Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | M. Fuad S. T.
Pertandingan antara Timnas Malaysia U-23 melawan Kuwait U-23 (the-afc.com)

Seiring dengan berakhirnya pertandingan terakhir Grup D, gelaran Piala Asia U-23 akhirnya menemukan akhir dari fase penyisihan grup. Melansir laman resmi AFC, dua laga yang mempertemukan antara Kuwait U-23 melawan Malaysia U-23 di Al Janoub Stadium dan Uzbekistan U-23 melawan Vietnam U-23 di Khalifa International Stadium, menjadi dua laga terakhir di fase grup edisi kali ini.

Uniknya, pada pertandingan tersebut, dua wakil Asia Tenggara, yakni Vietnam dan Malaysia, meraih hasil yang identiik. Baik Pasukan Muda Paman Ho maupun Harimau Muda, keduanya menelan kekalahan dari lawan-lawan yang mereka hadapi di match day ketiga ini.

Berbeda dengan Vietnam U-23 yang telah memastikan lolos ke fase gugur, kekalahan Timnas Malaysia U-23 membuat status mereka sebagai tim juru kunci klasemen akhir grup D semakin terkuatkan. Bagaimana tidak, sedari awal turnamen, Malaysia memang tak pernah bisa mentas dari posisi ketiga dan keempat gelaran, sebelum pada akhirnya secara resmi menjadi tim juru kunci di klasemen akhir grup D.

Tak hanya itu, menelan kekalahan tiga kali beruntun tanpa koleksi satu poin pun juga membuat Malaysia U-23 secara resmi menjadi penampil paling buruk di Piala Asia U-23 edisi kali ini. Tiga kali menelan kekalahan, tanpa koleksi poin, dan selisih gol -5 membuat Harimau Muda menjadi urutan ke-16 dari 16 peserta putaran final kali ini.

Sejatinya, jika mengacu data dari laman AFC, ada dua negara yang tak mampu mengoleksi satu poin pun dalam gelaran kali ini. Selain Malaysia, Uni Emirat Arab juga mengakhiri turnamen ini dengan kondisi tanpa poin.

Namun, karena selisih gol yang mereka miliki hanyalah -4, maka di klasemen umum akhir kontestan, mereka menduduki posisi ke-15 turnamen kali ini. Jadi, secara peringkat dan hasil akhir, Uni Emirat Arab masih tercatat lebih baik daripada Malaysia U-23.

Semoga saja dua wakil Asia Tenggara yang tersisa, yakni Indonesia dan Vietnam bisa melaju sejauh mungkin di turnamen sehingga bisa membanggakan persepakbolaan regional Asia Tenggara.

M. Fuad S. T.