Film Jepang "The Dry Spell," merupakan film yang disutradarai oleh Masaya Takahashi pada tahun 2023. Film ini menyajikan isu-isu kontemporer seperti kemiskinan, kesenjangan pendapatan, dan pengabaian orang tua.
Cerita berfokus pada Iwakiri (Toma Ikuta), seorang petugas pengairan pemerintah kota yang bertugas memutuskan pasokan air bagi rumah tangga yang menunggak pembayaran. Namun, dilema muncul saat Iwakiri menemukan dua anak perempuan kecil yang ditinggalkan oleh orang tua mereka.
Di tengah kekeringan musim panas dan pembatasan pasokan air, Iwakiri harus memilih antara tugasnya dan nuraninya ketika ia dihadapkan pada realitas anak-anak yang terlantar.
Dengan latar belakang kekeringan dan ketidakpastian ekonomi, film ini menggambarkan perjuangan karakter utama, Iwakiri, dalam menjalankan tugasnya sambil berhadapan dengan konflik batin.
Ketika Iwakiri menemukan dua anak perempuan yang ditinggalkan, cerita semakin memperdalam isu-isu sosial yang dihadapi masyarakat Jepang.
Dalam keadaan panas yang tak kenal ampun, film ini menggambarkan penderitaan kekurangan air bersih, menutup kolam renang, mematikan keran air umum, dan menciptakan ketegangan yang tak terelakkan.
Iwakiri, yang pada awalnya mematuhi tugasnya dengan kesopanan birokratis, mulai melihat kelemahan sistem saat ia terlibat lebih dekat dengan kisah tragis keluarga Koide.
Review Film The Dry Spell
Pentingnya air sebagai simbol kehidupan tergambar jelas dalam film ini, memutuskan aliran air menjadi suatu keputusan yang sulit dan penuh konsekuensi. Kisahnya juga menggambarkan dampak psikologis dan emosional pada karakter-karakter yang terlibat.
Film ini mengambil pendekatan minimalis secara teknis, memanfaatkan latar belakang kekeringan untuk memperkuat isolasi para karakter dari dunia sekitar mereka. Pendekatan ini membantu menyoroti implikasi dari kebijakan pembatasan air dan menyoroti perjuangan karakter utama untuk bertahan.
Melalui peran yang penuh nuansa, Toma Ikuta dan para pemeran lainnya membawa kehidupan pada karakter-karakter yang memiliki konflik batin dan dilema moral. Pilihan penyuntingan juga memberikan kedalaman pada setiap karakter, mengeksplorasi kerentanan dan tanggung jawab yang mereka hadapi.
Film ini tetap memberikan pengalaman yang serius dengan kekuatan narasinya. Dengan menggambarkan realitas kehidupan yang mungkin terasa terlalu dekat bagi banyak penonton, film ini menolak untuk memberikan khotbah dan membebani, melainkan membangun hubungan yang membumi untuk melihat dunia melalui mata karakter-karakternya.
Meskipun demikian, film ini menunjukkan bahwa ada banyak yang dipertaruhkan dalam hidup daripada sekadar air.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kampung Coklat: Wisata Edukasi Menarik di Kota Blitar
-
ONEWE Rayakan Perpisahan dengan Pesta Lewat Lagu Bertajuk 'End of Spring'
-
Mengeksplorasi Musik Estetik Lewat Lagu ONEUS Bertajuk Same Scent
-
Review Lagu Kai Mmmh: Cinta Posesif dalam Balutan R&B yang Elegan
-
Ulasan Film Maggie: Komedi Absurd yang Sarat akan Makna
Artikel Terkait
-
Klaim Gaya Main Bahrain Mirip Irak, Eks Pemain Real Madrid Yakin Jepang Bakal Melaju ke Perempat Final Piala Asia 2023
-
ZEROBASEONE akan Gelar Fan Concert Jepang Pertama pada Bulan Maret
-
Review Film 'Little Miss Sunshine', Menemukan Arti Hidup dari Roadtrip Keluarga
-
Review Film 'The Skin I Live In', Definisi Kasih Ayah Sepanjang Masa
-
Review Film Setengah Hati, Drama Komedi Politik di Tahun Politik 2024!
Ulasan
-
Review Film Sneaks: Petualangan Penuh Warna dari Sepasang Sneaker
-
Kampung Coklat: Wisata Edukasi Menarik di Kota Blitar
-
Ulasan Novel Good Bad Girl: Empat Perempuan dan Satu Misteri Kematian
-
ONEWE Rayakan Perpisahan dengan Pesta Lewat Lagu Bertajuk 'End of Spring'
-
Ulasan Buku 'Who Are You?', Cara Memahami Pikiran Bawah Sadar Seseorang
Terkini
-
Tom Cruise Beberkan Perjuangannya selama Syuting Film Mission: Impossible 8
-
5 Drama Romantis Wang An Yu Tayang di WeTV, Terbaru Be Passionately in Love
-
Sinopsis Mission: Impossible - The Final Reckoning, Akhir Saga Terkenal
-
Belajar Membaca Peristiwa Perusakan Makam dengan Jernih
-
Prabowo Tunjuk Jenderal BIN Jadi Dirjen Bea Cukai: Loyalitas di Atas Kompetensi?