Kita diciptakan dengan begitu banyak perbedaan, salah satunya perbedaan pada fisik. Ada yang memiliki postur tubuh yang tinggi, ada yang rendah. Ada yang bertubuh kecil, dan ada pula yang memang terlahir dengan bentuk tubuh yang lebih besar.
Perbedaan ini diciptakan dengan harapan agar kita dapat belajar untuk menghargai ciptaan Tuhan, bukannya malah menghina postur tubuh seseorang atau yang dikenal dengan istilah body shaming.
Sebenarnya, apa itu body shaming? Body shaming adalah suatu perbuatan mencela atau menghina postur tubuh seseorang. Body shaming biasanya selalu berkonotasi buruk. Contoh kalimat body shaming yang sering dilontarkan ialah :
“Kamu kok kurus banget kayak tiang, enggak dikasih makan, ya?”
“Diet, gih, sana, biar badanmu enggak kayak gentong.”
Dan, lain sebagainya.
Mungkin, sebagian kalimat itu dilontarkan dengan nada bercanda, namun tidak bagi pihak yang dicela. Kalimat-kalimat itu bisa saja berdampak buruk pada psikisnya.
Berikut dampak negatif body shaming bagi korban.
1. Tidak percaya diri
Kalimat-kalimat yang mengarah pada body shaming dapat membuat korban merasa kehilangan percaya dirinya. Mereka yang biasanya aktif bersosialisasi menjadi tidak berani tampil di luar rumah, menutup diri dari pergaulan, atau bahkan mengurung diri di kamar.
2. Membenci postur tubuhnya
Tuhan menciptakan kita dengan spesial, dan kita seharusnya bersyukur untuk semua hal yang ada di diri kita, termasuk postur tubuh yang diberikan. Akan tetapi, tindakan body shaming ini justru malah membuat korban bisa saja membenci postur tubuhnya.
Korban yang dulunya bisa menerima diri apa adanya dan bersyukur malah berubah hanya karena satu atau dua kalimat yang menyakiti perasaannya.
3. Menghalalkan segala cara untuk tampak ideal
Seperti yang dijelaskan di poin kedua, tindakan body shaming bisa membuat korban menjadi tidak bersyukur dan membenci postur tubuhnya. Oleh karena itu, korban bisa saja menghalalkan segala cara untuk tampak ideal seperti melakukan operasi plastik, penyedotan lemak, dan cara lainnya.
4. Terkena depresi
Karena terlalu terobsesi untuk menjadi ideal dan mengikuti semua kritikan yang ada, korban body shaming bisa saja mengalami depresi. Mereka tidak lagi tahu cara mensyukuri semua yang diberikan Tuhan kepadanya.
Oleh karena itu, berhenti mengkritik atau mencela fisik seseorang. Pahamilah bahasanya kita diciptakan dengan banyak perbedaan yang menyatukan. Berhenti melakukan body shaming agar tidak ada lebih banyak korban lagi.
Baca Juga
-
4 Hal yang Bikin Si Doi Ilfeel Banget sama Kamu, Yuk Hindari!
-
5 Ciri yang Menunjukkan Seseorang Memiliki Kepribadian Omega, Kamu Termasuk?
-
Pasangan Tidak Peka? Ini 4 Cara untuk Menghadapinya!
-
4 Gejala Batu Amandel, Salah Satunya Bau Mulut
-
5 Hal Penting tentang Ablutophobia, dari Definisi hingga Treatment
Artikel Terkait
-
5 Dampak Negatif dari Mengonsumsi Makanan Pedas Secara Berlebihan
-
7 Dampak Negatif Menggunakan Diet Keto untuk Menurunkan Berat Badan
-
Gara-Gara Perkara Body Shaming, Influencer Ini Kena Denda Lebih dari Rp400 Juta
-
Wajib Tahu! 5 Dampak Buruk Bermain Ponsel pada Anak
-
Diteror Simpanan Kekasihnya, Wanita Sakit Hati Direndahkan dan Kena Body Shaming, Publik Ikut Geram
Lifestyle
-
4 Rekomendasi Tablet Layar 12 Inci Paling Worth It untuk Kerja Harian, Produktivitas Naik 10 Kali
-
Vivo X200T Siap Meluncur Awal Tahun 2026, Ukuran Compact dan Performa Kencang
-
Ketika Meme Menjadi Senjata Bullying Digital: Batas Antara Lucu dan Melukai
-
4 Rekomendasi HP Terbaik 2025 dengan Harga Rp 2 Jutaan, Chipset Kencang dan Baterai Awet
-
Padepopan: Festival Baru yang Menghidupkan Kembali Ruang Budaya Depok
Terkini
-
Niatnya Bikin Konten Nakal di Bali, Bintang OnlyFans Ini Malah Berakhir Didenda dan Dideportasi
-
Sambut Akhir Pekan, Ini 5 Rekomendasi Drama China Fantasi yang Tayang 2025
-
SEA Games: Misi Timnas Indonesia Hindari Jegalan Myanmar Demi Semifinal
-
Bukti Nyata Seni Inklusif: Arif Onelegz dan Lauren Russel Buktikan Setiap Tubuh Bisa Menari
-
Jalani Laga Genting untuk Lolos, Garuda Muda Harapkan Keajaiban Timnas Era STY Kembali Terjadi!