Semenjak nakhoda kepelatihan di tubuh Timnas Indonesia beralih ke Shin Tae Yong, para pemain muda bertalenta yang ada di Indonesia seolah mendapatkan panggung untuk unjuk gigi. Tak seperti pelatih-pelatih sebelumnya yang memanggil para pemain ke Timnas Indonesia saat mereka berada di usia emas, coach Shin justru lebih memilih untuk memberikan kesempatan kepada para pemain muda.
Maka tak mengherankan jika banyak kalangan sepakat, di era kepelatihan STY, pelatih berkebangsaan Korea Selatan tersebut menerapkan kebijakan potong generasi di Timnas Indonesia, dan lebih memberikan jam terbang kepada para pemain muda yang memiliki potensi besar di matanya.
BACA JUGA: Beda Mindset dengan Timnas Sebelumnya, Elkan Baggott Justru Penasaran Adu Skill dengan Pemain Irak
Meskipun telah menunjukkan hasil yang positif, namun ternyata beberapa pihak masih mempertanyakan alasan mengapa coach Shin melakukan kebijakan tersebut. Nah, daripada terus penasaran, kita simak penjelasang langsung dari sang pelatih terkait keputusannya tersebut.
Akun TikTok vivagoalindonesia membeberkan alasan mengapa coach Shin lebih memilih untuk memenuhi skuat Timnas Indonesia yang dibangunnya dengan para pemain muda, alih-alih pemain yang saat ini memilik usia emas.
"Kenapa lebih memilih untuk membentuk Timnas Indonesia dengan pemain-pemain muda, kepana tida membentuk Timnas Indonesia dengan pemain yang sudah punya pengalaman lebih banyak main di kompetisi lokal pastinya?" tanya Okky Rengga kepada coach Shin.
"Ketika saya datang, ke sini tahun 2020 dan waktu itu saya pegang Timnas U-20, saya melihat pemikiran pemain U-20 saat itu sama dengan pemain senior sebelumnya," jawab coach Shin.
BACA JUGA: Fakhri Husaini Senggol Soal Naturalisasi, Netizen: Mereka Juga Orang Lokal
"Yang ada di Timnas sangat berbeda, jadi saya berpikir kalau saya tidak berani untuk mengambil keputusan untuk regenerasi, pasti tidak akan bisa memajukan sepak bola Indonesia. Walaupun ada resikonya, tapi saya tetap mengambil keputusan untuk regenerasi sekarang, dan baru bisa membuat budaya baru," terang pelatih yang sukses memulangkan Jerman di Piala Dunia edisi 2018 di Rusia tersebut.
Dari penjelasannya, setidaknya kita bisa melihat ada empat hal yang membuat coach STY lebih memilih para pemain muda untuk bermain di Timnas asuhannya. Yang pertama adalah mindset pemain, kemudian regenerasi, keinginan untuk memajukan persepakbolaan Indonesia, dan membuat budaya baru di persepakbolaan negeri ini.
Ternyata, keputusan yang dilakukan oleh coach STY diambil setelah melalui pertimbangan yang masak, dan berorientasi pada kemajuan Timnas serta persepakbolaan Indonesia ya!
Baca Juga
-
Piala AFF U-23 dan Buyarnya Prediksi yang Dituliskan oleh Induk Sepak Bola Asia Tenggara
-
Semifinal Piala AFF U-23 dan Bekal Empat Kontestan Fase Gugur, Siapa yang Paling Unggul?
-
Semifinal Piala AFF U-23: Timnas Indonesia Kantongi Sejarah Manis atas Pasukan Gajah Perang
-
Semifinal Piala AFF U-23: The Young Azkals dalam Kepungan para Raja Asia Tenggara!
-
Meski Tampil Apik di Timnas U-23, Jens Raven Masih Belum Sepenuhnya Siap Gantikan Oleh Romeny
Artikel Terkait
-
5 Potret Arkhan Kaka, Pemain Timnas Indonesia U-17 yang Joget Tiktok Usai Jebolkan Gawang Panama
-
Timnas Indonesia Catat Rekor Mengerikan di Piala Dunia U-17, Tak Banyak Wakil Asia yang Capai Prestasi Ini
-
Media Belanda Soroti 3 Pemain Maroko U-17: 1 Pemain Eks Rekan Pemain Keturunan Indonesia, Julian Oerip
-
Pede Timnas Indonesia Lolos Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Jadi Bahan "Ghibah" Media Vietnam
-
Shin Tae-yong Wajib Waspada, Irak Miliki Pemain yang Punya Skill Lemparan Maut Seperti Pratama Arhan
Hobi
-
BRI Super League: Novan Setya Sasongko Ungkap Target dengan Madura United
-
5 Pemain Kunci Timnas Indonesia U-23 yang Sukses Repotkan Thailand
-
Kemenangan atas Thailand Jadi Panggung bagi Jens Raven dan Hokky Caraka
-
Aman! Kepergian Christian Horner Tak Pengaruhi Masa Depan Max Verstappen
-
Timnas Indonesia U-23 Menangi Dramatisnya Adu Penalti, Thailand Gigit Jari
Terkini
-
Sinopsis My Daughter is a Zombie Siap Segera Tayang, Brutal Tapi Kocak!
-
Keren! Rizky Pratama Riyanto Sabet 5 Kali Juara Lomba Video di Karawang
-
Menari Bersama Keberagaman: Seni Pembelajaran Diferensiasi di Kelas Modern
-
Tradisi Perempuan Jepang di Tahun 1930-an di Novel The Makioka Sisters
-
Motorola Edge 860 Pro: HP Flagship yang Siap Bikin Brand Lain Ketar-ketir