Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila
MALIQ & D'Essentials, salah satu penampil yang meramaikan festival musik Cherrypop hari pertama, 10 Agustus 2024 (suara.com/ Arif Budi Setyanto)

Cherrypop, helatan festival musik tahunan yang digelar sejak 2022, kembali hadir mengisi dahaga para penikmat musik tanah air lewat tema “Selamet Bermusik”. Cherrypop 2024 digelar selama dua hari, 10 hingga 11 Agustus di Lapangan Panahan Kenari, Yogyakarta.

Puluhan penampil pengisi tiga panggung selama dua hari tersebut tak hanya memboyong nama-nama band era 90-an, tetapi emerging band yang baru muncul ke permukaan. Cherrypop 2024 menyodorkan nostalgia sederet musisi Lawas hingga musik-musik pendatang baru.

Melalui 38 band, beberapa nama tampil menyajikan spesial set nostalgia yang membawakan satu album penuh sebagai selebrasi perayaan berkaryanya. Salah satu band yang getol mengajak nostalgia para penggemarnya di panggung malam itu adalah FSTVLST lewat peringatan 10 tahun album ‘Hits Kitsch’.

Tak ketinggalan The Upstairs lewat spesial set 2 dekade album ‘Matraman’. Sementara, band Rabu spesial set 1 dekade melalui album ‘Renjana’. Ada juga Majelis Lidah Berduri spesial set 15 tahun album ‘Balada Joni dan Susi.

Momen nostalgia yang tak kalah menarik mendapat sorotan, yakni para penggemar musik rock alternatif Indonesia dari band Morfem. Melalui perayaan ’15 Tahun Jungkir Balik di Skena,’ Morfem sukses mengguncang panggung lewat lirik-lirik cerdas penuh kritik sosial bersama para penggemarnya.

MORFEM, salah satu penampil yang meramaikan festival musik Cherrypop 2024 (suara.com/ Arif Budi Setyanto)

Beberapa band lintas generasi lainnya yang turut menuai banyak loncatan hingga sorak sorai para penggemarnya, yaitu Riski Summerbee & The Honeythief spesial set 15 tahun album ‘The Place I Wanna Go’; Seringai spesial set 2 dekade album ‘High Octane Rock’; serta Rumahsakit merayakan ‘3 Dekade Untuk Semua’.

Creative Director Cherrypop, Arsita Pinandita, mengatakan bahwa festival musik tahunan ini sekaligus selebrasi rasa syukur bersama untuk musisi dan band dengan karyanya di Indonesia yang telah berdedikasi lebih dari satu dekade. Arsita juga menekankan jika Cherrypop 2024 turut menjadi ruang presentasi untuk band pendatang baru.

Pernyataan Arsita saat konferensi pers tersebut selaras oleh apa yang dirasakan Yessie bersama teman-temannya selama dua hari meramaikan festival musik Cherrypop 2024.

“Selama dua hari ini seru banget! Banyak band-band besar yang mengisi. Juga ada band hardcore dari Jepang yang gokil abis, sih, VMO. Untuk venue juga strategis karena di pusat kota. Berbagai genre ikut ngisi, ada yang folk kawakan kayak Tigapagi, genre metal kayak Seringai, dan masih banyak band yang membawakan lagu dari lintasan waktu mereka. Jadi penanda kalau band udah kawakan banget, sih. Gokil banget!” ujar Yessie, salah satu penonton yang diwawancarai oleh Yoursay di sela konser, Minggu (11/8/2024).

Yessie bersama teman-temannya juga mengaku sangat berkesan dengan penampilan band-band pendatang baru yang turut meramaikan panggung Cherrypop 2024, termasuk para musisi lokal dari Yogyakarta.

“Ada juga band dari genre yang lagi hype tapi dari Jogja, kayak Infinite Siennas, The Kick, The Jeblogs, juga ada ngusung emo midwest kayak Eleventwelfth. Oh iya, ada Maliq & D'Essentials sama Reality Club juga yang bikin suasana sweet sama genre pop-nya. Semua line up seru banget pokoknya,” komentar Yessie bersama teman-temannya.

Festival musik tahunan ini, tak hanya menawarkan nostalgia, tetapi apresiasi penuh bagi perjalanan panjang para musisi lawas tanah air yang telah membentuk identitas hingga sejarah musik Indonesia, tak terkecuali sederet band pendatang baru atau musisi emerging.

Cherrypop 2024 berhasil memberi ruang apresiasi untuk band-band baru menjajal panggung festival dengan skala besar yang menghadirkan beragam arus musik, baik secara genre maupun usia band-band tersebut.

BACA BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE