Ada berbagai macam jenis pola asuh anak alias parenting, seperti permissive parenting, tiger parenting, sampai elephant parenting. Kali ini istilah 'helicopter parenting' yang akan menjadi pembahasannya.
Menyadur dari parents.com, Carolyn Daitch, Ph.D, seorang direktur Center for the Treatment of Anxiety Disorders sekaligus penulis buku Anxiety Disorders: The Go-To Guide mengungkapkan bahwa orang tua yang menerapkan pola asuh helicopter parenting adalah mereka yang terlalu fokus pada anaknya.
Mereka biasanya mengambil terlalu banyak tanggung jawab atas pengalaman anak-anak mereka, khususnya mengenai keberhasilan dan kegagalan para anak. Pola asuh yang berdampak buruk pada anak ini bisa diterapkan orang tua pada anak usia berapapun. Para helicopter parents biasanya mengontrol anak sampai ke hal-hal kecil yang seharusnya menjadi kebebasan sang anak, misalnya dalam hal memilih teman bergaul.
Hal ini tidak terjadi begitu saja, orang tua biasanya punya alasan tersendiri untuk melakukan helicopter parenting yang sering tidak disadari itu. Simak tiga alasan orang tua melakukan helicopter parenting di bawah ini.
1. Takut Akan Konsekuensi yang Mengerikan
Menjadi orang tua tentunya bukan hal yang mudah. Sebagian dari mereka takut akan konsekuensi yang mengerikan apabila mereka membiarkan anaknya mendapat kelonggaran yang lebih. Maka dari itu orang tua tersebut memilih untuk bertanggungjawab penuh terhadap kehidupan sang anak.
2. Anxiety
Para orang tua sudah pernah mengalami kehidupan yang dijalankan anak-anaknya saat ini. Mereka bisa saja memiliki kecemasan terhadap para anak dan tidak memiliki cukup kepercayaan kalau sang anak akan bisa menjalani hidupnya dengan baik.
BACA JUGA: 7 Langkah Menghapus Tag Melalui Getcontact, Mudah dan Praktis!
Juga mengutip dari parents.com, kekhawatiran tentang ekonomi, pasar kerja, dan dunia pada umumnya dapat mendorong orang tua untuk mengambil kendali lebih besar atas kehidupan anak mereka untuk melindungi mereka.
3. Pengaruh dari Orang Tua Lain
Teman sebaya umumnya bisa memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap diri seseorang, termasuk bagi para orang tua yang membesarkan anak. Penerapan helicopter parenting bisa saja terjadi karena orang tua melihat orang tua lainnya yang terlibat sangat dalam terhadap kehidupan anak-anak mereka.
Itu dia penjelasan dan alasan orang tua melakukan helicopter parenting. Yuk sadari dan pikirkan baik-baik dampaknya terhadap pertumbuhan anak.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tiket Terjual Habis, ENHYPEN Tutup Tur Amerika Utara di Stadion BMO
-
Estetik! aespa Kejutkan Fans dengan Teaser Light Stick Resmi Versi Baru
-
Comeback Solo, Joy Red Velvet Kembali Bersinar dengan Lagu Love Splash!
-
Song Joong Ki dan Chun Woo Hee Hidupkan Kembali Cinta Pertama di Drama My Youth
-
Amankan Tiket! V BTS Siap Lempar Bola Pertama di Pertandingan LA Dodgers
Artikel Terkait
-
Mantap Rafael Alun Trisambodo Diduga Terima Gratifikasi Selama 12 Tahun, Status Sama Kayak Mario Dandy Jadi Tersangka
-
Marcell Darwin Ajari Anak Salat Disanjung Netizen: Mualafnya Nggak Main-Main
-
Tahapan Diversi AG, Pacar Mario Dandy Berakhir Deadlock : Begini 7 Tahapannya pada Kasus Pidana Anak di Indonesia
Lifestyle
-
Lembapnya Tahan Lama! 4 Toner Korea Hyaluronic Acid Bikin Wajah Auto Plumpy
-
Bye-Bye Pori-Pori Besar! Ini 4 Serum Korea yang Ampuh Bikin Wajah Halus
-
Catchy dan Fun! 5 Ide Outfit Youthful ala Baipor Tithiya yang Super Playful
-
4 Serum Grape Kaya Antioksidan untuk Kulit Elastis dan Bebas Jerawat
-
4 Serum Kandungan Willow Bark yang Ampuh Atasi Jerawat dan Kontrol Minyak!
Terkini
-
Ulasan Novel Group: Perjalanan Christie Tate Menemukan Koneksi Emosional
-
Memaknai Literasi Finansial: Membaca untuk Melawan Pinjol dan Judol
-
Sinopsis Drama China Fell Upon Me, Tayang di iQIYI
-
Do What I Want oleh Monsta X: Rasa Bebas dan Percaya Diri Melakukan Apa Pun
-
Ulasan Novel Rumah Tanpa Jendela: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Kecil