Pada saat ini, perekonomian tiap orang sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Hal ini terjadi karena pandemi covid-19. Pasalnya, telah dilakukan pembatasan di mana-mana.
Hal ini juga tidak luput dari kepulauan kecil yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga Filipina yaitu Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Di kepuluan ini, pandemi memberikan dampak yang cukup besar, termasuk dari segi ekonomi.
Kepulauan Sangihe pada saat ini dihebohkan dengan akan dibukanya lokasi pertambangan. Banyak aktivis lingkungan dan juga masyarakat yang menolak pembukaan tambang ini karena merusak ekosistem lingkungan dan merugikan masyarakat Sangihe dari segi ekonomi.
Pembukaan tambang ini telah mendapatkan izin dari pemerintah pusat. Lokasi dari tambang yang akan dibuka memakan wilayah Kepulauan Sangihe seluas 42.000 hektar atau hampir setengah wilayah Kepuluan Sangihe.
Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat serta tekanan ekonomi yang dialami oleh masyarakat di daerah yang akan menjadi lokasi tambang membuat mereka menyetujui perjanjian yang dimana tanah akan dibeli seharga 5.000 rupiah per hektarnya.
Masyarakat berada diantara pilihan yang sulit. Mereka juga tidak mau merusak alam dengan dibukanya tambang, namun tuntutan keadaan membuat mereka terpaksa menjual tanah juga dengan harga yang murah.
Resiko dari dibukanya tambang ini cukup besar, lingkungan dan ekosistem di kepulauan kecil tersebut akan terancam rusak, serta masyarakat akan rugi dari segi ekonomi.
Diharapkan pemerintah mengayomi masyarakat dengan lebih baik lagi. Hal seperti terjadi juga dikarenakan pemerintah masih kurang dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia yang ada.
Alih-alih membuka tambang, ada baiknya pemerintah mengembangkan sumber yang ada dengan mengembangkan SDM di sekitarnya. Hal itu lebih baik daripada menggunakan perusahaan asing. Hal ini akan menolong masyarakat dari segi ekonomi dan lingkungan.
Artikel Terkait
Kolom
-
Raja Ampat Dijaga dari Wisatawan, Eksploitasi Masih Mengintai
-
Remaja, Keranjang Oranye, dan Ilusi Bahagia Bernama Checkout
-
Terperangkap Bayang-Bayang Patriarki, Laki-Laki Cenderung Lambat Dewasa
-
Marissa Anita dan Perfeksionisme: Tak Ada Ruang untuk Setengah-Setengah
-
Drone Dilarang, Tambang Bebas Jalan: Ada Apa dengan Konservasi Kita?
Terkini
-
Raditya Dika Ungkap Hal Tak Biasa Sang Istri Saat Kelola Uang: Apa Itu?
-
Sinopsis Comic 8 Revolution: Santet K4bin3T, Aksi Kocak dengan Bumbu Horor
-
Dari Pelarian Emosional hingga Melatih Empati: Dampak Positif Menonton Film Cinta
-
Tak Lagi Dipanggil, Masa Depan Elkan Baggott di Timnas Indonesia Jadi Tanda Tanya
-
Campaign Anti-Bullying, Suara.com dan BLP UNISA Kunjungi SMA Mutiara Persada