Sebagai tindak lanjut dari registrasi dan aktivasi program E-maal yang telah diselenggarakan selama satu minggu oleh Pengurus Pondok Pesantren Nurul Qarnain bersama wali santri (24-30 Desember 2021), maka Sabtu (1/1/2022) malam lalu, dalam acara Launching Smart Pesantren dan Kartu E-maal, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Qarnain Sukowono Jember, KH Yazid Karimullah, mengesahkan program tersebut ditandai dengan penyerahan kartu E-maal kepada beberapa santri secara simbolis.
Media alat transaksi bernama E-maal ini sebelumnya dikembangkan di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan Jawa Timur. Alat transaksi berbasis digital ini bisa dipakai untuk bermacam-macam transaksi, seperti top-up (untuk uang saku santri), pembayaran iuran pesantren, transfer antar bank, tarik tunai, transfer antar E-maal, isi pulsa HP, isi pulsa PLN, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, berdasarkan pemanfaatan transaksi menggunakan E-maal tersebut, dan dengan maksud mendisiplinkan santri dalam hal mengatur keuangan, serta mengajarkan amanah kepada santri dan memudahkan wali santri khususnya yang jauh untuk mengirim putra putrinya, maka pihak Pondok Pesantren Nurul Qarnain memutuskan untuk bekerja sama dengan Pondok Pesantren Sidogiri demi mewujudkan tujuan bersama itu.
“Di samping tujuan-tujuan tersebut, sekarang kan sudah zamannya serba digital. Kita sudah berada di era 4.0. Jadi, kita yang tinggal di pesantren, tidak boleh ketinggalan perkembangan teknologi. Kita jangan sampai kudet (kurang update) dan gaptek (gagap teknologi). Meskipun kita orang desa, otak harus ala orang kota,” tutur Ning Zulfa Yazid dalam sambutannya di hadapan para santri.
Dalam sambutan itu, Ning Zulfa juga menjelaskan, jika kartu E-maal yang dipegang santri hilang, bukan berarti kehilangan saldo, karena bisa diatasi dengan membeli kartu baru seharga Rp. 10.000, kemudian melaporkan kepada merchant atau petugas dengan membawa KTS/KK asli, NIS, dan nomor E-maal lama, maka saldo dari kartu yang hilang akan dipindahkan pada kartu yang baru.
Tidak luput pula dari penjelasannya bahwa kiriman santri bisa dilakukan di merchant petugas, koperasi, Basmalah, dan Bank dengan cara top-up yang langsung masuk ke saldo E-maal santri. Saat transaksi sukses, santri bisa tarik tunai di petugas pesantren. Sedangkan saldo atau sisa uang santri dapat dilihat oleh wali santri dari aplikasi E-maal yang sudah terinstall di HP android masing-masing, sehingga wali santri bisa menegur atau mengingatkan putra putrinya jika belanja melampaui batas.
Pembayaran atau kiriman bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Dengan catatan wali santri harus mengetahui nomor E-maal putra putrinya. Jika tidak mengetahui, maka bisa dilakukan dari aplikasi E-maal dengan menunjukkan barcode yang ada di bagian paling bawah. Serta mengetahui nomor PIN kartu dari santri yang bersangkutan. Sementara untuk biaya transfer antar bank yang biasanya dikenai biaya Rp. 6000-7000, melalui E-maal hanya dikenai Rp. 2.000, sedangkan untuk top-up, tidak dikenai biaya alias gratis.
KH Yazid Karimullah selaku Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Qarnain sangat mendukung dengan diterapkannya E-maal sebagai program transaksi baru di lingkungan Nurul Qarnain.
“Setiap program yang bermanfaat untuk pesantren, santri dan wali santri, pasti saya dukung,” tegas beliau.
Lebih lanjut beliau juga mengulas manfaat E-maal, yang salah satunya melatih kejujuran, agar bisa mengelola keuangan dengan baik, mengajarkan kedisiplinan dan melawan hawa nafsu.
“E-maal ini akan melatih kalian disiplin. Jika misalnya dalam satu minggu dijatah 70.000 oleh orang tuanya, maka harus bisa mengatur agar dengan uang sekian bisa cukup dalam satu minggu. Selain itu, kalian juga diajarkan melawan hawa nafsu. Kalau misalkan kalian ingin membeli baju, sementara jatah belanja kalian ditentukan, maka nafsu ingin membeli baju itu bisa kalian lawan,” imbuh KH Yazid Karimullah.
Pondok Pesantren Nurul Qarnain juga memprogramkan, dewan guru dan asatiz akan segera dibuatkan E-maal untuk memudahkan pendistribusian uang barakah pesantren.
Selain Launching Kartu E-maal, acara yang digelar di auditorium KH Yazid Karimullah ini, juga meluncurkan program Smart Pesantren. Smart Pesantren adalah sistem komputerisasi mengenai data dan aktifitas santri. Dari Smart Pesantren ini, wali santri bisa mengakses serta memantau putra putrinya, dengan meliputi: prestasi, presensi di sekolah pagi, presensi di madrasah sore, kegiatan ekstra, pelanggaran, dan lain sebagainya.
“Kita semua berharap, kedua program ini mendapat ridha Allah, sehingga berjalan dengan lancar dan sukses,” doa Ning Zulfa Yazid yang kemudian diamini seluruh hadirin.*)
Baca Juga
-
Cerai dengan Sabrina Chairunnisa, Deddy Corbuzier Masih Anggap Mantan Istrinya Adik
-
Onad Ditangkap Kasus Narkoba, Deddy Corbuzier dan Habib Jafar Bahas Masa Depan Podcast 'Login'
-
Usai Diperiksa Akibat Kasus Narkoba, Onad Jalani Rehabilitasi 3 Bulan di Panti Rehab Jaksel
-
Pandji Pragiwaksono Dituntut Sanksi Hukuman 50 Kerbau usai Stand Up Comedy Singgung Adat Toraja
-
Video Lawas Raisa Soal Reaksi Jika Diselingkuhi Kembali Viral: Aku Nggak Perlu Turun Tangan
Artikel Terkait
News
-
PSSI Tak Masukkan Laga Uji Coba Timnas U-22 ke Kalender FIFA: Konsistensi Dipertanyakan?
-
Review Anime The New Gate, Lebih Realistis Daripada Isekai Lain
-
Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York, Ini Fakta Menarik Zohran Mamdani
-
Bye-Bye Kulit Kusam! 4 Serum Pelindung Blue Light Ini Wajib Dicoba Pekerja Kantoran
-
Eks-Mertua Pratama Arhan Sindir Timnas Indonesia dan PSSI, Singgung Siapa Ya?
Terkini
-
Park Hang-seo Diisukan Latih Timnas Indonesia, Media Vietnam Ketar-ketir?
-
Calvin Verdonk, Penampilan di Lapangan dan Market Value yang Selalu Berkorelasi Positif
-
Review Film Suffragette, Mengisahkan Perjuangan Hak Pilih Perempuan
-
Siapa Junko Furuta? Mengenal Kisah Tragis dari Kontroversi Nessie Judge
-
OOTD Layering ala Woo Do Hwan: Sontek 4 Padu Padan Gaya Chic dan Macho!