TV merupakan media alternatif pembelajaran dimasa pandemi sejak adanya kasus covid-19, kasus covid-19 yang kian meningkat mengakibatkan pemerintah membuat kebijakan baru mengenai program belajar dari rumah (daring). Sekolah daring ini tidak hanya dilakukan pada tingkat SD/SMP/SMA/SMK melainkan juga tingkat PAUD.
Artinya anak-anak lebih menghabiskan waktu dirumah bersama kedua orang tuanya, untuk itu peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mendampingi anak-anak nya belajar secara efektif. Membatasi anak-anak agar tidak selalu bermain game, menonton tayangan televisi yang kurang bermanfaat. Selain mengawasi dan memberikan pembelajaran mandiri peran orang tua juga harus memberikan penyuluhan-penyuluhan edukatif yang tidak hanya bisa diberikan melalui gadget dari video youtube, pengetahuan secara instan atau melalui buku tetapi bisa dengan mengajak anak-anak untuk mononton tayangan TV yang mendidik,
Lalu seperti apa tayangan yang mendidik itu? tentunya tontonan yang memiliki nilai edukatif serta teoritis yang tinggi. memberikan sebuah tayangan TV yang bernilai bagi anak-anak seperti tontonan yang menarik, konten-konten yang positif lainnya, yang nantinya diharapkan secara tidak langsung akan mengasah kemampuan berfikir anak.
Namun bukan berarti TV atau media sosial lainya adalah pengganti guru tetapi hanya sebagai pembantu atau penyalur guru untuk memberikan suatu materi pada pembelajaran jarak jauh. TV merupakan media yang sangat berpengaruh bagi anak-anak oleh karena itu, pemerintah Indonesia juga sudah menyediakan tayangan televisi yang memang dikhususkan untuk anak-anak usia dini.
Diharapkan nantinya tayangan-tayangan Televisi yang mempunyai nilai edukasi tersebut bisa berpengaruh besar bagi anak-anak. Tayangan TV yang menarik akan menjadi motivasi tersendiri untuk minat belajar siswa, terutama untuk meningkatkan kreatifitas dan produktifitas seorang anak dimasa pandemi. Meningkatkan produktivitas anak-anak usia dini memang harus ditekan kan mulai sekarang demi perkembangan anak agar menjadi pribadi yang aktif serta tanggap dalam menghadapi sesuatu apalagi saat masa pandemi seperti ini.
PENULIS : AAFIYAH NURCHASANAH/200531100079
MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2020
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Hari Tanpa Televisi 2021, Apa sih Bahaya Kebanyakan Menonton TV untuk Kesehatan?
-
Hari Tanpa Televisi 2021, 6 Hal Seru yang Bisa Dicoba selain Menonton TV Seharian
-
Peran Orang Tua dalam Membekali Masalah Menstruasi Bagi Remaja Putri
-
Waspada Kesehatan Otak, Usia 40 Tahun ke Atas Jangan Keseringan Nonton TV
-
Keseringan Menonton TV di Usia 40 Tahun ke Atas, Waspada Kesehatan Otak
Kolom
-
Mengapa Remaja Perempuan Jadi Target Favorit Kekerasan Digital? Yuk Simak!
-
Eco-Anxiety Bukan Penyakit: Saat Kecemasan Iklim Menggerakkan Perubahan
-
Antara Keluarga dan Masa Depan, Dilema Tak Berujung Sandwich Generation
-
Judicial Review: Strategi Politik Menghindari Tanggung Jawab Legislasi
-
Banjir Bukan Takdir: Mengapa Kita Terjebak dalam Tradisi Musiman Bencana?
Terkini
-
Mencari Identitas dan Menemukan Keluarga Baru dalam Novel Bertajuk Rapijali
-
Mengenal Apa Itu FIFA Series yang Akan Digelar di Indonesia Tahun Depan, Sudah Tahu?
-
Termurah Rp 1,25 Juta, Ini Daftar Harga Tiket Konser NCT Wish di Jakarta
-
Bukan Sekadar Bahasa Asing: Ini 5 Alasan Belajar Mandarin Bikin Karier Banjir Peluang
-
Mencari Juru Taktik Baru Timnas Indonesia, Bagaimana Nasib Shin Tae-yong?