Bahasa tubuh dapat memberikan banyak petunjuk tentang apa yang sedang dirasakan seseorang. Bahkan petunjuk tentang sesuatu yang disembunyikan pun bisa terlihat, termasuk saat seseorang sedang berbohong atau tidak. Namun, butuh kepekaan dan kejelian dalam mendeteksi sebuah kebohongan yang tanpa sadar muncul lewat bahasa tubuh.
Berikut adalah lima bahasa tubuh yang mungkin menunjukkan bahwa seseorang sedang berbohong. Perhatikan mata dan cara bicaranya!
1. Kontak mata yang terputus-putus
Saat sedang berbohong, orang cenderung menghindari kontak mata karena merasa tidak nyaman atau takut rahasianya terbongkar. Jika terus-menerus menghindari kontak mata saat berbicara denganmu, bisa jadi dia sedang berbohong.
2. Gelisah
Menyembunyikan sebuah kebenaran lewat kebohongan terkadang juga menimbulkan efek pada gestur tubuh. Orang cenderung menjadi gelisah dan tidak tenang, terlebih jika tidak terbiasa bohong.
Dia mungkin terus-terusan bergerak atau menggeser bagian badan dari satu kaki ke kaki lainnya atau meremas tangannya. Petunjuk ini bisa jadi indikasi awal kecenderungan berbohong meski harus tetap memperhatikan tanda lainnya.
3. Tidak berbicara dengan jelas
Orang yang sedang berbohong kemungkinan besar akan berbicara tidak jelas dan agak ngelantur. Dia mungkin bicara terlalu cepat atau malah terlalu lambat dan menggunakan kata-kata yang tidak biasa.
Rasa gugup mungkin juga jadi penyebabnya, tapi konteks pembicaraan bisa jadi pembeda kegugupan akibat kebohongan atau sekadar grogi.
4. Menutupi bagian tubuh tertentu
Karena sedang menyembunyikan sebuah kebenaran, tanpa sadar seseorang juga cenderung ingin menyembunyikan bagian tubuh tertentu, seperti mulut, tangan, atau perut.
Orang mungkin menutupi mulut dengan tangan atau menutupi perut mereka dengan benda-benda lain. Petunjuk ini cukup khas ibarat bentuk refleksi pikirannya sendiri.
5. Menyampaikan informasi yang bertentangan
Sudah jadi rahasia umum jika sebuah kebohongan sering kali akan ditutupi dengan kebohongan lain. Saat dikonfrontasi, penyampaian informasi jadi berubah-ubah dan tidak konsisten bahkan cenderung bertentangan.
Awalnya, orang akan menyampaikan informasi yang bertentangan dengan fakta sebenarnya. Lalu, saat merasa ketahuan, dia akan berusaha menutupi dengan kebohongan lain yang sering kali justru makin bertentangan dengan logika.
Perlu diingat bahwa tidak semua orang yang menunjukkan kelima tanda tadi mutlak sedang berbohong. Ada baiknya tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan dan tetap waspada saat berinteraksi dengan orang lain untuk membedakan ada kebohongan yang disembunyikan atau tidak.
Baca Juga
-
Anthony Ginting Ditarik Mundur dari BAC 2025 dan Ajukan Protected Ranking
-
Muhammad Shohibul Fikri Langganan Jadi Runner Up, 'The Real Manusia Silver
-
Polish Open 2025: Peluang Rehan/Gloria Sabet Gelar Perdana
-
Jadwal Final Swiss Open 2025: Didominasi China, Ada Dua Laga Perang Saudara
-
Swiss Open 2025: Hanya Satu Wakil Indonesia yang Lolos ke Final
Artikel Terkait
-
4 Gestur Santai Nikita Mirzani, Tak Ingin Terlihat Jelek Pakai Baju Tahanan
-
Momen Jokowi dan Gibran Akui Ogah Ikut Pemilu Viral Lagi, Publik Nyinyir: Jago Berbohong!
-
Fedi Nuril Soroti Gaya Prabowo Berpidato dengan Gestur Ala Bocah: Gue Malu Punya Presiden yang...
-
Pakar Ungkap Makna di Balik Gestur Tangan dan Bibir Sri Sultan HB X saat Bertemu Jokowi
-
Posisi HP Jokowi saat Bikin Konten Reaksi Lagu 'Waktu Ku Kecil' Disorot: Minimal Kalau Mau Ngibul...
Lifestyle
-
Selain Donatur Dilarang Ngatur: Apakah Pria Harus Kaya untuk Dicintai?
-
Lebih Bahagia dengan Cara Sederhana: Mulai dari Micro-Moments of Happiness
-
Koreksi Diri, 3 Hal Ini Membuat Kita Terjebak dalam Pilihan Salah
-
Tampil Menarik dan Keren! Intip 4 Daily Outfit Edgy ala Yoon STAYC
-
4 Gaya Andalan Chaeyoung TWICE yang Bisa Kamu Tiru untuk Outfit Sehari-hari
Terkini
-
Review Anime Mob Psycho 100 Season 2, Kekuatan Esper Bukanlah Segalanya
-
Ulasan Buku Terapi Luka Batin: Menemukan Kembali Diri Kita yang Belum Utuh
-
Dilema Tristan Gooijer: PSSI Ngebet Naturalisasi, tetapi Sang Pemain Cedera
-
Rilis Foto Pembacaan Naskah, Ini 5 Pemeran Drama Labor Attorney Noh Moo Jin
-
Indonesia Krisis Inovasi: Mengapa Riset Selalu Jadi Korban?