Niatan induk sepak bola Asia Tenggara, AFF untuk membentuk tim gabungan yang berisikan para pemain terbaik dari negara-negara anggotanya untuk bertarung melawan Manchester United sedikit demi sedikit mulai direalisasikan.
Sepertimana lansiran laman Suara.com (19/4/2025), sebanyak 17 nama sejauh ini telah dipersiapkan oleh AFF untuk pertarungan melawan tim berjuluk The Red Devils pada 28 Mei 2025 mendatang.
Dalam daftar tersebut, AFF mengirimkan permohonan, termasuk kepada PSSI untuk mengirimkan dua pemainnya, yakni Asnawi Mangkualam Bahar dan Muhammad Ferarri guna menjadi wakil dari Pasukan Merah Putih untuk masuk dalam skuat yang diberi nama ASEAN All Stars tersebut.
Uniknya, ketika Asnawi Mangkualam dipanggil untuk masuk dalam tim ASEAN All Stars, rekan penyeimbangnya di sisi kiri pertahanan Indonesia yakni, Pratam Arhan justru luput dari pemanggilan.
Padahal, jika kita melihat performa sang pemain di Bangkok True United semenjak awal tahun ini, Arhan dapat dikatakan bermain cukup apik dan sempat dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam periode tertentu.
Lantas, mengapa hal ini bisa sampai terjadi? Terlepas dari unsur "pemerataan" yang dikedepankan oleh AFF agar setiap anggotanya mendapatkan tempat di tim ASEAN All Stars yang mereka bentuk, tidak dipanggilnya Pratama Arhan ke dalam tim ini juga sebuah hal yang cukup logis.
Hal ini sendiri tak lepas dari skema permainan favorit sang pelath tim ASEAN All Stars, yakni Kim Sang-sik yang kerap memainkan tim besutannya dengan formasi 3-4-3.
Dengan spesifikasi bermain seperti yang Arhan miliki, sejatinya menempatkan dirinya di posisi manapun dalam skema 3-4-3 akan menimbulkan kesan yang "mengambang".
Dalam artian begini, jika Pratama Arhan ditempatkan di sektor center back kiri, maka dirinya dipastikan tidak terlalu fasih untuk bermain di posisi ini. Untuk sekadar bertahan memang oke, namun untuk full bertahan dan melakukan duel-duel udara yang menjadi salah satu atribut penting seorang center back, Arhan masih belum mumpuni untuk melakukan hal ini.
Sementara jika menempatkan Arhan agak maju ke depan, yakni di sektor wing back kiri, hal tersebut juga bisa berpotensi dirinya tak akan bermain dengan maksimal.
Arhan memang memiliki kecepatan, namun dengan naluri bertahan yang cukup tinggi, hal tersebut akan membuat skema penyerangan yang dibangun oleh anak asuh Kim Sang-sik ini tak akan berjalan dengan semestinya.
Selain karena posisi Arhan yang cenderung "mengambang" dalam skema racikan Kim Sang-sik, sejatinya ada faktor lain yang membuat dirinya tak masuk dalam daftar panggil sang pelatih.
Yang pertama, tentu saja karena pelatih asal Korea Selatan tersebut telah memiliki deretan pemain tengah yang dinilai bisa membuat permainan menyerangnya lebih hidup. Dalam hal ini, ada nama Andres Nieto dari Kamboja yang belakangan tampil cukup apik bersama klubnya, Phnom Penh, dan sudah diumumkannya masuk dalam daftar panggil.
Dan perlu dicatat, berdasarkan rilisan laman Suara.com tersebut, hingga saat ini baru 9 negara yang mengonfirmasikan pemainnya untuk bergabung ke tim ASEAN All Stars. Dua negara lainnya, yakni Singapura dan Filipina, belum terkonfirmasi nama-nama pemain yang dipanggil.
Dan bisa saja, dua negara ini nantinya akan menyumbang pemain yang memiliki posisi bermain sama seperti dengan Pratama Arhan, namun dinilai oleh Kim Sang-sik lebih cocok untuk bermain di timnya.
Seperti misal, di posisi sayap kiri Singapura ada pemain berpengalaman seperti Shawal Anuar dan Faris Ramli, sementara Filipina memiliki pemain yang cukup apik di sektor bek sekelas Santi Rublico, Tabinas atau bahkan Rontini yang bisa dipasang di tiga posisi bek sekaligus.
Jadi, untuk saat ini, tak adanya nama Pratama Arhan cukup bisa diterima ya! Atau jangan-jangan, nanti tiba-tiba ada nama Arhan menjelang pertandingan dimulai? Semoga saja!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Piala AFF U-23 dan Buyarnya Prediksi yang Dituliskan oleh Induk Sepak Bola Asia Tenggara
-
Semifinal Piala AFF U-23 dan Bekal Empat Kontestan Fase Gugur, Siapa yang Paling Unggul?
-
Semifinal Piala AFF U-23: Timnas Indonesia Kantongi Sejarah Manis atas Pasukan Gajah Perang
-
Semifinal Piala AFF U-23: The Young Azkals dalam Kepungan para Raja Asia Tenggara!
-
Meski Tampil Apik di Timnas U-23, Jens Raven Masih Belum Sepenuhnya Siap Gantikan Oleh Romeny
Artikel Terkait
-
Gemetar Jika ke Liga Inggris, Calvin Verdonk Pilih Main di Liga Petani
-
Adu Nasib dengan Timnas Indonesia, China Ikut Alami Badai Cedera
-
Tak Ada Pemain Utama Timnas di ASEAN All Stars, Skuat Garuda Terhindar dari Kerugian Besar!
-
Menghitung Gaji Eliano Reijnders di PEC Zwolle, Selangor FC Sanggup Penuhi?
-
Didukung FIFA dan AFC, PSSI Rilis Kelebihan Garuda Academy
Hobi
-
BRI Super League: Novan Setya Sasongko Ungkap Target dengan Madura United
-
5 Pemain Kunci Timnas Indonesia U-23 yang Sukses Repotkan Thailand
-
Kemenangan atas Thailand Jadi Panggung bagi Jens Raven dan Hokky Caraka
-
Aman! Kepergian Christian Horner Tak Pengaruhi Masa Depan Max Verstappen
-
Timnas Indonesia U-23 Menangi Dramatisnya Adu Penalti, Thailand Gigit Jari
Terkini
-
Sinopsis My Daughter is a Zombie Siap Segera Tayang, Brutal Tapi Kocak!
-
Keren! Rizky Pratama Riyanto Sabet 5 Kali Juara Lomba Video di Karawang
-
Menari Bersama Keberagaman: Seni Pembelajaran Diferensiasi di Kelas Modern
-
Tradisi Perempuan Jepang di Tahun 1930-an di Novel The Makioka Sisters
-
Motorola Edge 860 Pro: HP Flagship yang Siap Bikin Brand Lain Ketar-ketir