Pandemi Covid-19 melanda dunia sejak awal tahun 2020 dan terus meluas hingga saat ini. Berbagai upaya penanganan oleh berbagai negara, termasuk skema penguncian wilayah dan pemberian dosis vaksin secara masif dan cepat, membuktikan bahwa Covid-19 telah menjadi isu global.
Australia tidak terlepas dari penyebaran kasus Covid-19, tetapi mampu menerapkan strategi efektif yang mencegah penularan meluas dan menyelamatkan banyak nyawa. Menyadur dari Forbes, kondisi geografis dan kepatuhan masyarakat Australia menjadi faktor yang mendorong suksesnya penanganan Pandemi Covid-19. Selain itu, terdapat hal lain yang dapat dipelajari dan diapresiasi dari cara Australia menangani Pandemi Covid-19, yakni:
Strategi Pertama: Respons Tanggap dan Update akan Data
Australia menerapkan penguncian wilayah dengan cepat dan berbasis pada data ketika kasus positif mulai terjadi pada Maret 2020. Pemerintah Federal dengan tanggap menganggap bahwa Covid-19 adalah ancaman dan menutup perbatasan internasional. Selain itu, kebijakan isolasi mandiri wajib dilaksanakan oleh warga negara yang baru kembali dari luar negeri.
Sangat sedikit protes yang dilayangkan oleh warga negara atas pembatasan wilayah tersebut. Bahkan dapat dikatakan mereka sangat patuh dan melaksanakan penguncian serta isolasi mandiri di rumah dengan sangat kooperatif. Strategi penguncian di awal masa pandemi ini sangat penting untuk dilaksanakan karena memungkinkan pemerintah untuk merumuskan kebijakan sekaligus mencegah terjadinya perluasan kasus positif di berbagai wilayah.
Berkat strategi berbasis data dan respons penguncian yang dilakukan dengan cepat, Pemerintah Australia dapat membangun strategi uji dan lacak dengan baik. Selain itu, penguncian wilayah secara intensif di awal memungkinkan kegiatan untuk kembali normal dengan cepat karena penyebaran virus dapat dikendalikan dengan baik.
Strategi Kedua: Kerjasama Politik pada masa Genting
Politik menjadi aspek penting dalam proses perumusan kebijakan dan respons terhadap Covid-19. Terdapat dua kubu partai politik di Australia, yaitu kubu merah dan kubu biru yang keduanya biasanya saling berlawanan dalam hal opini terhadap suatu isu kebijakan. Ketika Pandemi terjadi di Australia, mereka mengesampingkan perbedaan ideologis tersebut dan secara inisiatif bersatu untuk membahas dan merumuskan kebijakan efektif penanganan Covid-19.
Penyatuan berbagai golongan politik pada saat Pandemi Covid-19 sangat penting dilakukan. Sebab, musuh yang dihadapi adalah musuh bersama, yaitu virus. Kedua kubu menyadari bahwa kerja sama yang baik adalah hal penting ketika hendak merespons isu darurat, sehingga kebijakan dapat dilaksanakan dengan efektif. Perdana Menteri Scott Morrison menyatakan bahwa tidak ada tim biru atau tim merah, yang ada hanyalah Australia.
Strategi Ketiga: Pelayanan Sosial dan Kesejahteraan yang Baik
Kepercayaan dan dukungan masyarakat Australia terhadap pemerintah bukanlah tanpa alasan. Pemerintah Australia dikenal sangat peduli dan mendukung kesejahteraan masyarakatnya. Hal ini tampak dalam program penjaminan kesehatan nasional yang diberi nama Medicare. Program ini memberikan bantuan kesehatan yang sangat penting bagi seluruh warga negara.
Selain itu, Australia menjadi negara pertama yang menyediakan layanan tes Covid-19 secara lantatur (layanan tanpa turun) atau drive thru. Skema penyediaan tes mandiri menjadi kunci deteksi awal dan pencegahan perluasan kasus positif. Selain itu, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan bagi mereka yang pekerjaannya terdampak pandemi.
Program The Jobkeeper memberikan insentif sebanyak 1500 dollar Australia sebanyak dua kali dalam sebulan bagi mereka yang pendapatannya terdampak pada saat Pandemi. Selain itu, program The Jobseeker juga memberikan manfaat bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan. Berbagai pelayanan sosial tersebut membuat masyarakat Australia mendukung dan patuh terhadap berbagai kebijakan yang dikeluarkan, sehingga penanganan Covid-19 dapat dilaksanakan secara efektif.
Strategi Keempat: Merangkul dan Membantu Komunitas Adat
Keberadaan masyarakat asli Australia atau suku Aborigin menjadi perhatian pemerintah ketika pandemi terjadi dan meluas di berbagai wilayah. Saat pandemi terjadi, kelompok Aborigin memutuskan untuk menerapkan strategi mereka sendiri dalam menangani keadaan darurat tersebut.
Pemerintah mendengar dan mendukung keputusan tersebut, bahkan memberikan keperluan-keperluan penting kepada kelompok Aborigin. Hasilnya mengejutkan, yaitu kelompok Aborigin enam kali lebih tidak terjangkit Covid-19 dibandingkan dengan keseluruhan populasi. Hanya sebanyak 148 orang terjangkit virus dan hanya sebanyak 15% orang dari keseluruhan kasus positif tersebut yang memerlukan perawatan lanjutan di rumah sakit. Strategi efektif yang diterapkan oleh masyarakat Aborigin adalah menutup diri dari interaksi, makanan dikirim dan didistribusikan secara terpusat, dan arus informasi yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai budaya mereka.
Respons Australia yang cepat, kerjasama elemen nasional, penyediaan layanan kesehatan serta sosial yang baik, dan merangkul kelompok budaya dan komunitas adalah aspek penting suksesnya penanganan Covid-19 di Australia.
Kita dapat belajar bahwa kepatuhan dan respons cepat terhadap Pandemi Covid-19 dapat mencegah meluasnya virus dan mempercepat pemulihan juga. Hal penting yang harus dipelajari adalah kepatuhan terhadap kebijakan darurat dan kesadaran diri untuk menerapkan protokol kesehatan.
Tag
Artikel Terkait
News
-
Dari Kelas Berbagi, Kampung Halaman Bangkitkan Remaja Negeri
-
Yoursay Talk Unlocking New Opportunity: Tips dan Trik Lolos Beasiswa di Luar Negeri!
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
Terkini
-
Janji Menguap Kampanye dan Masyarakat yang Tetap Mudah Percaya
-
Kehidupan Seru hingga Penuh Haru Para Driver Ojek Online dalam Webtoon Cao!
-
4 Rekomendasi OOTD Rora BABYMONSTER yang Wajib Kamu Sontek untuk Gaya Kekinian
-
Dituntut Selalu Sempurna, Rose BLACKPINK Ungkap Sulitnya Jadi Idol K-Pop
-
Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik