Festival musik akhir tahun, MBC Gayo Daejejeon 2024 mengumumkan resmi dibatalkan. Menyusul tragedi kecelakaan pesawat Jeju Air 7C2216 pada tanggal 29 Desember 2024 kemarin.
Dilansir Allkpop pada Senin (30/12/2024), pihak media oultelt berita Xports News menyampaikan bahwa festival musik akhir tahun 'MBC Gayo Daejejeon 2024' yang akan digelar pada tanggal 31 Desember 2024 secara resmi telah dibatalkan.
Tak hanya acara 'Gayo Daejejeon' saja, sebelumnya pihak MBC juga telah membatalkan acara penghargaan akhir tahun mereka 'MBC Entertainment Awards' dan 'MBC Drama Awards.'
Mereka menyampaikan, "Demi memperingati hari berkabung nasional, maka acara siaran langsung 'MBC Drama Awards' yang sebelumnya dijadwalkan tanggal 30 Desember 2024, pukul 20:40 KST telah dibatalkan, dan akan diganti dengan siaran ulang."
MBC lebih lanjut menyampaikan bela sungkawa mereka, "Kami berdoa untuk jiwa para korban dan sekali lagi menyampaikan rasa belasungkawa kami yang terdalam untuk para keluarga yang ditinggalkan."
Sementara itu, festival musik akhir tahun 'MBC Gayo Daejejeon 2024' akan dijadwalkan ulang dan ditayangkan kembali dalam bentuk siaran ulang. Tak ada perubahan lineup artis penampil. Namun, untuk tanggal dan waktu penyiaran masih belum diumumkan.
Sementara itu, pada Minggu pagi (29/12/2024), pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 dari Thailand menabrak tembok pembatas di Bandara Internasional Muan. Dari 181 penumpang, 179 dinyatakan tidak selamat, dan 2 lainnya mengalami luka-luka. Menanggapi hal tersebut, pihak pemerintah mengumumkan Hari Berkabung Nasional selama 7 hari ke depan. Dari tanggal 29 Desember 2024 - 4 Januari 2025 untuk mengenang para korban kecelakaan pesawat Jeju Air.
Situasi seputar ‘Gayo Daejejeon’ dikabarkan cukup rumit. Untuk memastikan kelancaran pelaksanaan, prarekaman telah dilakukan sejak pertengahan Desember. Banyak idol papan atas, termasuk NewJeans, aespa, ATEEZ, dan Taemin, menyelesaikan penampilan mereka selama sesi ini.
Meskipun membatalkan program yang telah menghabiskan banyak biaya bukanlah keputusan yang mudah bagi stasiun penyiaran, MBC tetap melanjutkan rekaman sesuai rencana. Namun, dengan keadaan negara yang sedang berduka, tidaklah tepat untuk menayangkan pertunjukan yang menampilkan tarian dan nyanyian.
Sejumlah artis seperti G-Dragon, Jaurim, dan Park Myung Soo turut mengekspresikan rasa belasungkawa mereka. Sedangkan EVE SEO telah menunda perilisan albumnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Bertajuk Arcadia, Chen EXO Umumkan Tanggal Comeback Album Solo Terbaru
-
Bagikan Teaser Misterius, EXO Umumkan Comeback Grup pada Bulan Desember
-
Dream Bus oleh Day6: Tekad untuk Tak Melepaskan Mimpi di Tengah Rintangan
-
Intens Tapi Estetik! Intip Teaser MV Lagu Debut Solo Haechan NCT 'CRZY'
-
Band-Aid oleh KickFlip: Hadapi Sakitnya Patah Hati dan Merindukan Seseorang
Artikel Terkait
-
Hanya 2 Selamat, Tragedi Jeju Air Jadi Kecelakaan Pesawat Terparah dalam Sejarah Korea Selatan
-
Kecelakaan Pesawat Jeju Air: Bandara Internasional Muan Miliki Rekor Tertinggi Insiden Tabrakan Burung di Korea?
-
Indonesia Sampaikan Belasungkawa Atas Kecelakaan Pesawat Jeju Air
-
Begini Profil Perusahaan dan Pendapatan Jeju Air yang Alami Kecelakaan
-
Keamanan Penerbangan Dipertanyakan? Tiga Insiden Pesawat Besar Terjadi Dalam 24 Jam
Entertainment
-
Kronologi Wafatnya Encuy 'Preman Pensiun': Ditemukan Istri, Langsung Dimakamkan Malam Itu Juga
-
Sinopsis dan Jadwal Tayang The Dauntless Youths, Drama China Baru Zhang Kangle
-
Anime Mairimashita Iruma-kun Musim ke-4 Dipastikan Tayang April 2026
-
PV Chained Soldier Season 2 Rilis, Hadirkan 10 Komandan Demon Defense Force
-
Bertajuk Arcadia, Chen EXO Umumkan Tanggal Comeback Album Solo Terbaru
Terkini
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Futsal Zaman Now: Ekspresi Diri, Kepribadian, dan Gaya Hidup Anak Muda
-
4 Daily Look Minimalis ala Mina TWICE, Cocok untuk Banyak Momen!
-
Daftar Lengkap Reshuffle Kabinet: Prabowo Tunjuk 5 Menteri Baru dan Bentuk Kementerian Haji
-
Delpedro Marhaen, Kriminalisasi Aktivis dan Cermin Demokrasi yang Retak