Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | aozora dee
Foto ilustrasi anak bermaian roleplay di ponsel pintar (Unsplash/Tim Gouw)

Baru-baru ini, muncul sebuah video yang menjadi viral di mana seorang ayah memarahi pada anak perempuannya karena ketahuan sedang bermain roleplay di TikTok. Dalam video yang diunggah ulang oleh akun TikTok Magelang_TV, anak tersebut ketahuan bermain permainan peran yang tidak sesuai dengan usia mereka.

Nah, ngomong-ngomong soal roleplay, istilah ini mungkin sudah tidak asing lagi di dunia games. ini mengacu pada permainan menirukan karakter orang lain dalam segala hal, mulai dari cara berbicara, beraktivitas, dan bersikap. Karakter yang ditiru biasanya adalah artis idola, karakter anime, dan lain-lain.

Roleplay dan Dampak Baik untuk Perkembangan Anak  

Menurut laman situs Good Therapy, Roleplay Games, atau RPG atau RP membawa dampak buruk untuk kejiwaan anak, terutama jika mereka bermain games peran yang tidak sesuai dengan usianya. Seorang anak yang kecanduan RP bisa kehilangan jati dirinya sehingga memicu gangguan kepribadian.

Yang lebih parah, anak nantinya sulit membedakan mana dunia nyata dan mana dunia permainan. Hal ini disebabkan karena anak yang belum cukup umur belum memiliki kematangan mental dan sistem syarat untuk bisa memahami situasi yang terjadi di sekitar mereka.

Lalu, apakah bermain peran itu membahayakan? Melansir laman Sehatq, sebenarnya, bermain peran itu tidak selalu berdampak buruk. Ada hal baik yang bisa didapatkan jika anak dibimbing dan diarahkan pada permainan, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Mengasah Kreativitas dan Imajinasi

Bermain peran merupakan metode pembelajaran yang penting untuk mengembangkan keterampilan kognitif dan kreativitas anak. Ini melibatkan penggunaan imajinasi sejak usia dini, yang dapat meningkatkan kemampuan anak dalam memecahkan masalah.

Selain itu, imajinasi yang baik membantu anak menikmati buku, memahami perspektif orang lain dalam berbagai aspek kehidupan, dan membuat perencanaan yang baik.

2. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa dan Komunikasi

Bermain peran dapat meningkatkan kemampuan bahasa dan komunikasi anak. Ketika mereka berpura-pura menjadi tokoh favorit mereka, anak akan menggunakan berbagai kalimat yang dikarakterisasikan oleh tokoh tersebut.

Hal ini membantu mereka menghafal dan memahami kosakata baru yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, permainan ini juga dapat membangun kepercayaan diri anak dalam berkomunikasi. Mereka belajar memilih kata-kata dengan hati-hati dan menjadi pendengar yang baik terhadap orang lain.

3. Mengembangkan Kemampuan Sosial dan Emosional

Bermain peran memungkinkan anak untuk berinteraksi dengan orang lain dan mencontoh perilaku orang atau tokoh favoritnya. Ini membantu anak mengembangkan kemampuan sosial dan emosional, serta meningkatkan empati terhadap orang lain. Dengan bermain peran, anak dapat belajar mengontrol perilaku mereka dengan lebih baik.

4. Belajar untuk Menyelesaikan Sebuah Konflik

Bermain peran membantu anak belajar menyelesaikan konflik dengan teman-temannya. Dalam permainan tersebut, mereka dapat berdiskusi dan bekerja sama untuk menentukan peran protagonis dan antagonis. Melalui kolaborasi ini, anak-anak dapat mencari solusi yang menghindari konflik di antara mereka. Selain itu, ini juga mengajarkan mereka tentang pentingnya kerja sama.

Nah, itulah dia penjelasan singkat tentang roleplay dan manfaat baik untuk anak. Apabila dipraktikkan dengan baik, bermain peran itu dapat membantu perkembangan anak ke arah yang lebih baik.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

aozora dee