Mati rasa atau kondisi seseorang ketika mengalami penurunan reaksi emosional. Umumnya, orang mengalami mati rasa karena beberapa hal, antara lain pernah mengalami kejadian yang menyakitkan atau trauma, pernah tersakiti secara emosional yang cukup besar atau tidak terlupakan dan lukanya masih membekas.
Selain itu, orang yang mati rasa bisa juga karena sedang mengalami kesedihan.
Ada 3 ciri utama yang menandakan bahwa seseorang mati rasa.
1. Kehilangan minat dengan hal yang dulu disukainya
Saat kamu yang sebelumnya sangat menyukai mengenai kegiatan atau hal-hal lain, tapi sekarang tidak ada gairah sama sekali, itu bisa menjadi salah satu ciri bahwa kamu mati rasa.
Kehilangan minat untuk melakukannya kembali bahkan enggan. Sudah tidak ada semangat untuk melakukan hal-hal yang dulu kamu sukai. Hal yang dulu kamu sukai sudah tidak bisa menjadi sumber kebahagiaanmu.
2. Merasa jauh dari orang lain
Orang yang mati rasa akan merasa sendirian. Merasa tidak ada yang menemani. Mereka merasa tidak mempunyai siapapun dan bahkan tetap merasa sepi meskipun di sekumpulan banyak orang.
Orang yang mengalami mati rasa merasakan hidupnya datar dan hampa. Tidak ada yang membuatnya merasa bersemangat.
3. Sulit bahagia
Sulit bahagia menjadi salah satu ciri utama orang mati rasa. Ia seperti kehilangan banyak motivasi dan semangat hidup. Karena hidupnya yang terasa datar, orang yang mati rasa menjadi sulit untuk tertawa.
Dalam pikiran mereka mungkin hanyalah kesakitan yang masih mereka alami. Mereka seakan tidak tahu apa lagi yang menjadi sumber kebahagiannya. Menjadi sulit tertawa dan sulit membahagiakan dirinya sendiri.
Untuk kamu yang merasakan ketiga ciri di atas, tolong kembalilah seperti dulu. Lakukan aktifitas yang membuatmu bahagia dan merasa bersemangat untuk menjalani hidup.
Maafkan kesalahan orang lain yang mungkin masih membekas di dalam hatimu. Kebahagiaan tidak harus dari hal-hal yang besar. Cobalah untuk menghadapi semua kesulitan hidup dengan lapang dada. Memang menyakitkan, tapi kamu harus bahagia, tertawa lepas, dan bermain bersama teman-teman yang lain.
Jika kamu sudah berusaha tapi kamu masih merasa sakit dan sendirian, kamu bisa menemui psikiater untuk konsultasi mengenai keadaanmu. Luka yang kamu alami adalah pendorong yang sangat kuat untuk merubahmu menjadi orang yang hebat.
Baca Juga
-
Fakta Menarik dari 'Smugglers', Film Baru Korea yang Penuh Bintang Korea
-
Disney Rilis 'Haunted Mansion' Tayang Juli di Bioskop, Moviegoer Merapat!
-
Film 'Galaksi' Adaptasi Wattpad Tayang di Bioskop Agustus 2023, Sudah Siap?
-
Rumbling Lanjut, Attack on Titan Final Season Tayang Musim Gugur Mendatang!
-
Doraemon Nobita's Sky Utopia Hadir di Bioskop Indonesia Bulan Juli Ini!
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Berdamai dengan Air Mata', Merayakan Kesedihan Lewat Puisi
-
Kolesterol Tinggi Bisa Tanpa Gejala, Waspada 5 Tanda Ini Pada Tubuh Anda
-
Cara Menjaga Kesehatan Tulang Bagi Wanita Menopause Demi Cegah Osteoporosis
-
Ciri-Ciri Kolesterol Tinggi di Usia Muda: Jangan Anggap Sepele!
-
Pentingnya Momen Kebersamaan: Memupuk Ikatan Emosional yang Kuat Antara Orang Tua dan Anak
Lifestyle
-
4 Varian Sunscreen dari NPURE, Ada Bentuk Spray hingga Powder
-
3 Facial Foam untuk Redakan Jerawat Tanpa Bikin Iritasi, Harga Rp120 Ribuan
-
Perjalanan Aroma, Mengenal Lebih Dekat 3 Brand Parfum Asal Prancis
-
4 Translucent Powder Terbaik untuk Makeup Flawless, Bebas Minyak Seharian!
-
Wajib Beli! Ini 3 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Banyak Pilihan Shade
Terkini
-
Ulasan Novel Ganjil - Genap: Kisah Pencarian Jodoh dengan Banyak Tikungan
-
Nantikan! Film Mendiang Song Jae-rim Dijadwalkan Rilis pada Januari 2025
-
Menggali Tradisi Sosial dengan Dinamika Tak Terduga Melalui Arisan
-
Ulasan Novel The Case We Met: Kisah Cinta Dari Ruang Sidang ke Ruang Hati
-
NIKI Ubah Jadwal Konser di Indonesia, Jadi 14 dan 16 Februari 2025