Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Lena Weni
The King's Letters (Amazon.com)

The King's Letters adalah film garapan penulis skenario sekaligus sutradara, Jo Chul Hyun. Film ini dibintangi oleh Song Kang Ho yang berperan sebagai Raja Sejong, Park Hae Il yang berperan sebagai Biksu Shin Mi, juga Jeon Mi Sun yang berperan sebagai Ratu So Hun. 

Film ini berkenaan sejarah tentang Raja Sejong yang mempertaruhkan segalanya untuk menciptakan Hunminjungeum (Aksara Korea) bagi rakyatnya, bersama orang-orang berjasa yang tidak tercatat dalam sejarah.

Ulasan Film The King's Letters

Peringatan dini! The King's Letters bukan jenis film Korea yang menghibur, sebab itu saya tidak merekomendasikan film ini kepada penonton biasa yang sengaja meluangkan waktunya dengan mengharap mendapatkan hiburan lewat tontonan berbau horor, intrik perebutan kekuasaaan, ataupun romansa. Sebab jika itu yang diinginkan, The King's Letters tidak dapat memenuhinya. 

Namun, jika kamu adalah penonton yang tertarik pada budaya, bahasa, dan sejarah, saya yakin kamu akan sangat menikmati film ini. 

Pasalnya, film ini memberikan gambaran tentang penciptaan Hangul, alfabet Korea, juga dedikasikan dan tekad Raja Sejong beserta sosok-sosok yang membantunya menciptakan harta berharga yang dapat mencerdaskan bangsa. 

Saya pribadi sewaktu menyaksikannya, terkagum-kagum dengan perjalanan para tokoh di film ini. Di tengah pertentangan yang membahayakan, semua masih bersikukuh pada tujuannya, menciptakan alfabet yang sesuai dengan jati diri bangsa. 

Selain kisah penciptaan alfabet Korea tersebut, hal menarik dari film ini adalah latar belakang para sosok berjasa di balik keberadaan alfabet Korea.

Sebagaimana yang disinggung sebelumnya, sosok yang memimpikan rakyatnya dapat menulis dan membaca rangkaian alfabet Korea adalah Raja Sejong yang lahir dan dibesarkan dalam ajaran konfusianisme.

Di sisi lain, ada pula sosok-sosok yang merumuskan alfabet Korea yang ternyata adalah para biksu yang menyebarkan ajaran Buddha. 

Diceritakan pula, sebab ajaran konfusianisme yang ditinggikan di istana dan konflik masa lalu yang hebat, penganut agama Buddha tak bisa diterima keberadaannya di istana. Sehingga sudah jelas betapa besar halangan yang Raja Sejong harus hadapi ketika mewujudkan ambisinya satu ini. 

Selain itu, ada pula sosok yang mencuri perhatian saya, yakni Ratu So Hun, istri Raja Sejong yang miliki ketabahan luar biasa. Pun bila tanpa dirinya, tidak akan lahir alfabet Korea yang lestari hingga kini.

Intinya, film ini tok berbau sejarah, yang saya rasa darinya terdapat pelajaran universal untuk para generasi saat ini untuk selalu bangga dan melestarikan bahasa bangsa yang dengan susah payah diciptakan oleh pendahulu kita. 

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

Lena Weni