Pernahkah Anda merasakan kerinduan yang begitu mendalam hingga setiap memori membangkitkan kembali rasa itu? Itulah yang ditangkap Lord Huron dalam lagu "The Night We Met". Bayangkan suasana malam yang tenang di bawah cahaya bulan, ketika kenangan indah dan pahit terulang kembali dalam pikiran, seolah-olah Anda dibawa kembali ke masa itu. Dalam artikel ini, kita akan mengupas pesan dan makna dari setiap lirik dalam lagu ini, yang menggambarkan perjalanan emosional penuh penyesalan dan nostalgia.
Dirilis pada tahun 2015 sebagai bagian dari album "Strange Trails", "The Night We Met" mendapatkan popularitas luar biasa setelah digunakan sebagai soundtrack dalam serial Netflix, "13 Reasons Why".
Dalam serial ini, lagu tersebut muncul pada momen-momen kunci yang penuh emosi, menggambarkan nostalgia dan penyesalan yang dirasakan oleh karakter-karakternya. Menurut statistik Spotify, lagu ini telah didengarkan lebih dari 500 juta kali, membuktikan betapa besarnya dampak emosional yang dirasakan oleh pendengarnya.
Makna Lirik
Lirik dari "The Night We Met" dibuka dengan kata-kata, "I am not the only traveler / Who has not repaid his debt." Ini menggambarkan perjalanan emosional yang sulit, di mana sang penyanyi merasa dirinya bukan satu-satunya yang tersesat dan terjebak dalam penyesalan masa lalu. Perjalanan ini berlanjut dengan lirik, "I've been searching for a trail to follow again," yang mencerminkan pencarian putus asa untuk kembali ke momen ketika segala sesuatunya masih baik-baik saja.
Refrein lagu ini, "Take me back to the night we met," berulang kali diucapkan, mencerminkan kerinduan mendalam untuk kembali ke titik awal, ke malam ketika segala sesuatu dimulai. Malam itu melambangkan kebahagiaan yang pernah dirasakan, yang kini hanya tinggal kenangan. Lord Huron dengan indah menggambarkan perasaan kehilangan dan keinginan untuk memperbaiki kesalahan yang telah dibuat.
Pada bagian berikutnya, lirik "I had all and then most of you / Some and now none of you," menggambarkan perubahan hubungan yang drastis. Dari memiliki segalanya hingga kehilangan semuanya, kata-kata ini menggambarkan betapa cepatnya kebahagiaan bisa berubah menjadi kesedihan. Ketidakpastian dalam lirik ini mencerminkan rasa takut dan ketidakmampuan untuk menerima kenyataan pahit.
"The Night We Met" lebih dari sekadar lagu; itu adalah sebuah perjalanan emosional yang menggambarkan perasaan nostalgia, penyesalan, dan kerinduan untuk kembali ke masa-masa indah yang telah berlalu. Dengan lirik yang penuh makna dan melodi yang memikat, Lord Huron berhasil menciptakan sebuah karya seni yang mengajak pendengarnya merenung dan merasakan kembali kenangan-kenangan yang pernah ada.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Album Nonfiksi Milik Juicy Luicy Tembus 1 Miliar Streaming di Spotify
-
Record Store Day Yogyakarta 2025, Lebarannya Rilisan Fisik Kini Balik Ke Pasar Tradisional
-
OM Lorenza: Pelipur Lara Kala Indonesia Tidak Baik-Baik Saja
-
Tahu Denny Chasmala Cuma Dapat Royalti Rp5,2 Juta, AKSI Langsung Bereaksi
-
Tanggapi Kisruh Royalti Musik, Giring Akan Bikin Acara Halal Bihalal Antar Musisi Usai Lebaran
Entertainment
-
4 Drama Korea dengan Trope Love-Hate Relationship yang Bikin Gemas, Sudah Nonton?
-
Kang Daniel Terjebak dalam Hubungan Cinta yang Menyakitkan di Lagu 'Mess'
-
Ulasan Lagu FIFTY FIFTY 'Perfect Crime': Cinta Gelap yang Memikat
-
Media Asing Turut Soroti Rekor Jumbo Usai Raup 1 Juta Penonton di Bioskop
-
Ulasan Lagu JENNIE 'Like JENNIE': Simfoni Percaya Diri dan Gengsi
Terkini
-
Timnas Indonesia 'Terbang' ke Piala Dunia U-17, Peran Liga Jadi Sorotan
-
Metamorfosis Film Horor Indonesia: Dari Seksis hingga Religi
-
Merdeka Belajar sebelum Merdeka: Politik Pendidikan ala Tamansiswa
-
Bye-Bye Kerutan! 4 Masker Kolagen Terbaik Bikin Wajah Glowing Awet Muda
-
Review Onde Mande, Drama Komedi yang Mengangkat Budaya Minangkabau