Perang memang bukan sebuah hal yang menyenangkan. Selain membuat masyarakat luas dilanda kecemasan dan juga rasa tak tenang, perang juga seringkali membuat kita kehilangan segala yang kita punya. Tak hanya harta benda, perang yang berkecamuk juga dengan kejam merenggut saudara, orang tua, dan bahkan nyawa yang dimiliki. Tentu sebuah hal yang sangat tidak inginkan untuk terjadi. Namun, ketika perang terlanjur berkecamuk, harapan untuk hidup dengan damai dan tenang harus tetap ada. Bahkan jika mungkin, meskipun perang harus terjadi, namun sebisa mungkin jangan sampai membuat harapan untuk tetap bahagia menjadi sirna. Seperti yang terjadi dalam film berjudul Melody to Remember yang diproduksi oleh Korea Selatan pada tahun 2016 lalu, yang mengisahkan tentang keinginan besar anak-anak yang menjadi korban perang untuk tetap bertahan hidup dan menebarkan kebahagiaan.
Berlatarkan perang Korea yang terjadi pada awal tahun 1950an, film A Melody to Remember ini menitikberatkan pada pembangunan mental para anak-anak yang menjadi korban keganasan perang antara dua negara di semenanjung Korea tersebut. Letnan dua Han Sang Yeok (diperankan oleh Im Si Wan), sejatinya adalah seorang pemimpin peleton yang ditugaskan untuk menjaga stabilitas keamanan sebuah tempat penampungan di Korea. Ketika mendapati banyak di antara anak-anak yang berada di sana memiliki latar belakang yang sama, yakni kehilangan segalanya karena perang, Han Sang Yeok memiliki sebuah keinginan untuk kembali membangkitkan semangat dan kebahagiaan mereka. Berbekal kemampuannya dalam memainkan alat music, Sang Yeok akhirnya berinisiatif untuk mengumpulkan anak-anak tersebut dalam sebuah grup paduan suara. Selain demi bisa selalu dekat dan menjaga mereka, Sang Yeok melakukan hal tersebut untuk menyampaikan pesan-pesan kebahagiaan dan juga perdamaian. Dengan dibantu oleh Park Joo Mi (diperankan oleh Ko Ah Sung), para anak-anak korban perang itu pun disatukan dalam sebuah paduan suara.
Usaha Sang Yeok pun berhasil. Paduan suara yang dia rintis bersama dengan anak-anak korban perang berhasil menjadi terkenal di kalangan militer, dan mendapatkan berbagai undangan untuk manggung. Namun sayangnya, dalam suasana perang, perjalanan yang mereka lakukan tentulah tak aman. Mereka seringkali harus kucing-kucingan dengan tentara Korea Utara dan bahkan harus saling berhadapan dengan mereka. kira-kira, bagaimanakah kelanjutan kisah anak-anak paduan suara yang dibentuk oleh Letnan Dua Han Sang Yeok ini? Semua kisahnya ada di film berdurasi 124 menit ini ya teman-teman!
Meskipun film ini bergenre perang, namun jangan salah, ada lebih banyak sisi dramanya lho. Jadi, bagi yang senang dengan film bergenre drama, film juga cocok untuk teman-teman lihat. Satu lagi nilai positif dalam film ini adalah, anak-anak yang terlibat dalam film ini, memiliki suara yang benar-benar merdu lho!
Baca Juga
-
Timnas Indonesia, SEA Games 2025 dan Kegagalan yang Hanya Berjarak 1 Gol Saja
-
Maaf PSSI, Timnas Indonesia Memang Layak Pulang Cepat dari SEA Games Kali Ini
-
Jalani Laga Genting untuk Lolos, Garuda Muda Harapkan Keajaiban Timnas Era STY Kembali Terjadi!
-
Lolos ke Semifinal SEA Games 2025, Garuda Muda Harus Ucapkan Terima Kasih kepada Vietnam!
-
Wajib Menang 3 Gol, Masih Bisa Loloskah Garuda Muda Jika Hanya Cetak 2 Gol? Begini Analisisnya!
Artikel Terkait
Ulasan
-
7 Our Family: Luka Keluarga dari Sudut Anak Paling Terlupakan
-
Ahlan Singapore: Rebecca Klopper Terjebak di Antara Kiesha Alvaro dan Ibrahim Risyad
-
Ulasan Novel Timun Jelita: Bukti Mengejar Mimpi Nggak Ada Kata Terlambat!
-
Ulasan Novel The Mint Heart: Romansa Gemas Reporter dengan Fotografer Cuek
-
Review Novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas: Potret Realistis Kehidupan Mahasiswa Indonesia