Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Dina Pangestu
Ilustrasi anak sedang menangis (Pexels.com/cottonbro studio)

Masalah yang kerap terjadi bagi sebagian anak dalam hubungan sosialnya adalah adanya perundungan (bullying) dari teman sebaya di lingkungan sosial, seperti di sekolah.

Perundungan dapat terjadi dalam beberapa bentuk: secara fisik dilakukan dengan mendorong meninju, atau memukul; secara verbal dilakukan dengan memaki, menghina, memberikan julukan nama; secara mental dilakukan dengan memandang sinis atau remeh.

Biasanya, gejala bullying yang umum adalah anak akan takut, khawatir, dan tak ingin pergi ke sekolah. Merangkum dari parents.com, berikut ini beberapa langkah yang perlu diterapkan orang tua dalam mengatasi bullying.

1. Laporkan ke pihak berwenang

Ilustrasi anak sedang menangis (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Apabila anak enggan untuk melaporkan perundungan, orang tua bisa pergi bersama anak untuk berbicara dengan guru, pembimbing, atau kepala sekolah.

Orang tua sebaiknya pelajari kebijakan sekolah mengenai bullying, dokumentasikan kasus bullying dan catat, serta tetap awasi situasi perihal tindakan apa yang sekolah akan ambil dalam mengatasi perundungan.

BACA JUGA: Ibu Eny Dievakuasi, Tiko Tak Lagi Menghuni Rumah Mewah Terbengkalai, Tapi Pos Satpam

Bahkan, jika perlu, mintalah bantuan dari orang lain di luar sekolah, seperti terapis keluaga dan manfaatkan komunitas yang ada untuk mengatasi perundungan.

2. Hubungi orang tua pelaku bullying

Ilustrasi pelaku bullying (Pexels.com/cottonbro studio)

Pendekatan yang tepat dalam mengatasi perundungan yang terus-menerus adalah melibatkan peran orang tua pelaku.

Orang tua korban bullying bisa menghubungi orang tua pelaku dengan cara yang baik, sopan, dan tidak konfrontatif, tak lupa menjelaskan juga bahwa maksud menghubungi adalah untuk menyelesaikan masalah bersama.

Orang tua pelaku mungkin akan memberikan saran-saran yang konstruktif dalam menyikapi perundungan tersebut.

3. Ajarkan anak cara mengatasi bullying

Ilustrasi anak sedang menyendiri (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Apabila buah hati mengalami bullying, orang tua perlu mengingatkan anak bahwa itu bukanlah salah sang anak dan anak tak sendirian karena ada orang tua yang selalu membantu.

Hal yang tidak perlu dilakukan orang tua, berapa pun usia anaknya, adalah berasumsi bahwa perundungan merupakan hal yang wajar dari teman sebaya yang akan selesai dengan sendirinya.

BACA JUGA: Sarat Pesan Moral, Ini 3 Dongeng Anak Terfavorit Bertema Hewan untuk si Kecil!

Peran orang tua dalam membantu anak menghadapi perundungan akan membangun kepercayaan diri sang anak dan mencegah situasi yang sulit menjadi semakin parah.

4. Mendorong anak untuk menjadi pembela korban bullying

Ilustrasi korban bullying (Pexels.com/cottonbro studio)

Orang tua perlu ajarkan anak menjadi pembela, bukan pengamat pasif jika mengetahui teman sebayanya mengalami perundungan. Pembela berarti anak melakukan tindakan positif yang mungkin dilakukan, misalnya memberitahu kasus perundungan kepada guru.

Ketika anak-anak angkat bicara, hal itu menjadi jauh lebih kuat daripada apa yang dapat dilakukan oleh orang tua.

Itulah beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua jika anak mengalami bullying. Semoga bermanfaat.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Dina Pangestu