Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | aozora dee
Foto oliebollen, camilan tradisional Belanda yang punya sejarah panjang (commons.wikimedia)

Selain kembang api dan lampu hias, Belanda punya tradisi khusus untuk merayakan tahun baru, yakni memanggang oliebollen. Di negeri ini, jutaan oliebollen dipanggang di malam pergantian tahun.

Mengapa oliebollen disebut sebagai makanan yang identik dengan tahun baru di Belanda? Panjang sekali sejarahnya. Meski begitu, mari kita urut satu per satu.

Laman Dutchreview menjelaskan bahwa oliebollen adalah bola-bola adonan yang digoreng di dalam wajan dengan minyak panas. Sulit untuk tergiur hanya dengan mendengar kata ‘oliebollen’ sebab artinya adalah bola-bola minyak. Sama sekali tidak menggugah selera. Namun, nyatanya makanan ini populer dan jadi primadonanya tahun baru.

Asal Usul dan Bahan-bahan Membuat Oliebollen 

Makanan ini dibuat dari adonan tepung, air, gula, dan garam. Lalu, di atasnya diberi taburan gula halus, sepotong kayu manis, dan apel serta kismis.

Tapi, penganan ini punya banyak nama. Orang Flanders menyebutnya smoutebollen, orang Wallonia menyebutnya croustillons, dan orang Belgia timur dan Jerman lebih suka menyebutnya schmalzkugeln.

BACA JUGA: Suami Spek Daddy Sugar, 5 Potret Bunga Zainal Liburan dan Belanja Pakai Uang Sendiri

Tidak yang tahu persis mengenai asal usul oliebollen. Tapi para pakar merujuk ke sebuah lukisan karya Albert Cuyp tahun 1652 yang memasukkan gambar panci masak oliebollen. Diperkirakan, sekitar tahun itulah oliebollen ditemukan.

Sebagian orang ada yang percaya bahwa makanan ini kemungkinan dibawa oleh orang Belanda ke Portugal dan Spanyol oleh orang Yahudi Sephardic yang kabur dari inkuisi Spanyol di abad pertengahan.

Dongeng dari Batavia dan Frisia tentang  Oliebollen 

Ada cerita lain tentang oliebollen yang menyebutkan bahwa orang Batavia dan Frisia makan makanan ini untuk menghindari Dewi Jermanik yang dikenal dengan nama Perchta atau Berchta.

Di musim dingin, sang Dewi tersebut akan berkeliling dengan pedangnya dan merobek perut orang-orang yang tidak gemuk. Hanya mereka yang perutnya berisi oliebollen yang luput dari sabetan pedang Dewi Perchta.

Di sisi lain, ada alasan mengapa penganan ini dimakan di hari raya khusus seperti tahun baru. Ada teori yang mengatakan orang Belanda percaya bahwa praktik tersebut asalnya dari abad pertengahan. Beberapa daerah di Belanda, orang berpuasa antara St Martin dan Natal.

BACA JUGA: Nathalie Holscher Sempat Ingin Lepas Hijab saat Banyak Masalah: Nggak Kuat

Setelah puasa ini berakhir, mereka berpesta, minum-minuman dan makan yang banyak. Di perayaan ini oliebollen menjadi makanan yang penting karena ia mengenyangkan dan bikin badan gemuk, sehingga cocok untuk periode setelah berpuasa apalagi di musim dingin yang panjang.

Nah, ternyata ada sejarah panjang di balik penganan lezat yang kini sudah mendunia. Oliebollen tidak hanya dimakan di hari-hari tertentu saja. Banyak penjual kaki lima yang menjajakan makanan ini di musim-musim lain.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

aozora dee