Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Budi Prathama
Ilustrasi pemimpin yang memiliki rasa empati kepada anggotanya. (Pixabay/@geralt)

Rasa empati penting kiranya mampu diterapkan dalam hubungan kepada orang lain. Termasuk dalam dunia organisasi apalagi dalam hal kepemimpinan. Seorang pemimpin adalah contoh bagi anggotanya, sebagai pengarah dan pengambil keputusan tertinggi dalam suatu organisasi untuk mengambil sebuah keputusan. 

Sikap empati adalah perasaan peduli terhadap orang lain dan mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Sehingga dengan begitu, ada usaha untuk bisa membantu orang lain dalam mengatasi suatu masalah secara bersama. Rasa empati bertolak belakang dengan sikap egois. 

Seorang pemimpin harusnya memiliki sikap empati pada anggota yang dipimpin, hal itu bertujuan agar dapat menggerakkan dan mau bekerja bersama untuk mencapai tujuan. Apabila seorang pemimpin tidak memiliki rasa empati, maka bisa saja akan ditinggal oleh anggotanya dan tujuan pun susah terwujud. 

Maka dari itu, setidaknya ada lima alasan kenapa kamu perlu mengasah empati dalam kepemimpinan seperti disadur dari akun Instagram @pemimpin.indonesia. 

1. Kinerja anggota meningkat 

Membangun lingkungan yang positif lewat sikap perhatian dan menghargai semua anggota, ternyata membuat para anggota akan merasa senang dan meningkatkan kemampuan serta produktivitas sebagai anggota. 

2. Meningkatkan kepuasan anggota

Ketika anggota organisasi diperlakukan secara empati oleh pemimpinnya, maka anggota akan merasa puas dengan pekerjaan yang telah dilakukan. Bukan hanya itu, para anggota juga akan mengalami peningkatan motivasi kerja yang lebih untuk menggapai tujuan. 

3. Loyalitas anggota

Sikap empati yang dilakukan oleh pemimpin kepada anggotanya akan menumbuhkan rasa percaya diri dan meningkatkan loyalitas anggota tim anggota. Umumnya, anggota akan bertahan lama di organisasi ketika ia merasa nyaman, didengar, dihargai, dan dipedulikan oleh pemimpinnya. 

4. Membangun kreativitas

Ketika para anggota mendapatkan penghargaan, maka akan menumbuhkan keinginan untuk bekerja lebih baik serta menemukan bentuk kerja yang lebih baik dan efisien. Para anggota akan lebih berani melakukan cara baru lewat ide kreatifnya ketika merasa sudah bagian dari organisasi. 

Nah, itulah empat alasan mengapa pemimpin perlu mengasah empati kepada anggotanya. Pemimpin yang sukses itu tentu mereka yang bisa melayani dan memberdayakan anggotanya dengan empati yang kuat dan rasa rendah hati. Bukan malah menjadi pemimpin yang hanya ingin didengar dan dihargai. 

Budi Prathama