Tren memasang iklan di videotron mungkin sudah menjadi teknik marketing yang dikenal sejak bertahun-tahun lalu. Namun, tahun 2021 kemarin menjadi tahun puncak perusahaan anak bangsa untuk "tampil" di videotron paling hits di dunia, yaitu di kawasan Times Square.
Masih ingat dengan brand clothing Erigo yang sukses bergabung dalam New York Fashion Week (NYFW) dan iklannya terpampang di kawasan Times Square 2021 kemarin? Clothing asli Indonesia yang diprakarsai oleh Muhammad Sadad ini juga berhasil membawa hampir 50 tim beserta influencer dan artis terkenal Indonesia sebagai talent dalam acara NYFW.
Bukan hanya Erigo, brand kecantikan MS Glow juga turut menempatkan iklan mereka di Times Square setelah Erigo berhasil menembus pasar internasional tersebut. Lalu, apa sebenarnya keuntungan untuk memasang iklan di videotron di kota sebesar New York ini?
Seperti yang kita ketahui, Times Square adalah salah satu tempat populer di Manhattan, New York City, Amerika Serikat. Billboard Times Square yang gemerlap menampilkan tokoh-tokoh terkenal dunia dan berbagai merek atau merek barang ternama. Times Square juga merupakan salah satu tempat paling ikonik di kota metropolitan ini dan wajib untuk dikunjungi saat berkunjung ke New York City.
Tempat ini sangat ramai dan menjadi alasan mengapa banyak pengiklan di seluruh dunia berinvestasi di sini. Mereka bersaing memperebutkan salah satu tempat strategis di papan reklame ikonik. Hal ini yang menyebabkan banyak perusahaan yang menargetkan pemasaran dengan memasang iklan di Times Square.
Perusahaan yang meletakkan iklan di Times Square ini dapat menjangkau lebih dari 40 juta orang setiap tahun. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dapat menghasilkan jutaan dolar hanya dengan memiliki papan reklame berbentuk persegi ini. Biaya untuk beriklan di videotron dapat bervariasi tergantung pada lokasi, tetapi setidaknya kita harus membayar antara $1.200 dan $15.000 atau setara dengan Rp215 juta rupiah perbulan.
Sedangkan untuk billboard cetak, perusahaan harus merogoh kocek hingga $50.000 atau Rp700 juta rupiah perbulan. Hal ini karena jenis spanduk yang akan dipajang di billboard memiliki kualitas tinggi untuk percetakan dan biaya pemasangan yang tinggi.
Cukup tinggi bukan? Hal ini tentu sepadan dengan pendapatan perusahaan dan branding yang dihasilkan oleh penempatan iklan tersebut sehingga bisa dikenal setidaknya di benua lain. Semoga perusahaan anak bangsa bisa terus maju dengan terobosan marketing yang lebih hebat lagi ya!
Baca Juga
-
Jangan Bingung, 9 Langkah Ini Bisa Kamu Lakukan saat Merasa Stuck
-
Kamu Tidak Perlu Merasa Bersalah atas 6 Hal ini, Bentuk Cinta Diri Sendiri!
-
Bukan Hanya Soal Gaji, Ini 6 Alasan Karyawan Mau Bertahan di Perusahaan
-
7 Cara yang Bisa Kamu Terapkan Agar Pengeluaran Tidak Membengkak
-
7 Tanda Kamu Termasuk Orang yang Fast Learner, Salah Satunya Tidak Takut Salah!
Artikel Terkait
-
Penumpang Makin Penuh, LRT Jabodebek dan KAI Wisata Buka Keran Cuan dari Iklan
-
Sejarah Baru! ATEEZ Jadi K-Pop Artist Ketiga dengan Album No. 1 Billboard
-
Comot Ilmu Xiaomi: Ford Patenkan Fitur Iklan di Panel Hiburan Mobil, Kontroversi Mengemuka
-
Info Casting Iklan Buat Kamu yang Punya Bakat Akting, Plus Cara Daftarnya!
-
Transformasi Red Hook: Dari Sarang Kejahatan Hingga Tujuan Wisata?
Kolom
-
Menggali Xenoglosofilia: Apa yang Membuat Kita Tertarik pada Bahasa Asing?
-
Apatis atau Aktif? Menguak Peran Pemilih Muda dalam Pilkada
-
Mengupas Tantangan dan Indikator Awal Kredibilitas Pemimpin di Hari Pertama
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Transparansi Menjaga Demokrasi di Balik Layar Pemilu, Wacana atau Nyata?
Terkini
-
3 Rekomendasi Milk Cleanser dari Brand Lokal Terbaik, Harga Mulai 8 Ribuan!
-
Ulasan Film 'Bila Esok Ibu Tiada', Ada Rahasia di Balik Senyum Ibu
-
Membludak! Floating Market Pertama di Surabaya Diserbu Pengunjung
-
Menggali Budaya dari Hidangan Sulawesi Selatan dalam Novel Kisah dari Dapur
-
Kupas Identitas Kyudai Garaki di Boku no Hero Academia, si Dokter Terburuk!