Kabar kurang baik muncul dari proyek film terbaru yang berjudul Megalopolis, film ini disutradarai oleh Francis Ford Coppola. Disadur dari The Hollywood Reporter, Coppola sudah memecat sejumlah karyawannya pada proyek yang rumit di antaranya adalah art director, semua tim visual efek, dan tim production designer.
Bukanlah sesuatu yang mengejutkan karena Coppola memilih untuk mendanai sendiri film dengan perkiraan anggaran produksi sejumlah 120 juta dolar AS atau setara Rp 1,9 triliun tanpa dibantu oleh sponsor atau pun investor.
BACA JUGA: Tanggapi Gitasav Tentang Childfree, Bunga Zainal Malah Dirujak Warganet: Lu Gak Diajak
Namun, Megalopolis bukan satu-satinya film yang mempunyai banyak hambatan pada proses produksi, berikut adalah 3 film dengan proses pembuatan yang sulit dan banyak kendala di balik kesuksesannya.
1. Apocalypse Now (1979)
Apocalypse Now bisa dikatakan merupakan film yang memiliki proses produksi sangat runyam sampai saat ini. Mulai dari setahun penuh proses syuting, terjadinya angin topan yang membuat jadwal syuting kacau, hingga sutradara Francis Ford Coppola yang hampir bangkrut.
Apocalypse Now memperoleh ulasan yang berbagai macam, film ini berhasil memenangkan Palme d’Or pada ajang Cannes Film Festival dan meraih 2 piala Oscars dalam kategori Best Cinematography dan Best Sound.
2. Titanic (1997)
Suksesnya Titanic tidak sebanding terhadap apa yang harus dilewati oleh kru film dan cast dalam proses pembuatan film tersebut. Apalagi, James Cameron adalah orang yang diketahui temperamental sehingga tidak heran kalau Titanic diprediksi media menjadi film gagal paling mahal yang pernah ada.
Titanic membungkam keraguan sejumlah pihak dan studionya sendiri ketika sukses di pasaran. Film ini memantapkan diri menjadi film Hollywood yang mempunyai pendapatan paling tinggi sepanjang masa dan meraih 11 piala Oscars, di antaranya yaitu Best Picture dan Best Director.
3. World War Z (2013)
Brad Pitt tidak puas setelah proses produksi terhadap paruh ketiga film World War Z, ia meminta Damon Lindelof untuk melihat hasil editing dengan durasi 72 menit. Lalu, Lindelof menyarankan ending baru yang berpusat di tokoh utama, memberikan sedikit final scene yang berdarah-darah dan penuh aksi, serta sedikit didramatisir.
Itulah 3 film dengan proses pembuatan yang sulit dan banyak kendala, suksesnya film-film tersebut tidak sebanding dengan proses produksinya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
3 Film dan Drama Korea yang Diperankan Jeon Do-Yeon, Ada Kill Boksoon
-
3 Rekomendasi Anime yang Berlatar pada Abad ke-20, Kisahkan tentang Sejarah
-
3 Rekomendasi Anime Bertema Mafia, Salah Satunya Spy x Family
-
3 Rekomendasi Anime Gore Tayang di Netflix, Mana yang Paling Sadis?
-
3 Rekomendasi Film Bertema Bom Atom, Gambarkan Dampak Buruk Perang Nuklir
Artikel Terkait
-
Review Film Hotel Pula, Ketika Trauma Perang Memengaruhi Kehidupan Seseorang
-
Haru Biru! Sinopsis Film 'Bila Esok Ibu Tiada' Bikin Mewek!
-
5 Fakta Bernadya: Lirik Lagunya Nongol di Koreo La Grande Duel Timnas Indonesia vs Jepang
-
Nantikan! Film Mendiang Song Jae-rim Dijadwalkan Rilis pada Januari 2025
-
Cameron Diaz Siap Beraksi di Film Back in Action, Intip Teaser Perdananya
Entertainment
-
3 Film Sydney Sweeney yang Tak Boleh Kamu Lewatkan, Terbaru Ada Eden!
-
Sinopsis Drama Korea The Tale of Lady Ok, Dibintangi Lim Ji Yeon dan Choo Young Woo
-
Tak Hanya 'Doubt', Ini 4 Drama Korea Chae Won-bin yang Sayang untuk Dilewatkan
-
Spoiler! Manga Hunter X Hunter Chapter 402: Surat Wasiat Pangeran Kacho
-
Spoiler! Manga Hunter X Hunter Chapter 401: Kemunculan Anak Beyond Netero
Terkini
-
Marselino Ferdinan Dipanggil Timnas Indonesia untuk AFF Cup 2024, Akankan Klub Beri Izin?
-
Review Film Hotel Pula, Ketika Trauma Perang Memengaruhi Kehidupan Seseorang
-
3 Red Peeling Serum yang Bikin Wajah Mulus dan Cerah, Harga Rp50 Ribuan
-
Review Novel 'Iyan Bukan Anak Tengah', Ketika Anak Merasa Tidak Diprioritaskan
-
Lagu ENHYPEN 'No Doubt': Pengen Cepet Pulang Kantor buat Ketemu Si Dia