Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | M. Fuad S. T.
Momen selebrasi sujud syukur Kafiatur Rizky pada laga melawan Timor Leste di Piala AFF U-19 (pssi.org)

Pertandingan kedua babak Kualifikasi Piala Asia U-20 grup F antara Timnas Indonesia melawan Timor Leste kembali berakhir dengan manis untuk kubu tuan rumah. Menyadur laman AFC, Pasukan Garuda Muda yang menghadapi sang tetangga dekat, berhasil membungkus kemenangan 3-1 dan mengamankan poin penuh kedua.

Laman AFC merilis, tiga gol kemenangan skuat Muda Merah Putih disumbangkan oleh Jens Raven pada menit ke-14, kemudian Riski Afrisal pada menit ke-16 dan dilengkapi oleh Muhammad Ragil yang masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-78. Sementara satu gol dari Timor Leste, dilesakkan oleh Luis Figo saat laga berjalan 66 menit.

Meskipun sukses memenangi laga dengan skor yang cukup meyakinkan, namun sayangnya permainan Timnas Indonesia dapat dikatakan belum sepenuhnya menjanjikan. Sektor lini tengah yang dikomandoi oleh Aditya Warman dan Toni Firmansyah, belum bisa memberikan pelayanan terbaik dengan kreasi-kreasi umpan visioner yang hampir tak mereka tunjukkan.

Hal ini tentunya berbeda dengan gelaran Piala AFF U-19 lalu, di mana permainan Indonesia dapat dikatakan lebih bervariasi karena adanya Kafiatur Rizky. Pemain yang harus menepi karena cedera tersebut, memang menjadi salah satu kartu truft coach Indra di lapangan tengah, karena memiliki visi bermain yang lebih luas, dan memiliki gaya bermain yang lebih simple.

Lantas, apakah dengan hal ini saya ingin mengatakan bahwa lini tengah Timnas U-20 membutuhkan sosok seperti Kafiatur Rizky? Jika memang ada pertanyaan seperti itu, maka jawabannya adalah iya. Hal ini semakin diperkuat dengan statistik pertandingan yang diposting oleh akun @timnasindonesia (27/9/2024) yang merupakan akun resmi dari Timnas Indonesia.

Pada postingan tersebut, sepanjang jalannya laga, Timnas U-20 mendapatkan 7 sepak pojok yang semuanya berujung mubadzir. Jumlah tersebut identik dengan corner kick yang didapatkan oleh Pasukan Garuda Muda di laga melawan Maladewa lalu. Dan kita ketahui bersama, seluruh sepak pojok tersebut tak membuahkan gol sepertimana ketika Kafiatur yang mengeksekusinya di Piala AFF U-19 lalu.

Hal ini tentunya harus menjadi sebuah warning tersendiri bagi coach Indra. Meskipun meraih kemenangan dari dua pertandingan yang telah dijalani, namun sejatinya lini tengah timnya masih belum seoptimal saat bermain di Piala AFF U-19 lalu.

Jikapun nantinya Kafiatur Rizky belum bisa balik memperkuat Timnas Indonesia U-20, namun setidaknya coach Indra harus bisa menemukan pemain yang memiliki kualitas selevel dengan pemain asal klub Dewa United tersebut.

Karena kita tahu, laga terakhir melawan Yaman, tentunya akan lebih berat jika dibandingkan dengan laga melawan Timor Leste, apa lagi Maladewa. 

M. Fuad S. T.