Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Milawati Mila
Ilustrasi pelayan restoran (Freepik.com/pressfoto)

Tidak semua aturan dalam bentuk tertulis. Ada banyak pula aturan yang mestinya bisa dipahami bahkan tanpa harus ditulis jelas dalam secarik kertas atau dibuat peraturannya hitam di atas putih, termasuk ketika berinteraksi sosial.

Di tiap sisi kehidupan pasti ada aturan sendiri, tak terkecuali dalam hubungan interpersonal. Berikut beberapa contoh aturan yang mesti dipahami ketika berinteraksi agar hubungan interpersonal jadi nyaman.

1. Saat pinjam uang, kembalikan sesuai janji

Bersyukurlah ketika meminjam uang, dan ada teman atau kolega yang bisa menolong. Untuk menghargainya, cobalah bayar sesuai janji. Kalaupun ada kendala, misalnya gak bisa melunasi semuanya, komunikasikan dan tanyakan apakah bisa dicicil.

Jika sekiranya gak ada uang sama sekali untuk mengembalikan, hendaknya tetap komunikasikan agar si peminjam tahu kalau kamu bukannya mangkir. Intinya komunikasi agar si peminjam gak merasa habis manis sepah dibuang. Sudah ditolong, malah menghilang.

2. Hargai pendapat orang lain

Aturan selanjutnya dalam berinteraksi agar orang nyaman, yaitu hargai pendapat orang lain. Coba lihat dari sudut pandangnya. Kalaupun kamu tetap berbeda prinsip, gak perlu memaksakan, apalagi sampai bertengkar segala. Sikap demikian gak dewasa, lho.

3. Bersikap sopan ke siapa pun

Apa yang kamu rasakan ketika mendapat perlakuan berbeda? Misalnya, orang lain yang memiliki status sosial lebih tinggi diperlakukan bak raja, tapi giliran kamu diperlakukan seperti tukang minta-minta. Tentu kesal dan sakit hati, kan?

Nah, semua orang pun akan merasakan hal sama bila diperlakukan berbeda. Untuk itu, cobalah bersikap sopan tanpa pandang bulu. Hal itu akan menunjukkan kualitas dirimu, lho.

4. Jangan biarkan orang lain menunggu

Meski telat sudah banyak dimaklumi, tapi bukan berarti sikap demikian benar, lho. Tetap saja telat itu termasuk perilaku gak sopan dan bisa menyinggung perasaan orang lain, karena artinya kamu gak begitu menganggap penting sehingga membiarkan ia menunggu.

Cobalah untuk selalu tepat waktu. Kalau ternyata lingkunganmu terbiasa telat, kamu jangan ikut-ikutan. Kalau kamu juga jadi ikut-ikutan sampai kapan pun ‘penyakit’ telat ini gak akan bisa disembuhkan.

Itu dia beberapa contoh aturan tidak tertulis dalam interaksi sosial. Ada yang mau kamu tambahkan?

Milawati Mila