Penggemar K-Pop pasti tidak asing dengan nama 2NE1. Girl group K-Pop generasi kedua tersebut merupakan salah satu idola yang terkuat pada masanya.
Mengusung genre musik yang berbeda dengan grup lain, Park Bom, CL, Sandara Park, dan Minzy selalu berhasil memukau penggemarnya sebelum dibubarkan pada tahun 2016 silam.
Baru-baru ini, salah satu mantan member 2NE1, Sandara Park (juga dikenal sebagai Dara) membagikan kisahnya tentang dirinya saat masih bersama 2NE1.
Sandara menggambarkan ketidakpastian dan pergolakan emosi yang melanda 2NE1 selama produksi album terakhir mereka, "CRUSH".
Berbicara dengan sentuhan nostalgia, ia mengenang ketakutan yang dirasakannya saat merekam single mereka "MISSING YOU", mengisyaratkan bahwa grup tersebut akan segera berakhir.
"Agensi mengatakan bahwa 2NE1 sudah berakhir sekarang. Saya pikir apakah kami berada di nomor 10 di chart? Kami selalu meraih posisi pertama, tapi sekarang kami nomor 10. Kami sedih, dan para penggemar serta agensi juga sedih," tutur Sandara Park seperti dikutip dari Koreaboo (12/7/2023).
Menurut Sandara, single 2NE1 yang berjudul "Falling In Love" dan "Do You Love Me" tidak tampil seperti yang diharapkan, memicu kekhawatiran dan kesedihan di dalam grup dan agensi.
Selanjutnya, Sandara berbagi momen sedih ketika petinggi YG Entertainment mengatakan kepada mereka, "Album ini tidak akan berhasil. Mari berhenti berpromosi sekarang."
Pernyataan yang mengejutkan tersebut membuat para member 2NE1 merasakan kehancuran, bertanya-tanya apakah ini benar-benar akhir dari perjalanan 2NE1.
"Saya tidak yakin apakah itu lelucon atau sesuatu yang dia katakan karena dia kesal, tetapi kami merekam "MISSING YOU" setelah kami berbagi percakapan itu dan lirik terakhir terlalu mirip dengan kisah perpisahan," ungkap Sandara.
Lagu "MISSING YOU" menggambarkan kesedihan dengan lirik yang terdengar menakutkan seperti lagu putus cinta.
Merasakan emosi yang begitu kuat melalui lagu itu, Sandara dan Park Bom tidak bisa menahan air mata di studio rekaman. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam untuk menangis sampai mata mereka membengkak.
Namun, para member memiliki harapan ketika lagu "MISSING YOU" menaiki tangga lagu untuk mengamankan posisi pertama.
Para anggota merasa sedikit lega, kemudian mengerahkan diri mereka dengan sepenuh hati untuk mempromosikan lagu tersebut.
Ironisnya, meskipun mereka memiliki secercah harapan melalui lagu "MISSING YOU", pada akhirnya album "CRUSH" menjadi album terakhir mereka.
Pembubaran mendadak setelah perilisan album terasa seperti pukulan tak terduga bagi para member dan penggemar, menandai berakhirnya era ikonik dalam sejarah K-Pop.
Baca Juga
-
Mengenal ANBK: Penjelasan, Fungsi, dan Jadwal Pelaksanaannya Selama 2024
-
Cara Cek Jumlah Pelamar CPNS 2024, Instansi Mana yang Banyak Peminat?
-
Bergenre Thriller, Intip Pemeran Utama Drama Korea 'Such a Close Traitor'
-
Usung Genre Misteri, Intip 5 Pemeran Utama Drama Korea Bertajuk Pigpen
-
Sinopsis 'Love on a Single Log Bridge', Drama Korea Terbaru Joo Ji Hoon
Artikel Terkait
-
Mino WINNER Mengaku pada Polisi Soal Tuduhan Bolos Wajib Militer
-
Saling Percaya, Treasure Tambah Kontrak dengan YG Entertainment Lebih Awal
-
Tiket Mulai Rp1,25 Juta, BABYMONSTER Konser di Jakarta pada 14 Juni 2025
-
Tiga Member Dreamcatcher Hengkang dari Agensi, Kegiatan Grup Tetap Berjalan
-
Weeekly Resmi Bubar, Para Member Sampaikan Pesan Haru untuk Penggemar
Entertainment
-
Resmi, Netflix Umumkan Devil May Cry Berlanjut ke Season 2
-
Bedah Karakter dalam 'Weak Hero Class 2', Siapa yang Paling Kuat?
-
Novel 'The Champhor Tree' Keigo Higashino Akan Hadir dalam Versi Anime
-
4 Drama China dengan Plot Friends to Lovers, Bikin Senyum-Senyum Sendiri!
-
Spin-off dari Hospital Playlist, 4 Alasan Resident Playbook Wajib Ditonton!
Terkini
-
BAC 2025: Jadwal Laga Perempat Final 7 Wakil Indonesia
-
Review Anime Girumasu, Ketika Lembur Jadi Motivasi Memburu Monster Terkuat
-
4 Ide Outfit Hangout ala Megawati Hangestri, Anti Ribet dan Tetap On Point!
-
Blaka Suta: Kejujuran dalam Daily Life dan Hukum Tabur Tuai Lintas Generasi
-
Ketika Seni Menjadi Musuh Otoritarianisme