Mengasuh anak memang tidaklah mudah. Tiap anak punya karakter beda-beda. Karena itu sudah sepatutnya sebagai orangtua membekali diri dengan berbagai ilmu untuk mengasuh anak sehingga mampu menciptakan generasi dengan kualitas yang baik.
Dengan karakternya yang berbeda, tentu saja mengasuh anak lelaki dan anak perempuan tidak sama. Berikut akan diulas beberapa pantangan yang mesti ayah bunda hindari saat membesarkan anak lelaki. Simak sampai habis, ya!
1. Melarang anak lelaki untuk menangis
Banyak orangtua yang berpendapat untuk membuat seorang anak lelaki tangguh maka dari kecil dilarang untuk menangis. Padahal, air mata bukanlah simbol dari kelemahan, lho.
Sebagai orangtua justru sebenarnya harus melatih anak untuk mengungkapkan emosinya agar anak terlatih menjadi empati dan peduli sesama. Tentunya kita semua tidak mau, kan, menciptakan generasi berhati dingin yang tidak kenal belas kasihan terhadap orang lain?
2. Melarang anak lelaki untuk takut
Maksudnya mungkin baik untuk menumbuhkan keberanian pada anak. Namun, mendidik anak lelaki bahwa mereka tidak boleh takut justru bisa membahayakan anak, lho.
Anak jadi kurang peka terhadap kondisi yang bisa membahayakan diri mereka karena terlalu percaya diri bahwa seorang anak lelaki tak mengenal rasa takut karena sebenarnya rasa takut penting juga untuk meningkatkan kewaspadaan.
3. Memberi anak lelaki pelukan yang lebih sedikit dibanding anak perempuan
Saat kecil mungkin anak sangat sering mendapat pelukan. Tapi, biasanya semakin ia besar maka ungkapan kasih sayang lewat sentuhan pun sudah jarang mereka dapat. Terutama pada anak lelaki.
Hal ini sebenarnya keliru, lho. Sentuhan misalnya lewat pelukan sangat penting di masa tumbuh kembang mereka. Ini bisa mengajari mereka untuk peka dan empati serta memberi contoh padanya bagaimana mengekspresikan kasih sayang.
4. Tidak membolehkan mengerjakan tugas domestik
Masih banyak orangtua yang berpikir kalau tugas domestik atau pekerjaan rumah tangga hanya tugas perempuan semata. Pemikiran ini sebenarnya sudah sangat ketinggalan zaman, lho.
Anak lelaki perlu belajar sedini mungkin bahwa tugas rumah tangga bukan hanya pekerjaan perempuan. Ini membuat mereka terlatih mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Ketika besar, mereka jadi tidak ‘anti’ terhadap pekerjaan rumah tangga dan tidak malu misalnya membantu istrinya. Jika dari kecil sudah dilarang mengerjakan pekerjaan rumah tangga, stigma seperti ini bisa terbawa hingga dewasa.
Semoga uraian tadi bisa memberi gambaran hal-hal apa saja yang mesti dihindari ayah bunda saat membesarkan anak lelaki.
Baca Juga
-
Blossom in Darkness: Drama China Romantis Horor yang Dibintangi Li Hongyi dan Sun Zhenni
-
Kabar Gembira! Aktor Song Joong-ki Umumkan Kelahiran Putri Keduanya di Roma
-
16 Tahun Vakum, Oasis Umumkan Konser Perdana di Korea
-
Segera Tayang, Ini Daftar Pemain dan Sinopsis Drama China The Land of Warriors
-
Han Ga In Dilarikan ke RS Usai Tantangan Buldak Pedas Berakhir Fatal
Artikel Terkait
-
Tren Childfree di Indonesia Melonjak, Sejauh Mana Negara Hadir?
-
Ucapan Hari Guru dari Anak SD yang Menyentuh Hati
-
Mpok Alpa Tak Perlu Pusing Pikirkan Biaya, Bayi Kembarnya Sudah Hasilkan Uang Sejak Masih di Kandungan
-
Ditangkap Kasus Pencabulan, Eks Bupati Biak Numfor Papua Ternyata Predator Seks Anak
-
Ulasan Komik Three Mas Getir, Tingkah Random Mahasiswa yang Bikin Ngakak
Lifestyle
-
Viral Earbuds Berdarah, Ini Batas Aman Volume untuk Mendengarkan Musik
-
4 Gaya Fashion Youthful ala Kim Hye-jun yang Ideal untuk Acara Mid-Forma
-
3 Rekomendasi Serum yang Mengandung Buah Nanas, Ampuh Cerahkan Kulit Kusam
-
4 Rekomendasi OOTD Kasual Ryu Hye Young, Bikin Tampil Lebih Trendy Saat Hangout
-
3 Exfoliating Toner Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Hempaskan Bruntusan
Terkini
-
Tren Childfree di Indonesia Melonjak, Sejauh Mana Negara Hadir?
-
Gagal Ikuti Tim Putra, Timnas Futsal Putri Raih Juara ke-3 di Ajang AFF Cup
-
Berani Menceritakan Kembali Hasil Bacaan dalam Buku Festival Buku Favorit
-
Ulasan Buku Apakah Aku yang Biasa-Biasa Ini Bisa Berbuat Hebat Karya Miftahuddin
-
Bittersweet Marriage: Jodoh Jalur Hutang, 'Sampai Hutang Memisahkan Kita!'