Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Joni Herwanto
Ilustrasi orang tua dan anak. (pexels/ Keira Burton)

Secara alami sebetulnya anak memiliki rasa percaya diri tinggi. Hal itu terlihat dari daya eksplorasi dia yang selalu ingin tahu dan tidak takut melakukan apa pun. Lingkunganlah yang dapat menyebabkan rasa percaya diri anak jadi redup. Bisa dari pola asuh yang membuatnya tidak percaya diri, atau dari lingkungan sekitarnya.

Untuk itulah sebagai orang tua penting sekali berhati-hati agar jangan sampai pola asuh yang diterapkan merusak kepercayaan dirinya. 

4 kesalahan orang tua yang membuat anak tidak percaya diri.

1. Kurang Terlibat dalam Pola Asuh Anak

Menjadi orang tua tidaklah cukup hanya sekadar memastikan anak terpenuhi kebutuhan dasar serta pendidikannya. Ada kebutuhan emosional yang juga wajib dipenuhi orang tua.

Kurang terlibat dalam pola asuh anak, misalnya dengan alasan sibuk sehingga anak kerap dapat memengaruhi self-esteem yang dia miliki. Anak merasa tidak cukup berharga untuk mendapat perhatian dan waktu orang tua, sehingga nantinya dia menjadi tidak percaya diri.

2. Sering Mengolok-olok Anak

Perkataan yang diniatkan bercanda tanpa sadar bisa meninggalkan luka masa kecil. Bagi anak, orang tua adalah modal penting untuknya, sehingga apa pun yang orang tua katakan atau perbuat akan selalu dia percaya.

Hindari mengolok-olok atau mengucapkan sesuatu yang sifatnya negatif. Walau tidak berniat buruk sama sekali, tetap saja anak jadi kena mental. Oleh sebab itu, mulai sekarang berhenti mengolok-olok anak.

3. Memberikan Kritik pada Anak di Depan Umum

Orang dewasa kalau dikritik di depan publik malunya bukan kepalang. Maka, anak pun sama akan merasakan hal itu juga bila orang tua mengkritiknya di depan umum.

Usia yang masih kecil serta masih sangat tergantung pada orang tua kerap membuat perasaan anak kecil diremehkan. Dianggap tidak mengerti atau tidak berpengaruh apa-apa ketika diperlakukan dengan tidak hormat.

Padahal di usia dini inilah masa penyerapan maksimal seorang anak. Jika dia dihargai akan mendorongnya jadi anak percaya diri. Sebaliknya, jika sering dipermalukan akan menjadikannya anak yang tidak percaya diri.

4. Menanamkan Victim Mentality

Jika kamu sering berbicara tidak memiliki uang pada anak, kalimat tersebut sekilas seperti tidak ada masalah. Tetapi, sebenarnya ucapan seperti itu tanpa sadar telah menanamkan victim mentality pada anak.

Kamu bisa lakukan tindakan yang lebih positif. Seperti dengan mengajak anak untuk berhemat dan menabung. Aksi demikian dapat melatih mental anak bahwa apa pun kondisi yang terjadi, dia tetap memegang kendali atas nasibnya. Hal tersebut akan menanamkan kepercayaan diri anak bahwa dia bebas mengambil pilihan dalam hidup, bukan pasrah saja dengan keadaan.

Itulah 4 kesalahan orang tua yang membuat anak tidak percaya diri. Karena anak yang tumbuh dengan percaya diri berpeluang memiliki masa depan yang lebih baik. Semoga bermanfaat!

Joni Herwanto