Hikmawan Firdaus | A Ratna Sofia S
Zohran Mamdani (Instagram/zohrankmamdani)
A Ratna Sofia S

Sejarah baru tercipta di Amerika Serikat, tepatnya di Kota New York. Sosok Zohran Mamdani resmi memenangkan pemilihan wali kota New York pada 4 November 2025, menjadikannya wali kota Muslim pertama dalam sejarah kota metropolitan tersebut.

Kemenangannya disambut dengan antusiasme publik dan dianggap sebagai simbol kemajuan keberagaman politik di AS. Mamdani yang berusia 34 tahun berhasil mengalahkan dua kandidat kuat lainnya, yakni mantan Gubernur New York Andrew Cuomo yang maju sebagai calon independen, serta kandidat dari Partai Republik Curtis Sliwa.

Berdasarkan data dari Associated Press, Mamdani meraih 50,4 persen suara, unggul cukup signifikan dari Cuomo yang memperoleh 41,6 persen dan Sliwa 7,1 persen.

Selain menjadi Muslim pertama yang menjabat sebagai wali kota New York, Mamdani juga mencetak sejarah lain — ia adalah wali kota termuda dalam lebih dari satu abad, sekaligus wali kota pertama yang lahir di Afrika dan keturunan Asia Selatan. Ia dijadwalkan akan mulai menjabat secara resmi pada 1 Januari 2026.

Karier Politik dan Kiprah Progresif

Sebelum terjun ke dunia politik, Zohran Mamdani dikenal sebagai seorang konselor perumahan yang berfokus pada pencegahan penggusuran di wilayah Queens, New York.

Ia membantu warga berpenghasilan rendah agar tidak kehilangan tempat tinggal mereka akibat krisis biaya hidup yang meningkat. Pengalaman inilah yang menjadi fondasi kuat dalam perjuangannya di bidang keadilan sosial.

Mamdani mulai dikenal publik setelah memenangkan kursi di New York State Assembly pada tahun 2020. Ia mewakili distrik ke-36 di Queens setelah menumbangkan petahana yang telah menjabat selama empat periode dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat.

Politikus muda ini berafiliasi dengan Partai Demokrat dan juga aktif dalam organisasi Democratic Socialists of America (DSA). Ia dikenal vokal menyuarakan kebijakan progresif seperti keadilan sosial, kesetaraan ekonomi, serta reformasi kebijakan perumahan.

Pada tahun 2024, Mamdani secara resmi mengumumkan pencalonannya sebagai wali kota New York. Kampanye yang diusungnya menitikberatkan pada isu-isu penting seperti krisis biaya hidup, perumahan terjangkau, dan pemberdayaan komunitas kelas pekerja.

Dengan pesan yang kuat dan dukungan dari kelompok muda serta minoritas, Mamdani berhasil meraih simpati luas dan akhirnya memenangkan kursi tertinggi di New York City.

Kemenangan Mamdani dianggap sebagai tonggak penting dalam perubahan politik kota tersebut, yang kini menunjukkan arah baru menuju kepemimpinan yang lebih muda, progresif, dan inklusif. Bahkan, beberapa pengamat menyebut keberhasilannya sebagai “angin segar” bagi generasi baru politisi Amerika.

Latar Belakang, Pendidikan, dan Fakta Menarik

Zohran Kwame Mamdani lahir di Kampala, Uganda, pada 18 Oktober 1991, dari keluarga dengan latar belakang akademik dan seni yang kuat.

Ayahnya, Mahmood Mamdani, adalah seorang antropolog dan ilmuwan politik ternama, sementara ibunya, Mira Nair, merupakan sutradara film India yang terkenal di dunia.

Keluarga Mamdani sempat tinggal di Afrika Selatan sebelum akhirnya pindah ke New York City ketika Zohran berusia tujuh tahun.

Ia mengenyam pendidikan dasar di Bank Street School for Children di Manhattan, lalu melanjutkan ke Bronx High School of Science, salah satu sekolah unggulan di New York.

Pendidikan tinggi ditempuhnya di Bowdoin College, tempat ia meraih gelar sarjana di bidang Africana Studies pada tahun 2014. Selama masa kuliah, Mamdani aktif dalam kegiatan sosial dan politik, termasuk mendirikan cabang organisasi Students for Justice in Palestine di kampusnya.

Selain karier politiknya, Mamdani juga memiliki sisi kreatif yang menarik. Ia pernah menulis puisi dan terlibat dalam dunia musik rap, yang turut membentuk gaya komunikasinya yang dekat dengan generasi muda. Sosoknya dikenal hangat, terbuka terhadap kritik, dan aktif berdialog dengan warga.

Beberapa fakta menarik lainnya, Mamdani menjadi wali kota pertama New York yang lahir di Afrika, keturunan Asia Selatan pertama, dan Muslim pertama yang menduduki jabatan tersebut. Kombinasi latar belakang multikultural, intelektual, dan aktivisme sosial menjadikannya figur unik di kancah politik Amerika modern.

Terpilihnya Zohran Mamdani sebagai wali kota New York menandai era baru dalam sejarah kota tersebut. Di usia yang masih muda, ia berhasil memecahkan berbagai rekor dan membawa harapan baru bagi masyarakat yang mendambakan kepemimpinan yang progresif, inklusif, dan berorientasi pada keadilan sosial.

Dengan rekam jejaknya yang solid dan komitmen terhadap kesejahteraan rakyat, publik menantikan langkah-langkah nyata Mamdani dalam memimpin New York menuju masa depan yang lebih setara.