Rambut menjadi salah satu bagian yang perawatannya tidak boleh dilewatkan. Terkait hal itu, tak bisa dipungkiri bahwa sejak lama ada berbagai aturan dalam perawatan rambut.
Namun, perlu dipahami bahwa banyak di antara aturan tersebut yang sebenarnya hanyalah mitos. Nah, agar tak keliru lagi, berikut telah dilansir dari Skinkraft mengenai 5 di antara mitos perawatan rambut tersebut.
1. Sering potong rambut membuat rambut tumbuh lebih cepat
Faktanya, memotong rambut tidak memberikan pengaruh apapun terhadap folikel kulit kepala. Maka cepat atau lambatnya pertumbuhan rambut tidak ditentukan oleh seberapa sering rambut dipotong. Namun dipengaruhi oleh faktor lain seperti usia, jenis kelamin, hingga makanan yang dikonsumsi.
Baca juga: 4 Tanda Orang yang Baik Hati, Apakah Kamu Termasuk?
2. Mencabut uban akan menghasilkan beberapa helai uban yang baru
Terhentinya produksi melanin menjadi penyebab rambut mengalami perubahan warna yang cenderung berubah menjadi warna putih.
Terkait hal itu, maka sebenarnya tidak ada hubungannya antara mencabut uban dengan munculnya uban yang baru. Kendati demikian, kebiasaan mencabut uban perlu dikurangi karena hal itu dapat membuat akar rambut melemah.
3. Sering keramas menyebabkan rambut rusak
Keramas bertujuan untuk membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran. Terkait hal itu, maka keramas sebenarnya tidak akan berpengaruh terhadap pertumbuhan rambut maupun kekuatan akar rambut.
Baca juga: Lawan Ghana di Laga Kedua, Korea Selatan Wajib Menang Demi Mudahkan Langkah
Jadi setiap orang bebas-bebas saja ingin keramas kapan pun. Namun hal yang perlu diingat bahwa kebiasaan keramas terlalu berlebihan bisa menyebabkan hilangnya minyak alami di rambut, maka disarankan untuk melakukan keramas secara wajar saja.
4. Lebih baik mengeringkan rambut dengan menggunakan pengering
Pengering rambut memang dapat membantu rambut kering dalam waktu yang lebih cepat, tapi kebiasaan tersebut tidak terlalu direkomendasikan.
Hal itu karena penggunaan pengering rambut bisa menyebabkan kerusakan pada permukaan rambut. Terlebih jika kamu menggunakannya dalam tingkatan yang sangat panas.
5. Stres menyebabkan rambut beruban
Banyak orang yang sering salah paham bahwa kemunculan uban disebabkan oleh faktor stres. Faktanya, tidak ada bukti yang cukup untuk menandakan adanya hubungan antara stres dengan pertumbuhan uban.
Sejauh ini, faktor terbesar penyebab rambut beruban adalah karena sel-sel yang berhenti memproduksi melanin.
Itulah 5 mitos seputar perawatan rambut. Pahami baik-baik dan jangan sampai salah paham lagi, ya.
Video yang mungkin Kamu lewatkan.
Baca Juga
-
4 Cara Mengencangkan Kulit Leher Secara Alami agar Terhindar dari Kerutan
-
4 Manfaat Produk Serum Vitamin C untuk Kulit Berminyak, Yuk Cek!
-
Agar Semakin Semangat, Sambut Tahun Baru dengan Merenungkan 3 Hal Ini
-
Murah Tapi Tak Murahan, Ini 5 Manfaat Masker Pisang bagi Kulit Wajah
-
Agar Semakin Optimal, Ini 6 Waktu Terbaik Menggunakan Body Lotion
Artikel Terkait
-
7 Cara Menghilangkan Telur Kutu Rambut sampai Bersih, Bye-Bye Kulit Kepala Gatal!
-
Apakah Hari Ini Malam Jumat Kliwon? Hati-hati, Jangan sampai Melanggar Pantangan Ini
-
CEK FAKTA: Klaim Garam Himalaya Dapat Meredakan Asam Lambung
-
Mengenal Sindrom Marie Antoinette, Diduga Dialami Kim Sae Ron sebelum Meninggal
-
Bleaching Tanpa Khawatir! Inovasi Pewarna Rambut dengan Perlindungan Maksimal
Lifestyle
-
4 Daily Look ala Ryeoun yang Simpel tapi Stylish, Siap Jadi Ide OOTD Kamu!
-
4 Ide OOTD Chic ala Hong Hwa-yeon yang Bikin Kamu Makin Stylish Kapan Saja!
-
4 Ide Outfit Hangout ala Megawati Hangestri, Anti Ribet dan Tetap On Point!
-
3 Inspirasi Clean Outfit Pria ala Hwang Minhyun, Simpel tapi Stylish!
-
Berniat Rayakan Galungan di Bali: 3 Aktivitas Ini Bikin Kamu Makin Dekat dengan Budaya Lokal
Terkini
-
Viral karena Film Pabrik Gula, Ini Sejarah Singkat Tradisi Manten Tebu
-
Bawa Timnas U-17 ke Piala Dunia dan Makin Gemilang, Posisi Nova AriantoBelum Tentu Aman
-
Ranking di Sekolah: Memotivasi atau Justru Memberi Tekanan?
-
Fase Penyisihan Grup Usai, Nova Arianto Semakin Lekat Duplikasi Jejak sang Mentor
-
Duka yang Diabaikan: Remaja Kehilangan Orang Tua, Siapa Peduli?