Penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit arteri koroner, merupakan masalah global, tidak hanya di Indonesia. Menurut situs WHO (World Health Organization), penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia.
Sekitar 17,9 juta orang diperkirakan meninggal akibat penyakit mematikan ini. Beberapa orang yang berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular (termasuk jantung), yaitu mereka yang memiliki tekanan darah tinggi, obesitas, lemak, atau gula darah tinggi.
Mengutip dari situs Health, ada beberapa kebiasaan buruk yang bisa menyebabkan penyakit jantung. Apa saja? Mari simak ulasannya di bawah ini.
1. Terlalu banyak duduk
Duduk di depan TV atau bermain game dalam waktu lama akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, lho. Hal itu disampaikan oleh Harmony R. Reynolds, MD dari Cardiovascular Clinical Research Center di NYU Langone Medical Center, New York.
Ia menjelaskan, duduk atau tidak bergerak dalam waktu lama dapat memengaruhi lemak dalam tubuh dan kadar gula darah. Kendati sudah berolahraga itu gak akan ada gunanya jika tidak dilakukan secara rutin. Untuk mengatasinya, cobalah sering gerak, misalnya sering-sering jalan kaki.
2. Stres
Setiap orang pasti pernah mengalami stres. Jangan biarkan stres terlalu lama atau sering mengubur perasaan tertekan, ya. Menurut Dr. Reynolds, stres bisa berdampak buruk bagi kesehatan jantung, lho.
Jadi, bersosialisasilah, tertawalah bersama teman, dan curhatlah saat sedang memiliki masalah. Hal-hal tadi bisa menghilangkan stres, dan itu artinya secara tidak langsung bisa mengurangi risiko penyakit jantung.
3. Jarang sikat gigi
Siapa sangka ternyata kesehatan gigi juga berkaitan dengan kesehatan jantung? Jika kamu jarang-jarang menyikat gigi, bakteri akan tumbuh, dan menurut Dr Ostfeld, penumpukan bakteri ini dapat menyebabkan peradangan yang meningkatkan risiko aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah).
4. Terlalu banyak makan
Kebiasaan buruk selanjutnya yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, yaitu terlalu banyak makan. Terutama jenis makanan tinggi karbohidrat yang tinggi jumlah kalori. Gak hanya itu, Dr. Reynolds dan Dr. Hochman pun memperingatkan untuk waspada dengan jenis makanan ‘low fat’ karena kendati diklaim rendah lemak tapi umumnya tinggi kalori.
Itu tadi beberapa kebiasaan buruk yang sebaiknya kamu hindari sejak sekarang agar jantung tetap sehat. Adakah kebiasaan tadi kerap kamu lakukan selama ini?
Baca Juga
-
Netflix Hadirkan Dokumenter Baru: Sisi Rentan Elvis Presley Terungkap!
-
Dokumenter 'Madaniya': Cara Mohamed Subahi Suarakan Revolusi tanpa Senjata
-
Blossom in Darkness: Drama China Romantis Horor yang Dibintangi Li Hongyi dan Sun Zhenni
-
Kabar Gembira! Aktor Song Joong-ki Umumkan Kelahiran Putri Keduanya di Roma
-
16 Tahun Vakum, Oasis Umumkan Konser Perdana di Korea
Artikel Terkait
-
Obat Cair untuk Anak Mulai Dilarang, Dinkes Bandung: Belum Ada Instruksi Penarikan
-
3 Manfaat Chemical Peeling bagi Kesehatan Wajah, Sayang untuk Dilewatkan!
-
Menkes Budi: Tingkat Kematian Gangguan Ginjal Akut Misterius Nyaris 50 Persen!
-
Tanpa Kafein, Berikut 7 Manfaat Teh Chamomile bagi Kesehatan Tubuh
-
Apotek dan Petugas Pelayanan Kesehatan di Kapuas Hulu Diminta Patuhi Larangan Obat Sirup
Lifestyle
-
7 Lip Vinyl dengan Formula Hydrating untuk Bibir Plumpy Bebas Pecah-Pecah
-
4 Inspirasi Gaya Simpel ala Park Ji Hu, Cocok untuk Daily Outfit Anti Ribet
-
4 Pilihan Sunscreen dengan Kemasan Sachet, Solusi Praktis Dibawa Traveling
-
Bye Jerawat! 4 Acne Moisturizer Salicylic Acid Harga Pelajar Rp40 Ribuan
-
Buy or Bye: 6 Aksesoris iPad yang Wajib Dipertimbangkan sebelum Checkout
Terkini
-
Putusan Bersejarah: Pengadilan Jepang Nyatakan Cloudflare Bertanggung Jawab atas Pembajakan
-
OOTD Dress ala Kim Hye Joon: 4 Gaya Effortless Cocok di Semua Mood!
-
Inara Rusli Diterpa Isu Perselingkuhan? Istri Sah Diduga Lapor ke Polisi
-
Alexander Zwiers Masih Kaji Sepak Bola Indonesia, Road Map Baru Rilis 2026?
-
Minum Kopi Pagi vs Malam: Efeknya Ternyata Beda Buat Badan, Kamu Tim yang Mana?