Seiring dengan peningkatan kualitas Timnas Indonesia yang berada di bawah asuhan coach Shin Tae Yong, suara-suara untuk mempertahankan ataupun memperpanjang kontrak sang pelatih pun terus berdatangan. Selain dibuktikan dengan permainan yang kian apik dari Pasukan Merah Putih, bukti lain juga dibeberkan oleh akun TikTok mangkulangittt yang membandingkan win rate STY dengan para pelatih legendaris Timnas Indonesia.
Sekadar informasi, Win Rate adalah rasio kemenangan yang diraih oleh sebuah tim dalam rentang pertandingan tertentu. Dalam hal ini, akun TikTok mangkulangittt memampang perhitungan win rate STY dalam 35 pertandingan pertamanya, dan membandingkan dengan pelatih-pelatih lainnya.
BACA JUGA: Lakoni Laga Kandang, Borneo FC Waspadai Performa Positif Dewa United
Hasilnya, dari 35 laga yang telah dijalani oleh Shin Tae Yong bersama Timnas Indonesia, pelatih asal Korea Selatan tersebut memiliki rasio kemenangan mencapai 55,5%. Itu artinya, dari 35 laga yang dilakoni oleh STY, dirinya sukses membawa anak asuhnya meraih kemenangan setidaknya 20 kali.
Rasio kemenangan yang ditorehkan oleh STY itu bahkan jauh lebih tinggi daripada tiga pelatih legendaris Timnas Indonesia. Seperti contoh, Endang Witarsa salah satu pelatih legendaris Timnas Indonesia di era 60an dan 70an tersebut memiliki win rate di angka 52,7 persen saja dari 35 pertandingan awal yang dimainkan anak asuhnya.
Padahal, Endang Witarsa merupakan pelatih yang membawa Indonesia meraih banyak gelar seperti Kings Cup tahun 1968, Merdeka Games tahun 1969, Juara Pesta Sukan di Singapura, Juara Anniversary Cup tahun 1972 hingga juara Agha Khan Cup di Pakistan.
BACA JUGA: Usai Persija, Klub Raksasa Malaysia Coba Peruntungannya Dekati Sandy Walsh
Tak hanya unggul atas Endang Witarsa, Shin Tae Yong juga unggul win ratio dari Antun Pognacik yang berada di angka 52,7 persen. Nama Antun Pognacik menjadi legenda di Timnas Indonesia karena ketika berada di bawah asuhannya, skuat Garuda sukses mengharumkan nama bangsa di kancah Olimpiade Melbourne tahun 1956.
Bahkan, saat itu Ramang dan kolega hanya bisa dihentikan oleh Uni Soviet yang menang karena diuntungkan banyaknya pemain Indonesia yang cedera.
Nama terakhir yang disalip oleh STY adalah Bertje Matulapelwa. Pelatih yang sukses membawa Indonesia merebut medali emas di Sea Games 1987 dan menduduki empat besar di Asian Games 1986 tersebut tercatat memiliki rasio kemenangan di angka 27,7 persen dalam 35 pertandingan awal yang dijalaninya.
Dengan adanya bukti ini, sepertinya PSSI memang harus segera memperpanjang kontrak Shin Tae Yong ya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Hijrah ke Liga Thailand, Sejatinya Tak Ada yang Salah dengan Keputusan Shayne Pattynama
-
Meski Bergabung Klub Brunei, Ramadhan Sananta Bakal Bermain di Salah Satu Liga Terbaik ASEAN
-
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia Tempatkan Duo Tim Arab di Posisi Sulit!
-
Tanggapi Garuda Calling Timnas Indonesia, Media Vietnam: Pertaruhan Habis-habisan!
-
Dekati Waktu Pertarungan, Pelatih Malaysia Berikan "Ancaman Tambahan" kepada Kubu Vietnam
Artikel Terkait
-
2 Klub Asal Jawa Tengah Blak-blakan Tertarik Datangkan Shin Tae-yong jika Kontrak di Timnas Indonesia Berakhir
-
Timnas Indonesia U-17 Uji Coba dengan Klub Bukan Negara, Erick Thohir: Jangan Buka Kartu Sendiri
-
Persiapan Piala Dunia U-17, Timnas Indonesia U-17 Ditantang Kanada dan Meksiko di Laga Uji Coba
-
Erick Thohir Pastikan Naturalisasi Jay Idzes Lanjut Meski Sang Pemain Sakit Paru-paru
-
Striker Belanda Delano Ladan Akui Ingin Bela Timnas Indonesia
Hobi
-
2 Nama yang Berpeluang Gantikan Denny Landzaat jika Tinggalkan Timnas Indonesia
-
Alfredo Vera Masuk Nominasi Pelatih Terbaik Usai Selamatkan Madura United
-
Pemanggilan Rafael Struick: Statistiknya Buat Fans Meragukan Kemampuannya
-
Laga Indonesia vs. Cina: Ketika Mimpi dan Aroma Balas Dendam Menjadi Satu
-
Marselino Ferdinan: Persimpangan Antara Oxford United atau Klub Belanda
Terkini
-
Ulasan Novel How to End A Love Story:Ketika Cinta Harus Bertemu Luka Lama
-
Ulasan Buku Finding My Bread, Kisah si Alergi Gluten Membuat Toko Roti
-
Kim Soo-hyun Terancam Digugat Rp70 Miliar Imbas Pembatalan Fan Meeting
-
Di Balik Tren Quiet Quitting: Tanda Karyawan Lelah atau Perusahaan Gagal?
-
Review Film Heart Eyes: Siapa Sangka Hari Valentine Jadi Ajang Pembunuhan