Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | aozora dee
Ilustrasi bendera Jepang.[Unsplash/Roméo A]

Orang Jepang dikenal mempunyai rambut yang indah dan berkilau. Sejak periode Heian, lebih dari 1.000 tahu yang lalu, orang Jepang merawat rambut mereka dengan cermat dan penuh ketekunan. Hal ini ditunjukkan oleh sastra dan gambar yang dibuat di periode Heian kebanyakan bergambar karakter dengan rambut lurus dan panjang. Melansir laman Nomakenolife, mari kita telisik lebih dalam bagaimana perawatan rambut tradisional orang Jepang

Zaman Heian: Rambut Lurus Panjang

Murasaki Shikibu membuat karya yang dinamai The Tale of Genji yang mengisahkan tentang kecantikan dan cara perawatan rambut tradisional Jepang. Karya ini merinci penggunaan sisir halus untuk merapikan rambut dan betapa penting bagi wanita dan pria memiliki rambut hitam panjang lurus. Melihat karya seni tersebut, jelas sekali bahwa rambut hitam tergerai itu dianggap kecantikan paripurna.  

Untuk menonjolkan warna hitam rambut, para wanita memakai bedak putih dan bibir yang diberi pewarna merah ceri agar warna hitamnya kontras. Bersamaan dengan tata rias ini, gigi dihitamkan dan alis dicukur dan dibuat gambar alis yang lebih tinggi dari wajah.

Untuk menjaga rambut tetap lurus, hitam dan berkilau, wanita Jepang memiliki rutinitas perawatan rambut sederhana, tapi efektif. Rahasianya adalah dengan menyisir rambut panjangnya sampai lima kali sehari.

Cara ini membuat minyak rambut tersebar merata ke seluruh helainya sehingga membuatnya berkilau. Menyisir rambut juga berarti melapisi rambut dengan minyak dan asam oleat yang diproduksi di kulit kepala. Sebagai tambahan, wanita Jepang rutin minum teh hijau yang bermanfaat untuk rambut dan kulit.

Zaman Edo: Tren Rambut Diikat dan Dijepit

Pada periode Edo, tren kecantikan rambut berubah. Wanita Jepang tidak lagi membiarkan rambut panjang dan lurus tergerai tapi rambut panjang yang diikat atau dijepit. Penggunaan minyak kamelia juga menjadi perawatan rambut terbaru selain rutin minum teh hijau.  Minyak kamelia mengandung asam oleat yang tinggi yang baik untuk rambut. Di periode ini, tren memakai bedak putih dan perona bibir merah ceri tetap bertahan.

Periode Meiji dan Setelahnya: Masa Perubahan

Standar kecantikan di periode Meiji dan setelahnya semakin berubah. Standar kecantikan di Heian dimana wanita menghitamkan gigi dan mencukur alis dianggap melanggar hukum.  permaisuri sendiri berhenti menghitamkan gigi sehingga banyak wanita mengikuti tren ini sampai akhirnya tren yang sudah ada selama 800 tahun tersebut hilang.

Di masa ini, tren memutihkan wajah dengan bedak dipermasalahkan. Hal ini disebabkan karena bubuk bedaknya mengandung timbal yang beracun, sehingga pada tahun 1904, bedak bebas timbal mulai dikembangkan.

Tren makeup mulai muncul pada periode Taishan di mana para wanita banyak menggunakan produk perawatan kulit. ini menjadi revolusi kecil dalam tren perawatan kulit di Jepang. krim wajah, krim tubuh, beda, wajah, lipstik beragam warna membanjiri pasar.

Standar Perawatan Rambut Modern

Di masa modern, terjadi lonjakan tren pewarnaan rambut, sementara obsesi wanita Jepang memiliki rambut lurus dan lembut terus berlanjut. Hal ini mendorong banyak perusahaan membuat produk perawatan rambut yang bertujuan untuk merawat rambut agar tetap lurus dan berkilau.

Produk perawatan rambut tradisional pun masih dipertahankan sampai sekarang di mana minyak kamelia (tsubaki) yang mengandung asal lemak ini tetap digunakan. Minyak bunga kamelia juga mengandung konsentrasi asal oleat sebanyak 86%, lebih tinggi dari minyak zaitun yang hanya mengandung 65% saja. Karena itulah, banyak produk sampo dan kondisioner yang menggunakan minyak bunga kamelia sebagai bahan utamanya.

Jadi, ingin rambut lurus, panjang dan berkilau ikuti cara tradisional orang jepang, yaitu menyisir rambut secara teratur, mencuci rambut dan menggunakan minyak bunga kamelia. Nah, kalau kamu sendiri, adakah rutinitas perawatan rambut sendiri? 

Video yang mungkin Anda lewatkan.

aozora dee