Penayangan perdana serial Dept. Q mendapat ulasan positif dari kritikus serta mencatat jumlah penayangan yang stabil. Lebih dari dua bulan setelah perilisannya, Netflix pun resmi mengumumkan Dept. Q berlanjut ke season 2.
Setelah peristiwa di season pertama, Matthew Goode kembali memerankan Detective Chief Inspector Carl Morck yang masih menjadi bagian dari kepolisian Edinburgh, Skotlandia, dengan lebih banyak kasus baru untuk dipecahkan.
Sejumlah pemeran lainnya juga dipastikan kembali, di antaranya Alexej Manvelov sebagai Akram, Leah Byrne sebagai Rose, dan Jamie Sives sebagai Hardy.
Matthew Goode menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Netflix yang telah memberi kesempatan untuk melanjutkan kisah Dept. Q.
“Kami memiliki jajaran pemain dan kru yang luar biasa, dipimpin oleh Scott Frank yang jenius. Aku tidak sabar menantikan cerita baru yang akan lahir dari sentuhannya,” ujar Matthew Goode kepada Netflix Tudum, dikutip pada Sabtu (23/8/2025).
“Kami tak sabar untuk kembali menghadirkan kisah Carl Morck dan timnya yang penuh warna di Dept. Q. Scott Frank sudah menghadirkan kualitas cerita terbaik yang memikat penonton Netflix di seluruh dunia. Kami menantikan apa yang akan diungkap Morck dan timnya di Season 2… Edinburgh, kami kembali,” bunyi pernyataan bersama dari Mona Qureshi dan Manda Levin selaku eksekutif Netflix.
Dept. Q diadaptasi dari novel karya Jussi Adler-Olsen dan digarap oleh Scott Frank. Serial berlatar Skotlandia ini mengisahkan Carl Morck, detektif andalan yang kembali bertugas di kepolisian setelah insiden penembakan yang nyaris merenggut nyawanya.
Dalam kejadian tersebut, Morck mengalami luka serius, sementara sahabat sekaligus rekannya, James Hardy, mengalami kelumpuhan. Seorang petugas polisi berseragam lain bahkan tewas dalam insiden yang sama.
Kepulangannya ke kantor tak disambut hangat. Sebagian besar kolega menilai Morck sebagai sosok arogan dan sulit bergaul. Selain itu, ia juga diwajibkan menjalani sesi terapi untuk mengatasi trauma pasca-penembakan yang masih membekas.
Pemerintah Skotlandia memutuskan untuk sementara fokus menangani kasus-kasus yang belum terpecahkan guna meningkatkan citra kepolisian melalui pemberitaan positif.
Komandan Morck yang kewalahan dan memiliki sumber daya terbatas, Moira Jacobson, ditawarkan anggaran besar untuk membentuk departemen khusus cold cases.
Lebih memilih menggunakan sebagian besar anggaran untuk departemennya sendiri dan kasus-kasus saat ini, Jacobson menempatkan Morck sebagai satu-satunya petugas yang menangani sejumlah besar cold cases.
Morck pun diberikan kantor semi-terbengkalai di ruang bawah tanah yang juga sekaligus difungsikan sebagai kamar mandi untuk bekerja.
Pegawai sipil Akram Salim, mantan polisi asal Suriah yang mencari tantangan lebih, diam-diam menempatkan dirinya di ruang bawah tanah Morck.
Ia diberi tugas mengatur berkas-berkas kasus dan mengusulkan untuk menyelidiki hilangnya pengacara Merritt Lingard.
Bersama James Hardy yang sedang dalam proses pemulihan dan polisi muda bernama Rose Dickson, tim ini mulai menelusuri jejak hilangnya seseorang.
Dalam tiga hari penayangan pertamanya, Dept. Q menempati posisi ketiga dengan 6 juta views dan total 49,3 juta jam tayang.
Secara keseluruhan, serial ini bertahan di Top 10 Netflix selama enam pekan dan berhasil mengumpulkan 27 juta views.
Dengan sambutan positif dari kritikus maupun penonton, serta peluang cerita yang masih terbuka lebar, kehadiran season kedua sebenarnya sudah lama dipandang cukup menjanjikan.
Keputusan Netflix untuk memberi lampu hijau pun menjadi bukti keyakinan mereka bahwa kualitas dan jumlah penonton serial ini bisa terus dipertahankan.
Rasa percaya diri itu juga tak lepas dari keterlibatan Scott Frank sebagai sutradara sekaligus penulis. Sebelum Dept. Q, ia menggarap miniseri The Queen’s Gambit yang menjadi salah satu tayangan terpopuler Netflix.
The Queen’s Gambit telah meraih 112,8 juta views dan menempati posisi keenam sebagai serial berbahasa Inggris paling banyak ditonton.
Meski belum menyamai rekor tersebut, Dept. Q tetap membuktikan diri sebagai salah satu tayangan unggulan terbaru Netflix yang digarap langsung oleh Scott Frank.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Blue Eye Samurai Season 2 Masuk Proses Produksi, Ini Bocoran dari Kreator
-
Jangan Lewatkan! Devil May Cry Season 2 Siap Tayang Tahun 2026 di Netflix
-
Teaser Film Ballad of a Small Player: Colin Farrell Jadi Penjudi Kelas Atas
-
Sang Anak Suka Film Minecraft, Kirsten Dunst Ngaku Tertarik Main Sekuelnya
-
Nantikan! Emily in Paris Season 5 Siap Tayang 18 Desember 2025
Artikel Terkait
-
Blue Eye Samurai Season 2 Masuk Proses Produksi, Ini Bocoran dari Kreator
-
Ulasan Never Have I Ever: Saat Cinta, Budaya dan Kekacauan Jadi Satu Kisah
-
Ditanya Sekuel Kpop Demon Hunters, Ahn Hyo-seop Ingin Jinu Kembali
-
Jangan Lewatkan! Devil May Cry Season 2 Siap Tayang Tahun 2026 di Netflix
-
Sinopsis Aema Tayang di Netflix Hari ini, Pesona Honey Lee dalam Aksi Komedi
Entertainment
-
9 Tahun Dilarang, China Beri Peluang untuk Gelar Konser Kpop Lagi
-
Sinopsis Love is for the Dogs, Drama Romantis Kaya Kiyohara dan Na In Woo
-
Blue Eye Samurai Season 2 Masuk Proses Produksi, Ini Bocoran dari Kreator
-
Ditanya Sekuel Kpop Demon Hunters, Ahn Hyo-seop Ingin Jinu Kembali
-
Jangan Lewatkan! Devil May Cry Season 2 Siap Tayang Tahun 2026 di Netflix
Terkini
-
Carlos Eduardo Incar Cleansheet, Persija Pantang Remehkan Malut United
-
Review Film Went Up the Hill: Kala Duka Nggak Pernah Mau Pergi
-
Stop Rusak Bumi! Mulai Sekarang untuk Keberlanjutan Generasi Mendatang
-
Sisi Lain Unggahan Buku: Bukan Pamer, Tapi Bentuk Dokumentasi dan Motivasi
-
BRI Super League: Johnny Jansen Tidak Fokus pada Satu Pemain Persebaya