Bimo Aria Fundrika | Mira Fitdyati
Potret Prilly Latuconsina (Instagram/prillylatuconsina96)
Mira Fitdyati

Kegemaran menyelam dan memancing membawa Prilly Latuconsina pada keputusan menghadiahi dirinya sebuah kapal yacht pada 2024 lalu.

Seiring berjalannya waktu, Prilly mulai berpikir bahwa kepemilikan kapal akan terasa sia-sia jika hanya digunakan sesekali. Dari situlah muncul keinginan untuk mengembangkan kapal tersebut menjadi sebuah peluang bisnis.

Keinginan tersebut membawa Prilly bertemu dengan partner yang telah lama berkecimpung di dunia perkapalan. Dari pertemuan itu, Prilly mulai mengenal lebih jauh seluk-beluk bisnis kapal, meski pada awalnya ia mengaku belum memahami apa pun.

Hal itu diungkapkan Prilly melalui video di kanal YouTube Raditya Dika pada Jumat (19/12/2025). Prilly mengatakan, awalnya ia memang tidak mengerti tentang bisnis kapal. Meski begitu, Prilly memilih untuk terus belajar bersama orang-orang yang lebih berpengalaman.

“Karena aku nggak ngerti kan awalnya. Belajarlah aku dari mereka, gimana sih bisnis kapal?” tutur Prilly.

Seiring waktu, ketertarikan Prilly terhadap bisnis kapal semakin tumbuh. Proses belajar tersebut akhirnya mendorongnya untuk mendirikan perusahaan kapal sendiri.

“Akhirnya aku buat perusahaan kapal yang di mana nyewain kapal, tapi juga menjadi boat management,” kata Prilly.

Tidak hanya menyewakan kapal, Prilly menjelaskan bahwa perusahaannya juga bergerak di bidang manajemen kapal. Layanan tersebut mencakup pengelolaan kapal milik orang lain yang tidak terawat, mulai dari pengaturan parkir hingga pemeliharaan rutin.

Prilly juga mengungkapkan bahwa saat ini bisnisnya telah mengembangkan sistem co-ownership kapal. Menurutnya, memiliki kapal bisa dianalogikan seperti berinvestasi.

“Terus sekarang jadi ada co-ownership kapal juga. Jadi buat orang-orang yang mau punya kapal bisa co-ownership. Punya kapal itu jadi kayak main saham gitu,” ujar Prilly.

Dalam sistem tersebut, seseorang dapat memiliki kapal dengan persentase tertentu sesuai nilai investasi yang diinginkan.

“Boleh deh gue punya kapal ini, misalnya 20 persen aja ya. Berarti investment-nya berapa gitu. Jadi kita buat satu model bisnis baru lah di dunia perkapalan,” kata Prilly.

Prilly mengakui bahwa sejak awal ia memang tidak memiliki niat khusus untuk menjalankan bisnis kapal. Semua berawal dari kebingungan sekaligus rasa penasaran.

“Ya nggak ada karena kayak aku bingung bisnis kapal gimana kan,” ungkapnya.

Ia juga menyebut bahwa kapal miliknya berasal dari brand asal Prancis. Proses mendatangkan kapal tersebut hingga menjadikannya sebagai bagian dari bisnis sempat menjadi tantangan tersendiri.

Akhirnya, pertemuan dengan orang yang tepat membawa hasil positif. Bisnis kapal milik Prilly yang diberi nama Salaya Yacht kini menjadi distributor eksklusif di Indonesia untuk kapal asal Prancis tersebut.

Dengan begitu, perusahaan Prilly menjadi pihak resmi yang dapat mendistribusikan kapal Prancis tersebut di Tanah Air.