Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Alfa Rizki
Ilustrasi kerja (Unsplash)

Pegawai dalam suatu instansi pada dasarnya merupakan satu-satunya sumber utama organisasi yang tidak dapat digantikan oleh sumber daya lainnya, sebab bagaimanapun baiknya suatu organisasi, lengkapnya fasilitas serta sarana tidak akan bermanfaat tanpa adanya pegawai yang mengatur, menggunakan dan memeliharanya.

Keberhasilan instansi dalam mencapai tujuan merupakan salah satu cerminan dari organisasi yang efektif dan efisien. Seberapa baik para pegawai melakukan pekerjaan mereka secara signifikan mempengaruhi produktivitas dan kinerja organisasional.

Penggunaan indikator kinerja sangat penting untuk mengetahui apakah sutau aktivitas atau software telah dilakukan secara efisien dan efektif. Ukuran kinerja seseorang harus relevan, signifikan, dan komprehensif. Ukuran indikator kinerja dapat dilihat dari:

a. Kualitas, berkaitan dengan kerapian kerja dan ketelitian kerja atau tingkat kesalahan dalam menyelesaikan pekerjaan.

b. Kuantitas, berkaitan dengan jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam suatu periode tertentu.

c. Perilaku, yang berkaitan dengan tanggung jawab dan disiplin.

d. Tanggung jawab terkait tugas pokok dan fungsi yang diberikan,

e. Displin terkait dengan tingkat kehadiran dan kedisiplinan pegawai.

f. Kemampuan, berkaitan dengan kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugasnya dan tanggung jawabnya

Janet dalam buku yang tulis Robert Denhardt menyatakan bahwa upaya peningkatan produktivitas di sektor publik hendaknya difokuskan pada tiga hal sebagai berikut:

  1. Meningkatkan degree of carrier dengan tetap mempertahankan biaya pada degree yang konstan.
  2. Menjaga degree carrier seperti saat ini dengan pengupaya penurunan biaya.
  3. Meningkatkan overall performance dan tingkat carrier sementara secara simultan berusaha untuk menurunkan biaya.

Pernyataan tersebut tidak terlalu bertentangan dengan pengertian produktivitas dalam artian umum (yang biasa diterapkan di sektor privat), hanya saja dalam sektor publik, konsep produktivitas lebih ditekankan pada pemberian pelayanan publik yang premiere dengan tingkat biaya yang minimal

Dari hasil studi yang dilakukan oleh Robert Denhardt yang berjudul Government Productivity News paling tidak ada lima faktor yang mempengaruhi kesuksesan organisasi pemerintah, yaitu sebagai berikut:

  1. Penekanan pada pegawai atau masyarakat. Mereka ditantang, didorong dan dikembangkan dan diberi energy untuk berbuat dan membuat penilaian.
  2. Kepemimpinan partisipatif. Dalam hal inni pemimpin merancang organisasi yang ideal, memdefinisikan tujuan dan sasaran, kemudian mengartikulasikan hal tersebut dan mendorong komitmen diantara anggotanya.
  3. Jenis atau gaya pekerjaan yang inovatif. Pegawai belajar dari efek-efek yang ditimbulkan oleh perilaku mereka.Mereka cenderung mencari pemechan masalah secara kratif, menjaga, monitorinng secara ketat, serta menggunakan remarks dan sistem kontrol sebagai sarana yang bermanfaat.
  4. Orientasi terhadap customers yang kuat. Organisasi lebih fokus pada customer mereka, mendapatkan kepuasan dari pelayanan kepada customer ketimbang dari birokrasi pemerintah. Ada keselarasan nilai dan tujuan yang kuat antara organisasi pelaksana dengan pembuat keputusan atau organisasi tingkat atsnya.
  5. Pola pikir yang selalu mengarah pada kinerja yang premiere. Setiap orang mempunyai etos yang selalu mendorong mereka untuk selalu mengupayakan adanya peningkatan pada kinerja organisasi.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat dilihat bahwa Kinerja Pegawai berpengaruh terhadap produktivitas Organisasi, untuk itu perlu dilakukan peningkatan ke arah yang lebih baik lagi yaitu dengan cara melakukan efisiensi dan efektifitas sumber-sumber daya yang tersedia, yaitu kepegawaian itu sendiri, sarana dan prasarana, fasilitas, pelatihan, waktu untuk mencapai produktivitass yang tinggi.

Alfa Rizki

Baca Juga