Hikmawan Firdaus | A Ratna Sofia S
Anggito Abimanyu (Instagram/anggitoabimanyuofficial)
A Ratna Sofia S

Anggito Abimanyu resmi terpilih sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) periode 2025-2030. Ia ditetapkan setelah lolos uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang dilakukan Komisi XI DPR pada 22 September 2025.

Keputusan ini menjadi sorotan publik karena proses pencalonannya berlangsung singkat namun berakhir dengan dukungan penuh. Sebelum menduduki posisi penting di LPS, Anggito Abimanyu menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan.

Ia menggantikan Purbaya Yudha Sadewa yang mundur dari pencalonan Ketua LPS karena diangkat sebagai Menteri Keuangan.

Keputusan DPR memilih Anggito dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat peran LPS dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Dalam kepemimpinannya, Anggito membawa enam program utama yang siap dijalankan.

Program tersebut mencakup peningkatan kompetensi manajemen aset dan SDM, digitalisasi proses bisnis, serta penguatan kegiatan sosial kemasyarakatan. Ia bahkan menyatakan siap melepas jabatannya sebagai Wakil Menteri Keuangan untuk fokus penuh di LPS.

Karier dan Pendidikan Anggito Abimanyu

Anggito Abimanyu lahir di Bogor pada 19 Februari 1963. Ia meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1985, sebelum melanjutkan pendidikan ke University of Pennsylvania, Amerika Serikat.

Di sana, ia menuntaskan program Magister (MSc) pada 1990 dan meraih gelar Doktor (PhD) pada 1994. Bidang keahliannya berfokus pada ekonomi, keuangan, dan kebijakan publik.

Selain dunia akademik, karier Anggito di birokrasi pemerintahan sangat panjang. Ia pernah menjadi Staf Ahli Menteri Keuangan (1999-2003), lalu dipercaya sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu pada 2003-2010.

Pada 2012, ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kemenag, sebelum memimpin Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada 2017-2022.

Di sektor perbankan, Anggito juga pernah menduduki posisi penting. Ia menjadi Chief Economist Bank BRI (2014-2017) sekaligus Komisaris Bank BRI (2015-2017). Perannya di lembaga keuangan ini memperkuat reputasinya sebagai ahli di bidang ekonomi makro dan perbankan nasional.

Tak hanya itu, kiprahnya di bidang akademik juga menonjol. Anggito mengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM lebih dari 30 tahun (1988-2018).

Ia pernah menjadi Direktur Penelitian dan Pelatihan Ekonomi dan Bisnis (P2EB) FEB UGM (2010-2012), dan sejak 2022 menjabat sebagai Ketua Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM.

Kariernya yang panjang mencerminkan kombinasi pengalaman di tiga dunia: akademisi, birokrasi, dan sektor keuangan. Dengan latar belakang tersebut, publik menaruh harapan besar pada kepemimpinan Anggito di LPS.

Proses pemilihan Anggito sebagai Ketua LPS berlangsung cepat. Ia muncul sebagai calon mendadak dan hanya mengikuti proses pencalonan dalam waktu tiga hari sebelum fit and proper test. Namun, kapasitas dan rekam jejaknya dianggap memenuhi kualifikasi oleh DPR.

Dalam paparannya di hadapan DPR, Anggito menegaskan komitmennya untuk membawa LPS ke arah yang lebih profesional, adaptif, dan dekat dengan masyarakat. Program digitalisasi dan penguatan SDM disebut sebagai pilar penting untuk menghadapi tantangan industri keuangan di era modern.

Dengan segala pengalaman dan visi yang ditawarkan, Anggito Abimanyu dipandang sebagai sosok tepat untuk memimpin LPS dalam lima tahun ke depan. Perannya diharapkan mampu memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan nasional.

Terpilihnya Anggito Abimanyu sebagai Ketua LPS periode 2025-2030 menandai babak baru dalam perjalanan lembaga tersebut. Dengan pengalaman panjang di dunia akademik, pemerintahan, dan perbankan, ia diharapkan mampu menjalankan enam program prioritas sekaligus memperkuat peran LPS dalam menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia.