Aktris asal China Zhao Lusi akhirnya beberkan perjuangan melawan depresi setelah menjadi korban perundungan.
Pemeran drama Hidden Love, Love Live the Galaxy, dan The Story of Pearl Girl itu mengaku momen depresi menjadi pengalaman terpuruk dalam hidupnya.
Situasi itu terungkap pada awal Januari ketika ia membeberkan kondisi kesehatan mentalnya lewat sebuah unggahan di Sina Weibo-nya dan sempat fokus pada proses pemulihan.
Pada wawancara khususnya dengan Global Times, Zhao Lusi mengaku telah menemukan gejala depresi sejak beberapa tahun yang lalu.
Namun, ia sempat mengabaikan kondisi kesehatan mentalnya itu lantaran khawatir akan mengecewakan keluarga, teman, hingga penggemarnya.
Oleh karena itu, ia mengandalkan tidur agar tetap bisa memenuhi jadwal kerja yang padat.
Sementara itu, Zhao Lusi juga mengaku jarang beristirahat agar menghindari penilaian tak bekerja keras.
Hal-hal tersebut yang kemudian tanpa ia sadari justru membuat gejala depresi serta kecemasannya semakin memburuk.
Kata Zhao Lusi, depresi dan emosi-emosi negatif yang sudah lama muncul itu dipicu oleh sejumlah faktor eksternal yang menyebabkan gejala gangguan disosiatif.
Kondisi tersebuf tak hanya berpengaruh pada kesehatan mentalnya, melainkan juga memicu kerusakan neurologis.
"Jangan biarkan diri Anda berada dalam rasa sakit fisik atau rusaknya mental," ungkap Zhao Lusi.
Sang aktris kini mengaku telah merasa jauh lebih baik dari sebelumnya usai fokus pada proses pemulihan.
Zhao Lusi mengungkapkan dapat kembali menjalani kehidupan normal meski awalnya sempat kesulitan mengurus diri sendiri akibat gangguan disosiatif.
"Saya mencari segala cara yang dapat memberikan saya dukungan mental, sampai depresi saya sudah berkurang," beber Zhao Lusi terkait upaya yang telah ia lakukan selain pergi meminta pertolongan profesional, mulai dari menjalani beberapa hobi.
Hingga kini, Zhao Lusi telah menjalani perawatan lebih dari satu bulan dengan semua rangkaian perawatan direncanakan berlangsung sampai tiga hingga empat bulan.
Zhao Lusi juga sekarang memutuskan untuk mendedikasikan hidupnya dengan mendukung kelompok-kelompok rentan.
Pengalaman depresinya ini dinilai memberikan keberanian untuk memberi tahu semua orang bahwa depresi bukanlah penyakit yang perlu ditakuti.
Baca Juga
-
Manggung di Coachella, Green Day Serukan Dukungan untuk Palestina
-
Dinotis Taesan BOYNEXTDOOR, Don dari Film Jumbo: Hyung, Saranghae!
-
Ju Ji-hoon Siap Jadi Suami Shin Min-A pada Drama Baru The Remarried Empress
-
Sunny Girls' Generation Resmi Gabung Agensi Lee Soo-man, Siap Jadi Produser
-
Balas Perang Tarif, China Tegas akan Kurangi Impor Film Hollywood
Artikel Terkait
-
Film Korban Jatuh Tempo - Pinjol: Siap Bikin Ngakak dan Merinding Bareng!
-
Geram Ulah Dokter Priguna Rudakpaksa Keluarga Pasien, Arzeti PKB Minta Pihak RS Juga Tanggung Jawab
-
Kasus Rudapaksa Keluarga Pasien di RS Hasan Sadikin, Singkap Fakta Ambiguitas Status Dokter PPDS
-
Murka Puan Maharani Soal Aksi Mesum Dokter Priguna: Pengkhianatan Serius Terhadap Etika Kemanusiaan!
-
Warga Pendulang Emas di Papua Diserang TPNPB-OPM, TNI Bantah Anggotanya Ikut Jadi Korban
Entertainment
-
Tembus 2 Juta Penonton, 'Komang' Resmi Jadi Film Adaptasi Lagu Terlaris
-
Manggung di Coachella, Green Day Serukan Dukungan untuk Palestina
-
5 Film Korea Dibintangi Lee Hye Young, Terbaru The Old Woman With The Knife
-
3 Rekomendasi Film Orisinal Netflix yang Dipuji Kritikus, Jarang Disorot!
-
Dinotis Taesan BOYNEXTDOOR, Don dari Film Jumbo: Hyung, Saranghae!
Terkini
-
Keadilan Rp60 Miliar: Ketika Hakim Jadi Makelar Hukum untuk Korporasi Sawit
-
Rayhan Hanan Buka-bukaan Soal PR Besar Persija Jakarta, Optimis Bangkit?
-
Ulasan Novel 'Art of Curse', Petualangan Membasmi Kutukan Berbahaya
-
Review Film G20: Aksi Heroik di Tengah Diplomasi dan Krisis Global
-
Review Film Athirah: Potret Sunyi Sosok Ibu di Balik Nama Besar Jusuf Kalla