"Bebas" adalah film drama Indonesia garapan sutradara Riri Riza dan penulis Gina S Noer, yang diadaptasi dari film Korea Selatan berjudul "Sunny" yang rilis tahun 2011. Mengusung tema persahabatan dan nostalgia, film ini berhasil memotret kisah remaja di era 90-an dengan sentuhan lokal yang hangat dan dekat dengan kehidupan penonton Indonesia.
"Bebas" mengisahkan perjalanan Vina (Maizura), seorang perempuan dari Sumedang, Jawa Barat yang baru pindah ke Jakarta pada tahun 1995. Di sekolah barunya, ia sempat menjadi bahan ejekan karena logat daerahnya yang kental. Namun, pertemuannya dengan Kris (Sheryl Sheinafia), gadis populer sekaligus pemimpin geng bernama "Bebas", mengubah hidup Vina.
Bersama geng Bebas, yang terdiri dari Jessica, Gina, Suci, dan Dinda, Vina mengalami masa-masa remaja yang penuh warna. Mereka melewati berbagai pengalaman mulai dari perkelahian, cinta pertama, hingga konflik keluarga, yang membuat persahabatan mereka semakin erat.
Cerita kemudian bergeser ke tahun 2019. Vina yang sudah dewasa (Marsha Timothy) menjalani kehidupan biasa sebagai ibu rumah tangga. Suatu hari, ia bertemu kembali dengan Kris dewasa (Susan Bachtiar) yang tengah dirawat di rumah sakit karena penyakit serius.
Pertemuan tersebut membuka kembali lembaran lama dalam hidup Vina. Ia pun berusaha mengumpulkan kembali geng Bebas untuk memenuhi permintaan terakhir Kris.
Perjalanan ini membawa Vina pada momen-momen refleksi tentang impian yang terlupakan, pertemanan yang hilang, dan bagaimana masa lalu bisa menjadi bagian penting dalam menemukan kembali kebahagiaan di masa kini.
Review Film Bebas
Daya tarik dari film "Bebas" terletak pada kemampuan menggambarkan Jakarta di era 90-an secara detail. Mulai dari gaya busana, musik yang mengisi latar cerita, hingga budaya populer saat itu, semuanya dikemas dengan baik.
Bagi generasi yang tumbuh di era 90-an, film ini menjadi semacam mesin waktu yang membawa penonton kembali ke masa remaja. Sementara bagi generasi muda, "Bebas" menjadi gambaran menarik tentang kehidupan remaja sebelum era media sosial dan internet seperti sekarang.
Film ini juga berhasil dalam menghidupkan karakter di dua masa berbeda. Deretan aktor muda seperti Maizura, Agatha Pricilla, Sheryl Sheinafia, Lutesha, Zulfa Maharani, dan Baskara Mahendra tampil penuh energi dan berhasil menggambarkan dinamika remaja yang riang, polos, sekaligus penuh gejolak.
Sementara itu, versi dewasa dari geng Bebas dimainkan oleh aktor-aktor seperti Marsha Timothy, Susan Bachtiar, Indy Barends, Widi Mulia, Baim Wong, dan Darius Sinathrya, terasa hangat dan menyentuh, menggambarkan pergulatan hidup orang dewasa yang tak selalu seindah masa remaja.
"Bebas" menyajikan kombinasi antara komedi dan drama dengan porsi yang pas. Adegan-adegan lucu yang mengundang tawa hadir secara natural melalui interaksi para anggota geng Bebas. Di sisi lain, momen-momen emosional pun terasa kuat, terutama saat para karakter menghadapi kenyataan hidup yang tak sesuai harapan mereka semasa muda.
Film ini mengajak penonton untuk tidak hanya tertawa, tetapi juga merenung tentang perjalanan hidup, perubahan, dan pentingnya mempertahankan persahabatan yang tulus.
Sebagai film adaptasi dari "Sunny", "Bebas" menunjukkan bahwa karya luar negeri bisa diangkat menjadi cerita lokal yang relevan dan dekat dengan penonton Indonesia. Sutradara Riri Riza dan penulis Gina S Noer berhasil mengemas kisah ini dengan sentuhan khas Indonesia, mulai dari setting, bahasa, hingga konflik yang lebih sesuai dengan realita sosial di Indonesia.
Bahkan sampai sekarang pun, "Bebas" tetap menjadi film yang relevan untuk ditonton ulang. Ceritanya tentang persahabatan, impian, dan proses pendewasaan terasa universal dan menyentuh.
Dengan kombinasi cerita yang hangat, akting yang kuat, serta visual yang memanjakan mata, "Bebas" berhasil menjadi salah satu film drama remaja Indonesia yang meninggalkan jejak di hati.
Bagi kamu yang ingin mengenang masa lalu, atau sekadar mencari tontonan yang menghangatkan hati di tengah rutinitas, "Bebas" layak masuk dalam daftar rekomendasi yang wajib kamu tonton.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Mengubah Hobi Jadi Gaya Hidup Sehat Lewat Olahraga Futsal
-
Futsal dan Tren Urbanisasi: Solusi Ruang Terbatas di Lingkup Perkotaan
-
Bukan Sekadar Hobi, Futsal sebagai Investasi Kesehatan Jangka Panjang
-
Lagu Malang Suantai Sayang: Persembahan Sal Priadi untuk Kota Kelahirannya
-
Menulis di Tengah Kebisingan Dunia Digital, Masihkah Bermakna?
Artikel Terkait
-
Review Film Love Hurts, Bersatunya Ke Huy Quan dan Ariana DeBose di Aksi-Komedi
-
James Gunn Mulai Pertimbangkan Produksi 2 Serial Spin-off Superman
-
4 Serum Chromabright Ampuh Bikin Wajah Cerah Bebas Kusam dan Flek Hitam
-
Bagikan Poster Karakter, Film The Long Walk Siap Tayang pada September Mendatang
-
Film Superman Lagi Trending, Ini 5 Rekomendasi Drama Korea Terbaru Bertema Superhero
Ulasan
-
Review Film Romcom Netflix Korea 'Love Untangled': Butterfly Era Banget!
-
Ulasan Novel Karung Nyawa: Nggak Hanya Klenik Semata, Tapi Full Kekecewaan!
-
Review Film The Woman in Cabin 10: Mengulik Misteri di Tengah Lautan
-
Novel Ada Zombie di Sekolah: Ketika Pesta Olahraga Berubah Jadi Mimpi Buruk
-
Ulasan Novel Rumah Lentera: Teenlit Yang Nggak Cuma Omong Kosong Remaja
Terkini
-
Be the Spotlight! Intip 4 Tren Gaya Rambut Pevita Pearce Bikin Auto Kece
-
Baunya Wangi, tapi Bahayanya Tetap Sama: Ancaman Kesehatan di Balik Tren 'Nge-Vape'
-
Kasus Kepala Sekolah Cimarga dan Siswa Berakhir Damai Usai Saling Memaafkan
-
Resmi Putus! Jovial dan Kezia Aletheia Mengakhiri Hubungan Setelah 6 Tahun
-
Pecinta Horor Wajib Tahu! 5 Film Horor Lokal Ini Lagi Hits di Netflix