Virus Marburg kini sedang menjadi sorotan. World Health Organization (WHO) menginformasikan bahwa virus yang muncul di Guinea Equatorial, Afrika, ini tergolong mematikan.
Sampai saat ini WHO mencatat sudah ada sembilan kasus kematian yang diakibatkan oleh virus ini dan 16 kasus suspek di lokasi tersebut.
Asal Usul Virus Marburg?
Menukil informasi dari laman situs CDC.gov, virus Marburg pertama kali ditemukan tahun 1967 saat demam berdarah terjadi di dua kota sekaligus, yaitu Marburg dan Franfurt, Jerman dan di Beograd, Yugoslavia.
Sebanyak 31 orang terjangkit virus tersebut yang terdiri dari petugas laboratorium, tenaga medis, dan anggota keluarga mereka di Uganda.
Inang dari virus ini adalah kelelawar buah Afrika, Rousettus aegyptiacus. Tanda-tanda penyakit ini jelas. Pada manusia, virus ini bisa menyebabkan kematian. Saat ini para peneliti masih mempelajari apakah spesies lain bisa dijadikan sebagai inang virus Marburg.
Virus Marburg mewabah secara sporadis di seluruh kawasan Afrika sub-sahara. Virus ini awalnya menyebar di kalangan pekerja tambang yang bekerja di lubang penuh kelelawar buah.
Kasus infeksi pertama menyebar melalui monyet asal Uganda yang kemudian menjadi obyek penelitian ilmuwan untuk menemukan informasi lebih lanjut.
Kasus kematian akibat virus Marburg di luar Afrika pernah terjadi. tahun 2008 seorang turis asal Belanda dketahui terjangkit virus dan meninggal setelah kembali dari Uganda
Masih di tahun yang sama, seorang turis asal Amerika terkena virus serupa, tapi berhasil smebuuh. Kedua nya diketahui mengunjungi gua kelelawar buah di sebuah taman nasional di Uganda.
Beberapa Tanda dan Gejala Virus Marburg
Masih dari sumber yang sama, CDC menyebutkan bahwa virus ini mengalami masa inkubasi selama 2-21 hari. Dalam rentang waktu tersebut, gejala akan awal mulai terlihat, seperti:
- Demam
- Tubuh menggigil
- Sakit kepala
- Mialga (nyeri otot)
- Muncul ruam maculopapular
- Mual
- Muntah
- Nyeri dada
- Sakit tenggorokan
- Sakit perut disertai diare
Gejala yang parah dari virus Marburg ditandai dengan:
- Delirium
- Kejang
- Gagal hati
- Pendarahan masif
- Muncul penyakit kuning
- Radang pankreas
- Berat badan menurun drastis
- Disfungsi multi-organ
Mendiagnosis virus Marburg terbilang sulit lantaran gejala dan tanda-tanda penyakitnya mirip dengan penyakit lain seperti demam tifoid dan malaria. Apalagi Afrika terbilang benua yang akrab dengan wabah tersebut. Maka dari itu, diperlukan pemeriksaan yang lebih lanjut dan menyeluruh.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
5 Fakta Zom 100: Bucket List of the Dead yang Bikin Penasaran Penggemar
-
4 Rekomendasi Anime untuk Kamu yang Menyukai Cerita Bertema Zombie
-
Rekomendasi 4 Tontonan Menarik di Disney yang Tayang Bulan Juli 2023
-
Jujutsu Kaisen 2: Sinopsis dan Penjelasan Karakter Kunci di dalam Serialnya
-
Prosesi Sangjit, Seserahan ala Tionghoa yang Dijalani Anak Hotman Paris
Artikel Terkait
-
7 Cara Mencegah Kanker untuk Orang Usia 10-20 Tahun, Sederhana tapi Krusial
-
Trump Pangkas Dana, Bagaimana Nasib Penanganan HIV di Indonesia?
-
Trump Pertimbangkan AS Bergabung Lagi dengan WHO: Sinyal Baru dari Gedung Putih?
-
Jadi Gwynplaine di Musikal The Man Who Laughs, Doyoung NCT Banjir Pujian
-
HMPV: Virus Lama Berbahaya, Apa Kata Dokter Paru?
Health
-
Secondary Traumatic Stress : Rasa Simpati yang Justru Punya Dampak Negatif
-
Purging atau Alergi? Ini Cara Kenali Breakout Akibat Produk Baru
-
Waspada! Ini 3 Penyakit Menular yang Lazim Muncul saat Musim Hujan
-
Fenomena Fatherless di Indonesia dan Dampaknya bagi Perkembangan Anak
-
Seni Meronce Manik-Manik: Jalan Menuju Pemahaman Emosi dan Kesehatan Mental
Terkini
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!
-
4 Inspirasi Clean Outfit ala Hwang In-youp, Gaya Makin Keren Tanpa Ribet!
-
Kalahkan China 3-1 dan Cetak Sejarah, Indonesia Juarai BAMTC 2025