketemu teman baru
Dengan kalian ngekost, kalian akan menemukan teman baru. Baik itu dari daerah sekitar kost ataupun teman sekamar dan tetangga kost. Terkadang, nantinya ketika malam tiba semua rutinitas keseharian dan kegiataan telah selesai, kalian akan main ke tetangga untuk ngobrol, nonton film, ataupun bercerita mengenai hal-hal yang sudah kalian lalui. Keakraban teman kost menjadi sebuah memory yang indah untuk dikenang. Sehingga, dikala kalian ngekost, pastikan bahwa kalian akrab dengan teman kost ya !
Dukanya ngekost:
1. Jauh dari keluarga
Setiap orang yang ngekost, memiliki duka akan kehilangannya sosok orang tua yang selama ini kita jumpai saat dirumah. Orang tua tidak ikut menemani kalian ngekost, sehingga terbayang-bayang apa yang saat ini mereka lakukan. Bagaimana kabarnya, bagaimana makannya, bagaimana kesehatannya dan fikiran-fikiran yang lainnya.
Adik dan kakak juga ditinggalkan, ponakan saudara yang selama ini menemani kalian dirumah juga akan kalian tinggalkan. Kalian akan merasa bahwa hidup terasa sepi saat berada dikost, tidak ada hingar bingarnya celotehan orang tua, marah-marahnya adik yang kita ambil duitnya dan kejadian-kejadian yang biasanya kita alami saat dirumah.
2. Saat duit menipis
Menjadi anak kost berarti harus berhemat, duka anak kost saat duit menipis merupakan suatu hal yang wajar bagi setiap orang yang ngekost. ketika kita membuka isi dompet, hanya tersisa uang Rp20.000, padahal hari ini belum makan. Malu meminta uang ke keluarga nan jauh dimata, malu rasanya jika harus mengatakan uang yang kita punya tinggal sedikit, tentunya kita juga tidak ingin menambah beban ataupun membebani mereka dengan perkataan kita.
3. Adaptasi lingkungan
Menjadi anak kost, tentu harus beradaptasi dengan lingkungan sekitar. baik itu lingkungan kampus, lingkungan kerja dan lingkungan masyarakat. Kita harus menyesuaikan kebiasaan-kebiasaan lingkungan sekitar kita dikala kita menjadi anak kost. Jika tidak, maka bisa jadi kalian akan dikucilkan dari ruang lingkup pertemanan. Tentu kalian tidak ingin seperti itu bukan? maka hal yang harus dilakukan adalah melakukan adaptasi. Tapi, tentu adaptasi bukan hal yang mudah, ketika kita sudah terbiasa menggunakan cara-cara lama. kita harus merubah sifat dan kebiasaan yang baru. Ini adalah hal tersulit selama menjadi anak kost loh !
Merupakan hal yang wajar jikalau kita menemui manfaat positif dan manfaat negatif dari menjadi anak kost, karena segala sesuatu itu pasti ada baik buruknya !
Baca Juga
-
4 Keresahan Anak Muda Zaman Now, Kamu Termasuk Salah Satunya?
-
4 Strategi dalam Menghadapi Ujian UTBK-LTMPT 2022, Jangan Belajar Saat H-1!
-
Takut Pergi Merantau? Ketahui 4 Hal ini Sebelum Singgah!
-
Bosan saat Libur? 4 Kegiatan Produktif Ini Bisa Isi Waktu Luangmu!
-
Ingin Menidurkan Si Kecil? Ini 5 Daftar Buku Cerita Anak yang Wajib Kamu Coba
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Menikmati Hidup: Upaya Merenungi Kehidupan yang Penuh Warna
-
Misteri Kematian Wanita di Kamar Mandi Kos: 4 Saksi Diperiksa, Teman Pria Diduga Terlibat?
-
Sudah Lama Tak Masuk Kuliah, Mahasiswi UNM Ditemukan Tewas di Kamar Kost
-
Usai Euforia Wisuda Sarjana, Ini 7 Ragam Suka Duka yang akan Kamu Rasakan
-
7 Tips Food Preparation yang Simple untuk Anak Kost, Solusi Hidup Hemat
Lifestyle
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
4 Pilihan OOTD Hangout ala Park Ji-hu yang Wajib Dicoba di Akhir Pekan!
-
Tips Sukses Manajement waktu Antara Kuliah dan Kerja ala Maudy Ayunda
-
4 Rekomendasi Jurusan Kuliah untuk Kamu yang Punya IQ Tinggi, Mau Coba?
Terkini
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino