Teknologi masa depan akan selalu menjadi pedoman bagi kehidupan manusia. Perkembangannya yang sangat pesat membuat kita harus memiliki toleransi adaptasi yang tinggi serta ketangkasan untuk menghadapinya. Bukan hanya orang dewasa, anak-anak generasi milenial sekarang pun sudah lekat dengan teknologi. Mulai dari internet, media sosial, teknologi Artificial Intelligence (AI), hingga bidang lainnya seperti game sudah dikembangkan dengan sedemikian rupa sehingga lebih ramah pengguna dan sangat mudah untuk digunakan.
Bukan hanya itu, pendidikan di sekolah ataupun perguruan tinggi juga mulai beradaptasi dengan teknologi, seperti pengadaan kembali mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi atau mata kuliah di kurikulum baru berbasis teknologi. Semua hal tersebut juga bisa terjadi karena adanya pengembangan teknologi menggunakan bahasa pemrograman atau coding. Hal ini juga disetujui oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Melalui presidenri.go.id pada Rabu (13/10/2021), Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa bahasa pemrograman memiliki makna yang bahkan lebih penting dari bahasa Inggris karena kemampuan tersebut akan dibutuhkan di masa depan. Maka dari itu, beberapa program pemerintah juga mendukung pelaksanaan pelatihan bahasa pemrograman yang bekerjasama dengan beberapa instansi terkait. Munculnya sekolah coding dari berbagai negara maju seperti KodeKiddo yang berasal dari pusat teknologi dunia, Silicon Valley juga menambah antusiasme pelajar untuk belajar bahasa pemrograman.
Lalu, mengapa kita perlu mengajarkan atau memberi fasilitas pembelajaran bahasa pemrogramannya sejak dini? Simak 5 alasannya!
1. Bahasa masa depan
Seperti ungkapan Presiden Jokowi, bahasa pemrograman ini akan selalu digunakan dan terus berkembang di masa depan. Kemampuan anak-anak yang bisa mempelajari ilmu apapun membuat bahasa pemrograman ini menjadi hal penting yang bisa diajarkan ke anak. Selayaknya bahasa universal yaitu bahasa Inggris dan bahasa Mandarin, bahasa pemrograman ini juga membuat anak mempunyai talenta teknologi sejak dini.
2. Skill yang terus berkembang
Belajar coding bisa melatih anak-anak untuk berpikir kritis, imajinatif, kreatif, inovatif serta membentuk karakter yang sistematis dengan algoritma berpikir dan komputasional yang tinggi. Skill ini akan membantu anak terus berkembang dari waktu ke waktu dan mempermudah mereka belajar bidang lainnya. Kemampuan problem solving juga bisa dikembangkan lewat pemahaman tentang bahasa pemrograman yang dimiliki.
3. Tren dunia
Negara negara maju dan berkembang seperti Singapura, Inggris, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Swedia adalah negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia. Untuk beradaptasi dengan teknologi, sekolah-sekolah di negara tersebut juga menyediakan kurikulum berbasis teknologi dan menghadirkan pembelajaran bahasa pemrograman di sekolah sehingga murid-murid sangat lekat dengan teknologi dan memiliki pemikiran yang lebih maju.
4. Perkembangan kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence)
Bahasa pemrograman ini juga memiliki peran besar dalam pengembangan AI di dunia. Sebut saja seperti robot atau mesin-mesin otomatis digerakkan menggunakan program yang sudah dikembangkan. Tentu saja, kecerdasan buatan ini diaplikasikan ke mesin-mesin sehingga nantinya banyak peran manusia yang bisa digantikan oleh mesin dan teknologi
5. Peluang kerja baru
Kemampuan yang anak-anak miliki dan dilatih secara konsisten bukan hanya membuat mereka menguasai banyak skill, namun juga kedepannya akan banyak peluang kerja yang baru di bidang teknologi. Jika mereka telah terbiasa dengan pengembangan teknologi, tidak akan sulit bagi mereka untuk berkecimpung di dunia kerja dalam beberapa tahun ke depan.
Itulah lima alasan mengapa kita perlu mengajarkan bahasa pemrograman sejak dini kepada anak-anak. Setiap anak mempunyai hak untuk memilih apa yang ia suka dan tidak sukai. Selama kita bisa mengarahkan, tidak ada salahnya untuk sekadar mengenalkan bahasa pemrograman ini kepada anak untuk mengetahui potensi mereka ke depannya. Tidak ada kata terlambat untuk belajar coding. Semangat selalu!
Baca Juga
-
Jangan Bingung, 9 Langkah Ini Bisa Kamu Lakukan saat Merasa Stuck
-
Kamu Tidak Perlu Merasa Bersalah atas 6 Hal ini, Bentuk Cinta Diri Sendiri!
-
Bukan Hanya Soal Gaji, Ini 6 Alasan Karyawan Mau Bertahan di Perusahaan
-
7 Cara yang Bisa Kamu Terapkan Agar Pengeluaran Tidak Membengkak
-
7 Tanda Kamu Termasuk Orang yang Fast Learner, Salah Satunya Tidak Takut Salah!
Artikel Terkait
-
Perempuan dan Anak-anak di Gaza Kelaparan dan Terusir, Iran Minta Dunia Bela Palestina
-
Politisi PDIP: Dukungan Anak Abah dan Ahokers Untuk Pram-Rano Bikin Demokrasi Sejuk
-
Pram-Rano Disebut Sengaja Tak Munculkan Atribut PDIP dan Megawati: Untuk Rayu Anak Abah
-
Belum Resmi Cerai, Paula Verhoeven Singgung Pemimpin dalam Rumah Tangga
-
Anak Thom Haye Sakit: Mungkin Ada Sesuatu yang Salah
Kolom
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Indonesia ke Piala Dunia: Mimpi Besar yang Layak Diperjuangkan
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
-
Ilusi Uang Cepat: Judi Online dan Realitas yang Menghancurkan
-
Dukungan Jokowi dalam Pilkada Jakarta: Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Terkini
-
Scrambled: Journeylism, Misteri Dokumen yang Hilang dan Musuh dalam Selimut
-
Pujian Berkelas Legenda Inggris ke Timnas Indonesia: Sedang Naik Daun
-
Gegara Belanda, Jayden Oosterwolde Masih Tunda Tawaran Timnas Indonesia dan Suriname
-
Ulasan Novel If You Need Me, Cerita Cinta Palsu yang Jadi Nyata
-
3 Sheet Mask yang Mengandung Ceramide, Ampuh Merawat Kesehatan Skin Barrier