Anime Blue Lock resmi mengumumkan akan kembali dengan season ketiga yang saat ini tengah dalam tahap produksi dan kabarnya akan mengadaptasi arc Neo Egoist League.
Selain itu, juga terungkap bahwa Blue Lock akan hadir dalam format film live-action dengan jadwal rilis di Jepang pada musim panas 2026. Kedua pengumuman besar ini datang langsung dari acara BLUELOCK EGOIST FESTA 2025.
Menanggapi kabar season ketiga ini, para kreator serial juga ikut berbagi rasa antusias dengan para penggemar. Muneyuki Kaneshiro memberi ucapan selamat kepada seluruh tim produksi atas pencapaian tersebut.
“Season 3 resmi dikonfirmasi!!! Kita berhasil… Terima kasih sebesar-besarnya untuk seluruh tim produksi Egoist…! Ini menandai sebuah awal baru, baik untuk Isagi maupun untuk kita semua!” kata Muneyuki Kaneshiro, dikutip pada Senin (29/9/2025).
Yusuke Nomura selaku ilustrator manga Blue Lock ikut berkomentar, “Akhirnya diumumkan! Sebuah serial anime baru!! Kami akhirnya menghadirkan Neo Egoist League ke layar. Para pemain internasional eksentrik yang bahkan lebih intens daripada tim Blue Lock akan segera datang. Nantikanlah!”
Manga Blue Lock sendiri ditulis oleh Muneyuki Kaneshiro dan diilustrasikan oleh Yusuke Nomura yang pertama kali terbit di majalah Weekly Shnen Magazine terbitan Kodansha pada 1 Agustus 2018.
Kodansha kemudian mengompilasi tiap chapter-nya ke dalam volume tankbon. Volume pertama dirilis pada 16 November 2018, dan hingga 12 Agustus 2025, total sudah ada 35 volume yang diterbitkan.
Versi anime yang diproduksi oleh Eight Bit tayang perdana pada Oktober 2022 hingga Maret 2023. Setelahnya, film anime yang diangkat dari manga spin-off Episode Nagi hadir pada April 2024. Season kedua dengan subjudul Blue Lock vs. U-20 Japan kemudian rilis dari Oktober hingga Desember 2024.
Cerita Blue Lock bermula ketika Yoichi Isagi hampir saja mencetak gol yang bisa membawa tim sepak bola SMA-nya lolos ke kejuaraan nasional. Namun, keputusan sepersekian detik untuk mengoper bola ke rekannya membuat kesempatan itu hilang.
Diliputi rasa pahit, bingung, sekaligus kecewa, Isagi bertanya-tanya apakah hasilnya akan berbeda jika ia tidak melakukan umpan tersebut. Saat pulang ke rumah, ia menemukan sebuah undangan dari Japan Football Union.
Melalui proses seleksi yang sewenang-wenang dan penuh bias, Isagi menjadi salah satu dari 300 penyerang U-18 yang dipilih untuk mengikuti proyek bernama Blue Lock.
Tujuan utama dari proyek ini adalah melahirkan satu penyerang bintang yang akan menjadi ujung tombak tim nasional Jepang.
Untuk menemukan pemain terbaik, setiap bakat mentah yang terpilih harus bersaing satu sama lain melalui rangkaian kompetisi, baik individu maupun tim, demi bisa berada di puncak.
Meski sempat menaruh keberatan secara etis terhadap proyek tersebut, Isagi merasa terdorong untuk berjuang keras mencapai posisi teratas, walau itu berarti harus dengan kejam menghancurkan mimpi dari 299 penyerang muda lainnya.
Di season kedua, fase berikutnya dari proyek Blue Lock mulai berjalan dengan jumlah kandidat yang kini tersisa hanya 35 orang. Dari para striker yang masih bertahan, hanya segelintir saja yang akan dipilih untuk tampil dalam laga ekshibisi melawan tim sepak bola Jepang U-20 saat ini.
Pertandingan ini memiliki konsekuensi besar. Jika menang, para pemain Blue Lock akan memperoleh hak untuk mewakili negara sebagai tim U-20 yang baru. Namun jika kalah, maka proyek Blue Lock akan berakhir sepenuhnya.
Di antara para kandidat yang tersisa, Yoichi Isagi perlahan mulai berdamai dengan kemampuan serta identitasnya sendiri sebagai seorang striker.
Blue Lock season 2 sayangnya disambut dengan banyak kritik tajam dan kekecewaan dari para penggemar. Mayoritas kritik datang langsung dari kualitas animasinya yang dianggap buruk, ditambah penggunaan model 3D yang patah-patah dan justru lebih merusak.
Hampir di setiap adegan di mana elemen tersebut muncul, banyak yang menilai seri ini akan jauh lebih baik jika tidak memaksakan visual 3D dengan kualitas rendah.
Hal ini membuat para penggemar bertanya-tanya mengapa elemen tersebut dimasukkan sejak awal, karena sejauh ini justru merusak imersi dan memperburuk setiap adegan yang mereka hadirkan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Dalam Proses Pemulihan, Ini Kondisi Terbaru Tom Holland Usai Alami Cedera
-
Kembali Dibintangi Jason Statham, Film The Beekeeper 2 Mulai Proses Syuting
-
Resmi! Sekuel The Social Network Umumkan Judul, Jadwal Rilis, serta Pemain
-
Marlon Wayans Tanggapi Kritikan terhadap Film Him yang Dibintanginya
-
Teror Badut Pennywise Kembali! IT: Welcome to Derry Siap Tayang 27 Oktober
Artikel Terkait
-
5 Buah Iblis Paling Absurd dan Sulit Dinalar di One Piece, Apa Saja?
-
Teror Badut Pennywise Kembali! IT: Welcome to Derry Siap Tayang 27 Oktober
-
Alice in Borderland vs Squid Game: Mana yang Lebih Mematikan?
-
Sinopsis Marvel Zombies, Saat Para Superhero MCU jadi Zombi Mematikan
-
Sinopsis Alice in Borderland Musim Ketiga, Arisu Kembali ke Permainan Brutal Demi Selamatkan Usagi
Entertainment
-
Dalam Proses Pemulihan, Ini Kondisi Terbaru Tom Holland Usai Alami Cedera
-
Unggahan Anak Durhaka Venna Melinda Bikin Geger, Benarkah Sindir Verrell Bramasta?
-
Resmi Menikah! Selena Gomez dan Benny Blanco Gelar Pesta Bertabur Bintang
-
Real atau AI? Foto Pratama Arhan dan Putri Azzralea Ramai Dibahas Warganet
-
Ayah Nissa Sabyan Buka Suara Soal Isu Kehamilan, Ini Faktanya!
Terkini
-
Kado Ultah Anti-Mainstream: 10 Ide Unik Biar Bestie Gak Cuma Bilang 'Makasih'
-
Dari Musik hingga Pacuan Kuda: Festival SARGA Siap Meriahkan Payakumbuh di IHR Cup II 2025!
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Ernando Ari Jadi Harapan Terakhir, Rekam Jejaknya Mampu Yakinkan Kluivert?
-
Mainkan Skema Dua Bek, Siapakah yang Layak Jadi Tandem Jay Idzes di Timnas Indonesia?