Melalui laman resmi PSSI, pelatih timnas Indonesia senior, Shin Tae Yong telah merilis daftar nama pemain untuk proyeksi FIFA match day bulan Juni mendatang. Sebanyak 26 pemain terbaik, kembali dipanggil oleh pelatih asal Korea Selatan tersebut untuk menjalani laga uji coba melawan Palestina dan tamu agung, Argentina.
Dari nama-nama tersebut, para pencinta sepak bola nasional pasti terkejut karena ada beberapa nama debutan yang sama sekali tak terdengar sebelumnya. Salah satunya adalah Reza Pratama, penjaga gawang muda asal PSM Makassar.
Bagi sebagian suporter Indonesia, khususnya suporter Tim Juku Eja, pemanggilan Reza Pratama ini merupakan sebuah hal yang wajar. Pasalnya, pemain yang kini berusia 23 tahun tersebut memang menjadi benteng kokoh di area terakhir pertahanan tim asal Sulawesi Selatan tersebut.
Terlahir dengan nama lengkap Reza Arya Pratama di Parepare pada 18 Mei 2000, pemain bertinggi badan 188 cm ini menjadi salah satu pemain andalan PSM di BRI Liga 1 Indonesia musim ini. Penampilan konsistennya di bawah mistar gawang bahkan membawa tim Ayam Jantan dari Timur tersebut menjadi kampiun di Liga.
Penampilan pemain yang bergabung di tim utama PSM Makassar pada 1 Januari 2019 tersebut bahkan menjadi yang paling menawan. Tercatat, transfermarkt mencatat, dari 33 laga yang telah dijalaninya di Liga 1, Reza Pratama hanya kebobolan 24 gol. Itu artinya, pemain yang satu ini hanya kebobolan rata-rata 0,72 gol saja dalam tiap laga yang dijalani.
Catatan impresif tersebut bahkan ditambah dengan kesuksesannya menorehkan 14 kali cleansheet alias tanpa kebobolan dan jika dirasio, maka Reza memiliki persentase cleansheet mencapai 42 persen.
Tentu saja semua yang dicatatakan oleh Reza tak terjadi secara instan. Sebelum menjadi kiper kualitas wahid seperti saat ini, Reza harus memulai proses yang lumayan panjang. Memulai karir di PPLP Sulawesi Selatan, Reza akhirnya berpindah ke Mattombong FC pada tahun 2016.
Setahun berselang, keberuntungan berpihak padanya. PSM Makassar yang tertarik dengan bakatnya, mengajaknya bergabung dengan PSM U-17 pada tahun 2017 dan terus naik kelompok umur ke U-18 pada 2018 dan U-19 pada 2019.
Tahun 2019, Reza yang masih muda, mendapatkan kesempatan untuk promosi ke tim utama. Dan setelah berproses selama kurang lebih tiga tahun, termasuk Reza yang kini berusia 23 tahun bertransformasi menjadi penjaga gawang andalan Juku Eja.
Dengan usia yang masih 23 tahun, bukan tak mungkin wajah Reza akan sering kita dapati di bawah mistar skuat Garuda ya!
Baca Juga
-
Laga Penentuan Lawan Arab Saudi, Kluivert Tak Perlu Paksakan Maarten Paes untuk Turun
-
Ronde Keempat Kualifikasi: Waktunya Indonesia Tancapkan Luka Ketiga bagi Arab Saudi
-
Lawan Arab Saudi, Waktunya Pendukung Skuat Garuda Keluarkan Doa Orang yang Terzalimi
-
Ronde Keempat Kualifikasi dan Pertarungan 3 Tim Alumni Piala Dunia di Grup B
-
Arab Saudi Dihantam Badai Cedera, Semesta Mulai Bekerja untuk Kelolosan Indonesia?
Artikel Terkait
-
Percaya Diri Bakal Diturunkan Hadapi Lionel Messi CS, Ramadhan Sananta Malah Tak Dilirik Shin Tae-yong
-
CEK FAKTA: Timnas Argentina Akan Berikan Trofi Piala Dunia Jika Kalah dari Indonesia
-
Viral Ramadhan Sananta Berdoa Lawan Argentina, Eh Dicuekin Shin Tae-yong
-
PSSI Tak Nilai Lionel Messi Spesial: Sebagus-bagusnya Messi, Gawang Argentina Bisa Jebol
-
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Hadapi Argentina, Syarat 10 Pemain Abroad Bermain
Hobi
-
Takluk dari Arab Saudi, Bukti Gagalnya Tim Kepelatihan Terbaik di Timnas!
-
Filosofi MBG: Kunci MAN 1 Sukabumi ke Grand Final AXIS Nation Cup 2025
-
Laga Penentuan Lawan Arab Saudi, Kluivert Tak Perlu Paksakan Maarten Paes untuk Turun
-
Ronde Keempat Kualifikasi: Waktunya Indonesia Tancapkan Luka Ketiga bagi Arab Saudi
-
Banjir Tangis di Lapangan, SMAN 1 Cianjur Melaju ke Grand Final ANC 2025
Terkini
-
Dulu Ramai, Kini Sepi: Kisah Redupnya Pusat Buku Taman Pintar Yogyakarta
-
Les Temptes de la Vie: Ketika Musik, Paris, dan Badai Hidup Menyatu
-
Ngampus Tetap On Point! Ini 4 OOTD Xaviera Putri yang Bikin Auto Stylish
-
A24 Hadirkan Rom-Com Afterlife Paling Menyentuh Lewat Film Eternity
-
Matahari Mata Hati: Mimpi yang Tumbuh dari Pesantren dan Persahabatan