Setelah proses mediasi yang berlangsung berbulan-bulan dilakukan oleh negara Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, akhirnya pada Rabu (15/1/2025) diumumkan kesepakatan gencatan senjata antara gerakan perlawanan Palestina Hamas dan rezim Israel.
Kesepakatan gencatan senjata ini diharapkan akan membuka jalan bagi berakhirnya perang di Gaza secara permanen. Sebagai bagian dari perjanjian ini, Israel akan membebaskan tahanan Palestina sebagai imbalan atas pembebasan sandera Israel oleh Hamas, serta menarik pasukan secara bertahap dari wilayah tersebut.
Dilansir dari laman Suara.com pada Kamis (16/1/2025), gencatan senjata ini akan dimulai pada Minggu (19/1/2025) bersamaan dengan pertukaran sandera dan tahanan. Pada tahap awal gencatan senjata, seperti disepakati Israel dan Hamas, baru 33 orang sandera yang akan dibebaskan.
Selanjutnya, Israel akan menarik pasukannya secara bertahap dari Netzarim dan Koridor Philadelphi, dan perlintasan Rafah dijadwalkan dibuka mulai 16 Januari untuk memperlancar distribusi bantuan.
Namun, apakah Israel akan setia memegang kesepakatan gencatan senjata terhadap Palestina? Karena Israel punya track record melanggar perjanjian gencatan senjata, sebagaimana gencatan senjata antara Israel dan Lebanon pada bulan November 2024 lalu, ternyata diketahui Israel masih terus membombardir desa-desa di Lebanon Selatan.
Dikutip dari sumber yang sama, Rabu (25/12/2024), sejak dimulainya gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat dan Prancis, pasukan Israel melanggar perjanjian dan masih terus menyerang sasaran-sasaran di daerah Lebanon Selatan.
Serangan pesawat tempur Israel yang menargetkan desa perbatasan Yarun, serta tembakan artileri yang menghantam beberapa lokasi, termasuk kota Khiam dan pinggiran Aitarun.
Israel menyatakan bahwa serangan ini dilakukan untuk menghilangkan ancaman yang dianggap melanggar ketentuan gencatan senjata yang telah disepakati.
Militer Israel mengungkapkan, serangan terbaru terjadi setelah pasukan mereka mendeteksi beberapa sosok yang dianggap sebagai teroris bersenjata yang berada di dekat sebuah gereja di selatan Lebanon yang digunakan aktif oleh Hizbullah.
Pasukan Israel bermaksud memusnahkan teroris-teroris tersebut dan untuk pemindaian lebih lanjut di wilayah itu setelah mereka menemukan lubang terowongan yang berisi senjata.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Realme 13 Pro Turun Harga, Andalkan Chipset Snapdragon 7s Gen 2 dan RAM 12 GB
-
Motorola Luncurkan Moto G06 di Toko Online, Usung Chipset Mediatek Helio G81 Extreme
-
Bawa Desain Mirip iPhone 16, Tecno Spark Go 2 Resmi Meluncur dengan Harga Rp 900 Ribuan
-
Spesifikasi Moto G56 5G Bocor, HP Motorola Bawa Sensor Sony 50 MP dan Mediatek Dimensity 7060
-
Samsung Galaxy A07 Muncul di Google Play Console, Andalkan Chipset Mediatek Helio G99
Artikel Terkait
-
Israel dan Hamas Sepakati Gencatan Senjata, Pertempuran di Gaza Berakhir
-
Berapa Lama Gencatan Senjata Hamas-Israel di Gaza?
-
Gencatan Senjata Gaza: Malaysia Sambut Positif, Berharap Jadi Solusi Permanen
-
Kapan Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza?
-
Gencatan Senjata Israel-Hamas, Shireen Sungkar Gercep Minta Diajak Teuku Wisnu ke Masjid Aqsa
News
-
Proses Penari Pagelaran Sabang Merauke 2025 Disaksikan Langsung di Jogja
-
Dukung Ekonomi Lokal, IHR Indonesia Derby 2025 Hadirkan Puluhan UMKM
-
Dear Pencari Kerja, Mega Career Expo 2025 Hadir Lagi di Jakarta!
-
Kuda King Argentin Raih Gelar Triple Crown di Laga Indonesia Derby 2025
-
Peduli Kebersihan! Aksi Ekologi Peserta MPLS di SMA Negeri 1 Purwakarta
Terkini
-
Piala AFF U-23 2025: Vietnam Sabet Gelar Juara usai Taklukkan Timnas Indonesia
-
Selamat! WayV Raih Kemenangan Pertama Lagu Big Bands di Program 'The Show'
-
Dark Abis! Key Hadirkan Lagu dengan Lirik Konseptual di Album Baru 'Hunter'
-
Setelah Jadi Ibu, Mimpi Harus Diarsipkan: Saat Perempuan Tetap Butuh Mimpi
-
4 Pelembab Jumbo Perbaiki Skin Barrier, Harga Hemat dan Bikin Wajah Sehat!