Babak baru perhelatan Piala Asia U-17 di Arab Saudi segera dimulai. Setelah menamatkan seluruh pertandingan di fase penyisihan grup, delapan negara yang telah terkonfirmasi lolos ke fase gugur kini mulai bersiap untuk saling bertarung.
Sesuai dengan bracket yang telah ditentukan oleh AFC, lawan-lawan dari delapan kontestan yang lolos pun telah diketahui. Timnas Indonesia yang menjadi penguasa klasemen grup C, akan berhadapan dengan tim asal semenanjung timur benua Asia, yakni Korea Utara yang menjadi runner-up grup D.
Sementara Korea Selatan yang menjadi runner-up klasemen akhir grup C, akan menghadapi Tajikistan yang berpredikat sebagai pemuncak klasemen akhir grup D.
Uniknya, sebelum penentuan lawan yang bakal dihadapi oleh para kontestan di babak delapan besar ini, duo tim asal semenanjung Korea, yakni Korea Utara dan Korea Selatan memiliki kans besar untuk saling bertarung di fase perempat final ini.
Pasalnya, sebelum pertandingan pamungkas yang dijalani oleh tim-tim yang berada di grup D, konstelasi klasemen saat itu masih menempatkan Korea Utara di puncak klasemen, sementara Korea Selatan di posisi kedua grup C.
Berdasarkan aturan yang dirilis oleh AFC yang mana pemuncak klasemen grup D akan bersua dengan runner-up grup C, dua tim Korea ini akan saling bertarung di babak delapan besar ini.
Namun beruntungnya, "Perang Saudara" yang berpotensi untuk terjadi di babak delapan besar Piala Asia U-17 ini urung terjadi karena keberadaan Indonesia dan Oman, yang secara tak langsung menghindarkan Korea Utara dan Korea Selatan untuk bertemu di fase ini.
Kok bisa? Begini penjelasannya!
Patut diketahui bersama, sebelum perhelatan Piala Asia U-17 ini dimulai, Korea Selatan merupakan kandidat kuat untuk menjadi penguasa di grup C.
Berada satu grup dengan Yaman, Afghanistan dan Indonesia, seharusnya The Young Taeguk Warriors ini tak memerlukan banyak alasan untuk bisa memecundangi ketiga lawannya tersebut.
Namun, semua prediksi tersebut berputar arah, setelah Timnas Indonesia U-17 berhasil tampil gemilang di turnamen.
Jika Indonesia tak tampil apik dan memboyong tiga kemenangan di fase grup termasuk dari Korea Selatan ini, tentunya Korea Selatan akan tampil sebagai juara grup, dan mereka akan bertemu dengan saudaranya, Korea Utara yang menduduki posisi runner-up grup D bukan?
Pun demikian halnya dengan Oman yang bertemu dengan Korea Utara di pertandingan pamungkas grup D. Korea Utara yang berada di puncak klasemen grup D, sejatinya masih unggul 2-1 hingga pertandingan memasuki menit ke-90+7.
Beruntungnya, pada menit ke-90+8, Al Walid Salam berhasil menciptakan gol ke gawang Korea Utara, sehingga membuat kedudukan menjadi berimbang 2-2.
Gagal dalam mengemas poin penuh di laga terakhir, membuat Korea Utara akhirnya tergusur dari posisi pemuncak klasemen grup D, dan langsung disalip oleh Tajikistan yang dalam pertandingan terakhir berhasil menggasak tim kuat Iran dengan skor 3-1.
Coba bayangkan, seandainya Oman tak mampu menciptakan gol di menit-menit terakhir perpanjangan waktu, sekaligus membuat Korea Utara hanya meraih satu poin, bisa dipastikan Tim Merah asal semenanjung Korea itu akan menduduki posisi tertinggi di klasemen akhir grup D, dan bertemu dengan Korea Selatan yang di hari sebelumnya sudah memastikan posisi runner-up grup C, kan?
Lantas, apakah ini memang sebuah hasil yang disengaja oleh Korea Utara untuk menghindari perang lapangan hijau dengan saudara mereka yang berasal dari selatan?
Terlepas dari apa pun itu, yang jelas, perjuangan Indonesia U-17 dan Oman, membuat dua tim asal semenanjung Korea ini terhindar dari "perang saudara" di babak delapan besar turnamen.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Piala AFF U-23 dan Buyarnya Prediksi yang Dituliskan oleh Induk Sepak Bola Asia Tenggara
-
Semifinal Piala AFF U-23 dan Bekal Empat Kontestan Fase Gugur, Siapa yang Paling Unggul?
-
Semifinal Piala AFF U-23: Timnas Indonesia Kantongi Sejarah Manis atas Pasukan Gajah Perang
-
Semifinal Piala AFF U-23: The Young Azkals dalam Kepungan para Raja Asia Tenggara!
-
Meski Tampil Apik di Timnas U-23, Jens Raven Masih Belum Sepenuhnya Siap Gantikan Oleh Romeny
Artikel Terkait
-
Aliran Modal Asing Deras Keluar dari RI Sebesar Rp24,04 Triliun Setelah Libur Lebaran
-
Sering Cedera, Mees Hilgers Dijuluki Manusia Kaca di Liga Eropa
-
Pemain Keturunan Finn Dicke Dilobi PSSI, Eks Anak Buah Ronald Koeman: Dia Pemain Cerdas
-
Update Pemain Abroad: Maarten Paes Jatuh Bangun Bikin 3 Penyelamatan, FC Dallas Keok
-
Ah Gila! Ternyata Tijjani Reijnders Tolak Tawaran Manchester City, Ini Pengakuan Media Italia
Hobi
-
BRI Super League: Novan Setya Sasongko Ungkap Target dengan Madura United
-
5 Pemain Kunci Timnas Indonesia U-23 yang Sukses Repotkan Thailand
-
Kemenangan atas Thailand Jadi Panggung bagi Jens Raven dan Hokky Caraka
-
Aman! Kepergian Christian Horner Tak Pengaruhi Masa Depan Max Verstappen
-
Timnas Indonesia U-23 Menangi Dramatisnya Adu Penalti, Thailand Gigit Jari
Terkini
-
Sinopsis My Daughter is a Zombie Siap Segera Tayang, Brutal Tapi Kocak!
-
Keren! Rizky Pratama Riyanto Sabet 5 Kali Juara Lomba Video di Karawang
-
Menari Bersama Keberagaman: Seni Pembelajaran Diferensiasi di Kelas Modern
-
Tradisi Perempuan Jepang di Tahun 1930-an di Novel The Makioka Sisters
-
Motorola Edge 860 Pro: HP Flagship yang Siap Bikin Brand Lain Ketar-ketir